Thailand

4.2K 499 14
                                    

Pengeras suara masih menggaungkan lagu yang memenuhi arena konser dengan kapasitas terbanyak di Bangkok tersebut. Delapan anggota NCT 127 berada di atas panggung, tengah melakukan latihan untuk konser mereka yang akan di laksanakan selama tiga hari di ibukota Thailand. Hanya ada delapan karena satu anggota mereka tengah duduk di salah satu kursi penonton paling dekat panggung, menyimak dari sana. Dia memastikan tidak melewatkan satu hal apapun meski tidak turut berada di panggung besar yang akan mereka gunakan untuk bersenang-senang bersama penggemar besok.

"Chan." satu panggilan berhasil mengalihkan perhatiannya.

Dong-hyuck menengadahkan tangannya menerima uluran butiran obat dari Hae-min. Dia mengamati sejenak benda bulat berwarna putih itu sebelum memasukkannya ke dalam mulut, disusul dengan seteguk air mineral yang mendorong benda itu melewati kerongkongan.

"Kamu yakin nggak mau balik ke Hotel aja?" tanya Hae-min yang mendudukkan diri di samping Dong-hyuck, sementara artis asuhannya fokus memperhatikan monitor yang sedang menyorot satu persatu bagian setiap anggota.

Dong-hyuck menggeleng pelan. "Selesainya nggak lama lagi, kan?"

"Ya udah. Kalo butuh sesuatu panggil aja, nggak usah banyak gerak," Hae-min mewanti-wanti sembari menepuk pundak Dong-hyuck, setelah itu dia berdiri untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Chan, mau ke sini?" teriak Doyoung memanggil Dong-hyuck. Lagu terakhir baru saja selesai, mereka akan melakukan salam untuk menutup kegiatan kali ini.

Dong-hyuck tentu mengangguk dan bergegas berdiri, tapi belum sepenuhnya tegak dia kembali duduk dengan ringisan pelan. Dahinya mengeryit merasakan kaki kirinya yang berdenyut, sementara itu anggota lain yang melihat itu langsung ribut meminta Dong-hyuck diam di tempat dan mereka berlarian menuju Dong-hyuck.

"Nggak perlu nyamperin ke sini Hyungdeul," larang Dong-hyuck yang sudah menetralkan rasa sakitnya, sepertinya dia terlalu tergesa-gesa tadi hingga membuat nyeri di kakinya kembali terasa. Sekarang Dong-hyuck sudah berjalan pelan dengan dibantu staf dan pengawal yang langsung menghampirinya tadi.

Dia tidak mau merepotkan hyungdeul-nya yang pasti sudah lelah, apalagi mereka perlu memutar ke belakang panggung untuk sampai di tempatnya. Merepotkan, kan?

Sedikit kilas balik, di pertengahan rehearsal tadi Dong-hyuck tiba-tiba merasa kakinya nyeri ditambah dia juga sempat mimisan. Hal tersebut tentu membuat semua orang panik, tapi di tengah kepanikan mereka Dong-hyuck kekeh berkata bahwa itu bukan apa-apa. Ya memang, jika mau diperiksa ke dokter pun itu bukan hal yang mencemaskan. Maksudnya kejadian seperti ini memang sering terjadi pada Dong-hyuck, ini respon tubuhnya ketika kelelahan dan Dong-hyuck sudah terbiasa dengan ini bahkan sebelum dia secara resmi didiagnosis dengan *SLE.

Dia paham bagaimana menanganinya, pun manajer dan anggota grupnya, tapi terkadang mereka memang masih kaget ketika gejala-gejala penyakit Dong-hyuck muncul, dan panik juga sering tidak bisa dihindari.

"Ayo Hyung gendong aja." Jaehyun tiba-tiba muncul di hadapan Dong-hyuck dan langsung memposisikan dirinya berjongkok di depan Dong-hyuck.

"Lah ngapain? Aku bisa jalan sendiri Hyung," ujar Dong-hyuck.

"Kalo nggak mau digendong belakang, Hyung paksa gendong depan nih," ancam Johnny ikut-ikutan.

"Hyung!" Dong-hyuck menjerit saat Johnny benar-benar siap mengangkat tubuhnya. Sepasang mata Dong-hyuck melotot memberi peringatan, yang justru membuat kedua hyung-nya terkekeh gemas.

"Malu ah," desis Dong-hyuck.

"Dih, biasanya manja-manjaan giliran gini malu. ayo deh, nggak usah jaim-jaim segala," ucap Johnny dengan nada memaksa.

Off Cam | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang