Sunset In Malibu

10.9K 771 9
                                    

Senyum manis tercetak di wajah para anggota NCT 127. Mereka berpose bersama dua wanita berkulit putih yang menjadi pemandu acara, menghadap kamera yang siap mendokumentasikan. Ini adalah kegiatan terakhir untuk promosi NCT 127 di AS, sebuah program talk show yang tayang di stasiun televisi Los Angeles.

Iya, mereka berada di kota berjuluk City of the Angels itu sekarang. Seperti yang sudah direncanakan, mereka berpromosi di Amerika selama satu minggu, tiga hari mereka wara-wiri menghadiri acara di New York. Sisanya mereka habiskan di California. Sebelum berada di L.A, mereka lebih dulu menghadiri beberapa acara di Santa Monica dan juga tampil di sebuah festival di San Francisco.

Kegiatan mereka benar-benar padat. Beruntungnya, agensi berbaik hati menjadikan hari terakhir mereka di Negeri Paman Sam sebagai hari libur. Iya, mereka bebas menghabiskan hari itu untuk melakukan apapun dan pergi kemana pun sebelum mereka kembali ke Korea Selatan malam harinya. Semua orang tentu berbahagia dengan pemberitahuan tersebut. Kapan lagi mereka bisa berlibur, 'kan.

"Itu udah nggak sakit?" Jungwoo bertanya pada Dong-hyuck, matanya mengamati punggung tangan milik lelaki berkulit kecokelatan itu yang dihiasi plester. Saat ini mereka duduk bersebelahan dalam perjalanan kembali ke Hotel.

Dong-hyuck menggerakkan tangan kanannya yang tadinya berada di atas paha. "Enggak. Cuma bekasnya aja yang belum hilang."

"Kayaknya bakal lama hilangnya," imbuhnya mengeluh.

Dia jadi teringat kejadian di Bandara waktu itu, dia masih ngeri untuk sekadar membayangkan. Dia juga ingat bagaimana hebohnya media sosial setelah beberapa penggal video tentang kejadian itu terunggah, bahkan tagar #protectourfullsun naik menjadi trending pertama di berbagai negara. Tentu banyak penggemar yang marah dan menyayangkan hal seperti itu bisa terjadi. Beberapa bahkan menyalahkan pengawal dan hyungdeul yang dirasa tidak bisa menjaga maknae mereka dengan benar.

Karena tidak ingin membuat segala keributan itu berlanjut. Dong-hyuck memilih muncul dan mengatakan pada mereka bahwa dia baik-baik saja. Dia tidak mau membuat penggemar meributkan sesuatu yang tidak berarti, apalagi sampai melebih-lebihkan dan menyalahkan sana-sini. Toh dirinya tidak terluka parah dan masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Setelah itu situasi kembali tenang. Dan yang lebih melegakan adalah saat dia dan hyungdeul berada di Bandara New York ataupun saat tiba di Bandara California, para penggemar lebih menjaga jarak. Dia senang penggemar lebih mengerti untuk memberi kenyamanan pada idolanya.

"Syukurlah. Lain kali hyung akan selalu di dekatmu dan kamu nggak akan terluka lagi," ujar Jungwoo. Dilihat dari sorot matanya, Dong-hyuck menangkap sinyal jika Jungwoo sedang mengajaknya ber-drama.

"Ugh sweet sekali sih Hyung," balas Dong-hyuck dengan nada manja, dia mengikuti permainan Jungwoo dengan memeluk lengan hyung-nya kemudian. Itu memang menjadi salah satu bercandaan mereka.

"Iyuh. Apa yang kalian lakukan," cibir Doyoung yang berada di kursi seberang. Wajahnya menampilkan ekspresi jijik.

"Apa? Hyung iri, mau di peluk juga? Sini-sini."

Dong-hyuck merentangkan kedua tangannya, sementara badan Doyoung sudah beringsut menempel pada Taeyong yang duduk di sebelahnya. "Ih najis!"

"Nggak usah dempet-dempet ih, najis juga," celetuk Taeyong sembari mendorong pelan tubuh Doyoung.

Hal itu membuat wajah Doyoung masam, sementara Jungwoo dan Dong-hyuck jelas terbahak menyaksikannya. Malang sekali nasib Doyoung.

¤...¤

Yuta mengernyit begitu dia keluar dari kamar mandi, pasalnya dia mendengar suara rintihan. Pandangannya langsung tertuju pada manusia yang masih bergulung dalam selimut di atas ranjang, karena tidak mungkin yang lain. Maaf saja, Nakamoto Yuta tidak percaya dengan yang namanya makhluk astral.

Off Cam | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang