Cahaya jingga menerpa wajah Dong-hyuck seketika dirinya keluar dari stasiun bawah tanah, kepalanya menengadah menatap langit ibu kota Korea selatan yang kemerahan. Daun-daun yang sudah berwarna kekuningan seolah bersinar, angin lembut yang berhembus menambah kesan sejuk sore itu.
Dong-hyuck membenahi masker yang agak miring, berjalan menyusuri trotoar yang cukup ramai dengan sebuah tentengan di tangan kanan, sedang tangan kirinya masuk ke dalam saku jaket yang dia kenakan. Langkahnya santai, tatapannya mengamati orang-orang yang rata-rata adalah sepasang manusia dengan tangan saling bertaut. Ah, iri sekali dirinya.
Hei, wajar kan dia merasa begitu?
Dia bahkan belum pernah merasakan jatuh cinta dan berkencan seumur hidupnya.Gelengan kepala dilakukan Dong-hyuck guna mengenyahkan pikiran penuh rasa iri dengkinya, untuk saat ini sepertinya hal-hal seperti itu belum perlu dipikirkan. Toh dia bisa melakukannya nanti, yah entah kapan sih. Tapi pasti akan ada waktunya.
Ngomong-ngomong, Korea Selatan sudah memasuki musim gugur. Dong-hyuck rasanya ingin pergi piknik sekarang, menikmati cuaca yang indah di alam terbuka. Pergi bersama member pasti akan sangat menyenangkan, sayangnya itu hanya akan jadi wacana. Karena jadwal mereka sangat padat. Dong-hyuck mengingat, sebentar lagi dia bersama hyung Ilichil akan memulai tour di Jepang, lalu ada SMtown dan setelah itu sudah harus mulai mempersiapkan penampilan untuk acara akhir tahun.
Wah sibuk sekali aku ini, batin Dong-hyuck sedikit takjub.
Ini mungkin akan jadi hari tersantainya sebelum benar-benar berkutat dengan segala tetek bengek kesibukan. Hari ini dia punya sedikit waktu lengang dan dia gunakan untuk quality time bersama sang ibu yang rela jauh-jauh menghampirinya ke Seoul. Sebenarnya dia tidak tega, perjalanan dari Seoul ke Ilsan dengan kereta cepat butuh waktu empat jam, tentu melelahkan. Jika bisa, pasti dia yang akan pulang, tapi nanti malam dia juga sudah ada agenda. Jadi yah, begitulah. Masih untung bisa menghabiskan waktu bersama walau hanya sebentar.
¤...¤
Alunan musik memenuhi ruangan luas dengan satu sisi penuh berdinding cermin. Dong-hyuck menggerakkan tubuhnya sesuai ketukan, mengingat setiap gerakan tanpa ketinggalan detail sekecil apapun. Sedari pagi Dong-hyuck sudah begitu, mendahului yang lain berlatih. Dia ada jadwal latihan bersama Dreamies hari ini, karena dia merasa sudah lumayan lama tidak tampil sebagai bagian NCT Dream, makanya dia memilih mulai lebih awal.
Dong-hyuck menenggak air mineral yang dibawanya dengan pandangan menerawang, sedang mengingat-ingat apa saja yang akan dia lakukan hari ini. Hmm, pikirannya terbayang kuah segar Kimchi-jjigae, sepertinya dia akan makan itu hari ini.
Lamunan singkatnya buyar ketika mendengar dering ponsel. Segera saja dia mengambil benda canggih yang tergeletak di meja sudut ruangan.
"Yeoboseyo Hae-min Hyung," jawab Dong-hyuck begitu tombol terima digeser. Tangan kanan Dong-hyuck menyugar rambutnya yang sudah lepek karena keringat.
"Sedang dimana, Chan?" Dong-hyuck mengernyit mendengar nada manajer yang terdengar serius.
"Di tempat latihan, kenapa Hyung?"
"Bagus. Cepat ke ruang rapat lantai tiga belas."
"Aku sendiri? Ada apa Hyung?"
"Nggak usah banyak tanya. Cepat kemari." Kerutan di dahi Dong-hyuck makin terlihat begitu panggilan terputus sepihak. Ada masalah serius apa sih sampai Hae-min hyung begitu? Padahal manajer satu itu jarang sekali marah.
Tidak ingin makin kena omel, Dong-hyuck langsung memberesi barang-barangnya dan bergegas menuju tempat yang diperintahkan meski kebingungan masih memenuhi kepala. Selama di dalam lift, Dong-hyuck terus mengira-ngira, hal buruk apa yang sudah dia perbuat. Tapi, mau dipikir dengan keras juga dia tidak ingat, beberapa hari terakhir dia anteng-anteng saja kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Cam | Haechan
Fiksi Penggemar"Becoming an idol is not as easy as it looks." @fingerluv Start : 10/07/2022 End : 25/04/2023