67. DEMAM

3.8K 252 78
                                    

















Hello everyone 🌺

Hope you like & happy reading


























1 bulan berlalu...

Alesha menghabiskan hari-hari nya seperti biasa. Beda nya kini selain Anna, ada Marvel juga yang terkadang mengajak nya jalan-jalan keluar atau sekedar nongkrong santai di cafe. Mengobrol banyak hal atau bertukar pikiran tentang tugas masing-masing.

Marvel juga sesekali membantu Alesha mengerjakan tugas nya, meski mereka berbeda jurusan, tapi Marvel cukup membantu nya. Mereka berdua terlihat semakin dekat sekarang, karena sering nya bertemu. Namun berbanding terbalik dengan hubungan nya dengan Rey, malah semakin merenggang.

Semenjak pertengkaran mereka waktu, Alesha hanya memberikan respon sekedar nya. Dan Rey tahu betul jika gadis nya itu masih marah. Rey sudah mencoba berbagai cara agar hal ini tidak berlarut-larut, namun Alesha seolah acuh. Itu karena Alesha hanya terlalu lelah melihat cowok itu yang sangat sibuk sekali.

Alesha merindukan Rey yang dulu, yang memiliki banyak waktu untuk nya. Jujur saja ia hanya ingin perhatian lebih dari cowok itu, tapi cowok itu bertambah sibuk akhir-akhir ini. Sekarang Rey bahkan menghubungi nya bisa tiga hari sekali atau lebih. Membuat Alesha semakin merana.

Jarak yang terbentang jauh di antara kedua nya saja sudah sangat menyiksa nya, dan ini sudah berlangsung hampir satu tahun lebih. Alesha begitu merindukan pelukan dan perhatian dari cowok itu secara nyata.

Jika Alesha bisa pulang, dia pasti sudah pulang dari jauh-jauh hari. Namun sayang nya ia belum bisa pulang saat ini, karena ia belum libur semester.

Marvel menjetikkan jarinya di depan wajah Alesha yang sedari tadi melamun, membuat gadis itu seketika tersadar dari lamunan nya.

" Sha? Lo dengar gue ngomong kan?". Tanya nya.

" H-hah? Iya, kenapa?". Tanya nya balik.

Sehabis kuliah mereka berdua mampir di sebuah cafe. Lebih tepat nya Marvel yang mengajak nya, lagi. Alesha hanya mengikuti, karena ia juga bosan kalau sendirian di apartemen, dan Anna juga sedang memiliki acara lain bersama keluarga nya.

Marvel menghela nafas nya. " Kenapa? Gue liat akhir-akhir ini lo sering ngelamun".

Alesha menggelengkan kepalanya. " Ngga papa". Marvel bisa melihat jika gadis itu sedang tidak baik-baik saja, terlihat ada sesuatu yang menganggu pikiran gadis itu.

" Cerita aja, dengan senang hati gue dengerin. Gue juga kan sering cerita sama lo, sekarang giliran lo yang cerita". Ucap Marvel membujuk, siapa tahu ia bisa meringankan pikiran gadis itu.

" Gue ngga papa, vel". Jawab Alesha lemas.

Marvel mengkerutkan keningnya. " Lo kenapa? Sakit?". Tanya nya berubah cemas. Sebab wajah Alesha kini berubah sedikit pucat. Tangan Marvel refleks naik ke kening gadis itu, mencek suhu tubuh nya.

Mata cowok itu membulat saat merasakan suhu tubuh Alesha panas. " Sha, Lo demam?! Badan lo panas loh".

Beberapa hari ini Alesha kurang istirahat, ia sering begadang untuk menyelesaikan tugas kuliah yang lumayan menumpuk. Selain itu ia juga selalu menanti Rey menghubungi nya di jam dua belas ke atas.
Mata panda nya pun begitu ketara, tidak heran kenapa ia sekarang demam. Di tambah cuaca Amerika yang kini sudah mulai memasuki musim dingin.

" Kok lo ngga bilang sih kalo lagi ngga enak badan? Tahu gini kita langsung balik aja tadi". Ucap Marvel merasa bersalah.

" I'm fine". Jawab Alesha.

REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang