Hello everyone 🌺✨
Hope you like & happy reading
Sesampainya di hotel tempat mereka menginap selama disini, George langsung mengantarkan Alesha ke kamar yang Rey tempati. " Terima kasih, kau boleh pergi, geroge". Ucap Alesha saat sampai di depan pintu kamar Rey.
" Biar aku sendiri yang menghadapi Rey".
Geroge hanya mengangguk. Ia kemudian beranjak pergi dari sana meninggalkan gadis itu seorang diri.Alesha menarik dan menghembuskan nafasnya beberapa kali, lalu satu tangan nya terangkat dan mengetuk pintu.
Tok!
Tok!
Tidak ada sahutan suara apapun dari dalam. Alesha mengigit bibir bawah nya, sungguh jantung nya sekarang berdebar kencang. Gadis itu kembali mengetuk pintu tersebut.
Tok!
Tok!
CKLEK!
Akhirnya pintu itu terbuka, menampakkan sosok Rey dengan rambut cukup basah dan hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggang nya, tanpa baju. Sepertinya cowok itu baru saja selesai mandi.
Alesha menelan ludah nya kasar melihat cowok itu. " H-hai". Sapa nya gugup.
" Ngapain lo disini?". Tanya Rey nampak tidak suka. Raut wajah nya langsung berubah ketika melihat gadis itu. Bagaimana Alesha bisa tahu ia menginap di sini?
" A-aku mau ketemu sama kamu". Jawab Alesha masih gugup. Ia berusaha menetralkan degup jantung nya.
" George yang kasih tahu?". Tebak nya tepat sasaran. Siapa lagi yang memberi tahu jika bukan asisten nya itu.
" Aku yang minta geroge nganterin aku buat ketemu sama kamu". Jelas nya agar Rey tidak menyalahkan George nanti.
Rey tidak membalas, ia lalu berniat menutup kembali pintu kamar nya, namun Alesha sigap menahan.
" Tu-tunggu". Pinta nya. " Kita perlu ngomong"." Ngga ada lagi yang perlu di omongin". Balas Rey masih datar.
Merasa gemas, dengan berani Alesha mendorong Rey untuk masuk ke dalam kamar nya, hingga membuat nya jatuh karena tidak siap dengan dorongan gadis itu. Kemudian Alesha menyusul masuk dan mengunci pintu kamar tersebut, dan memasukkan kunci nya ke saku jaket.
Rey meringis sakit, lalu mendongkak. " Lo gila?!". Ucap nya kesal. Kemudian kembali berdiri. " Balikin kunci nya".
Alesha menggelengkan kepala nya. " Ngga, sebelum kita lurusin semuanya".
" Gue ngga butuh". Balas Rey. " Keluar lo dari kamar gue". Alesha kembali menggelengkan kepalanya. Ia masih tetap pada posisinya, berdiri di depan pintu.
Rey menghela nafas kasar. " Keluar". Ulang nya berusaha sabar.
Alesha tetap menggelengkan kepala nya.
" Rey, asal kamu tahu, dari beberapa hari yang lalu aku nyariin kamu, aku khawatir banget sama kamu, kamu hilang gitu aja, ngga ada kabar sama sekali". Ucap nya dengan air mata yang mulai turun. Membuat Rey mengalihkan pandangan nya ke arah lain." Hp kamu ngga aktif. K-kalo kamu bilang, kamu bakal datang kesini, a-aku ngga bakal terima ajakan jalan Marvel. Aku bakal bilang sama dia, kalo aku ngga bisa, karena tunangan aku mau datang". Lanjut nya dengan suara terisak. Alesha menarik nafasnya sejenak, dengan air mata yang turun semakin deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYZA ( Revisi)
Teen FictionReyza Axvel Addison, cowok dengan sejuta pesonanya. Seorang ketua geng motor sekaligus kapten tim basket di sekolah nya, membuat dia sangat di sengani dan di kenal seantero sekolah maupun antar geng motor. Rey yang memiliki sifat dingin dan cuek de...