42 🔸Alur buku

19.5K 2.7K 147
                                    

Stay Enjoy
Happy Reading
_________________________


"Tanggal 26"

Alice mencoret sebuah kalender yang sudah duluan tercetak di halaman depan buku catatannya. Pelajaran hari ini masih berlanjur semestinya. Semua siswa kelasnya sedang fokus pada materi yang sedang diterangkan.

Bukan karena apa mereka sekarang mau mengikuti pelajaran, apalagi untuk siswa yang datang ke sekolah hanya untuk mengejar ijazah, tidak lebih. Masalahnya, yang sedang mengajar adalah kasek. Di jam yang seharusnya kosong, karena guru mata pelajaran sedang berhalangan, mengharuskan kasek yang kebetulan tidak ada kegiatan masuk untuk mengajar. Maklum saja karena jurusan yang keduanya sama.


"Hari dimana antagonis wanita muncul bukan?"

Alice menoleh ke samping saat suara Athala terdengar. Tenyata walaupun mata lelaki itu lurus ke depan seperti sedang fokus pada kasek, telinganya masih bisa menangkap gumaman Alice barusan.


Evelyn, Alice masih mengingat nama antagonis wanita di dalam buku. Evelyn bukan seperti antagonis pada umumnya. Tidak tampil menor, songong, pembully, atau hal-hal negatif yang selalu menjadi cap seorang antagonis.

Evelyn hanya gadis sederhana, hanya saja ia gadis yang nekat jika menginginkan sesuatu. Karena sifat yang sudah melekat di pembuluh darahnya itu, Evelyn yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Dexter mempunyai tekad akan memiliki Dexter apapun caranya.

Dan cara pertama adalah menyingkirkan Ava, pujaan hati protagonis pria. Akhir hidup Evelyn di dalam buku tidak setragis hidup Athala. Walaupun pada akhirnya kedua antagonis itu sama-sama mati, tetapi kematian Athala lebih memprihatinkan. Evelyn mati enam bulan kemudian setelah ia masuk ke dalam alur.

Evelyn mati hanya karena hal sepele. Hal sepele yang dilakukan oleh dirinya sendiri hingga merenggut nyawanya. Evelyn mati karena tersedak biji rambutan di halaman rumahnya. Perjuangannya untuk mendapatkan Dexter pun berakhir sampai di situ.

Bunyi bel menggema di seluruh ruangan membuat pekikan bahagia dari penghuni sekolah berdentum.

"Sampai disitu saja, selamat pagi menjelang siang!", ujar kasek sebelum melenggang keluar sambil menenteng buku cetak miliknya.

"Sampai jumpa Pak!", balas yang lain.

"Bos, kantin yukk", ujar Marvel yang berjalan ke arah meja keduanya, dengan tangan yang sibuk mengeluarkan kaki baju seragam sekolahnya.

"Ajak Bu Bos juga", tambah Keenan menarik tangan Athala.

"Sini", ujar Athala ikut menarik Alice.

Mereka berempat pun bersama-sama keluar dari kelas dengan tampang cool, mengundang tatapan penasaran dari sekeliling.

Koridor sedang ramai-ramainya karena jam istirahat pertama dimanfaatkan murid lainnya untuk mengisi perut.

"Ehh kenapa tuh di depan?", ujar Keenan menunjuk gerombolan siswa yang sedang mengelilingi sesuatu.

"Itu siapa? Murid baru ya?", ujar Marvel sambil mengetuk dagunya.

"Lo baru tahu? Group sekolah udah informasiin kalau hari ini kita ada kedatangan murid beasiswa", celetuk Keenan.

"Wahhh dia udah nabrak Dexteranjing ya? Jangan-jangan ada apa-apanya setelah ini. Kan kasian adek gue kalo Dexter jatuh cinta sama murid beasiswa itu", cerocos Marvel dengan mata terus mengintai pergerakan keduanya.

Unique Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang