Ruangan berisi lima lelaki awal dua puluhan itu hening, hanya terdengar isakan lirih yang masih keluar dari bibir bergetar si bungsu. Dong-hyuck senantiasa menepuk lembut punggung Jisung yang berada dalam dekapannya dengan sesekali membisikkan kalimat-kalimat penenang.
Pandangan Dong-hyuck beralih menatap tiga kawan yang tengah memperhatikannya, lebih tepatnya menatap maknae mereka dengan raut cemas.
Dong-hyuck belum mengerti jelas apa yang sebenarnya terjadi, Jeno sudah menunggu saat dia masuk Asrama dan langsung menggiringnya menuju kamar Jisung. Yang mana maknae jangkung mereka sedang menangis sesenggukan dengan Jaemin dan Renjun yang tampak berusaha menenangkannya. Pelukan erat langsung Dong-hyuck dapat ketika dirinya mendekat.
"Sekarang tidur oke, Hyung temani." Dong-hyuck perlahan mengurai pelukannya, tangannya bergerak mengusap wajah Jisung yang sembab sebelum menuntun sang adik untuk menaiki ranjang. Dong-hyuck ikut merebahkan dirinya di samping Jisung, sementara yang lain memilih keluar dan membiarkan Jisung beristirahat.
Setelah sepuluh menit, Dong-hyuck terlihat keluar dari kamar Jisung. Dia mengedarkan pandangannya dan segera menghampiri ketiga kawannya yang ternyata berkumpul di ruang tengah.
"Udah tidur?" Jaemin langsung bertanya begitu melihat kedatangan Dong-hyuck.
Dong-hyuck mengangguk sebagai jawaban. Dia duduk di sofa single yang tersisa dan bertanya, "sebenarnya apa yang terjadi?"
Bukannya menjawab, Jeno menggeser kotak berukuran sedang yang berada di atas meja ke hadapan Dong-hyuck. Dong-hyuck menatap mereka dengan kebingungan, tapi kemudian memajukan badannya dan membuka kotak hitam itu dengan hati-hati.
"Kotak itu ada di depan pintu pas kita pulang, nggak ada yang ngerasa beli barang online sebenarnya, tapi disitu ada nama Jisung. Jadi Jisung bawa masuk dan niat buka itu karena mikir mungkin itu sesuatu yang penting," terang Renjun tanpa diminta.
Dong-hyuck terdiam sejenak ketika tutup kotak sudah terangkat, tangannya lantas mengambil dua lembar foto yang berada di bagian paling atas. Foto dirinya dan Jisung, dia melihat bagian belakang yang terdapat tulisan tangan tidak beraturan.
"Posisi dalamnya mungkin agak berubah, Jisung lempar kotaknya karena panik dan takut," Jaemin berucap sembari mengambil kertas di dalam kotak yang membuat Dong-hyuck terkesiap saat melihat apa yang berada di bawah selembar kertas yang dipenuhi coretan gambar abstrak.
"Ini ... masih hidup?" Dong-hyuck bertanya ragu-ragu menatap hewan yang biasanya terlihat imut itu tergeletak di dalam kotak.
"Dilihat dari kondisinya sih enggak," balas Jeno ikut mengamati makhluk mungil yang terbujur dengan kondisi mengenaskan. Bulunya yang berwarna kecokelatan dipenuhi bercak darah dan kecokelatan, yang makin mengerikan adalah keempat kakinya yang terpisah dari tubuhnya. Benar-benar terpotong dengan sisa darah yang mengering.
"Jadi maksudnya ini teror atau apa?" Dong-hyuck tiba-tiba nge-blank.
Jika ini teror, apa pelakunya sama dengan yang menerornya selama ini? Meski itu dugaan paling kuat menurut Dong-hyuck, tapi banyak kemungkinan lain bisa terjadi, kan. Dan apakah ini benar-benar berhubungan dengannya, walaupun memang ada foto dirinya di dalam kotak?
"Dugaanku mungkin sasaeng, dua hari lalu Jisung cerita dia ngerasa ada yang ngikutin dan ngamatin dia dari jauh," keterangan Jeno membuat Dong-hyuck menaikkan satu alisnya.
"Sejak kapan Jisung bisa pergi keluar sendiri?"
"Cuma ke mini market depan, beli eskrim. Oke itu nggak terlalu penting, sekarang kita lihat ini ada hubungannya denganmu apa enggak Hyuck. Disitu ada fotomu dan Jisung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Cam | Haechan
Fiksi Penggemar"Becoming an idol is not as easy as it looks." @fingerluv Start : 10/07/2022 End : 25/04/2023