Stay Enjoy
Happy Reading
__________________________"Bos, mending lo balik. Jangan sampe lo lepas kendali", usul Leon sambil mengaruk kepalanya. Diantara teman-temannya, cuman dirinya yang masih kukuh tidak ingin minum. Lelaki itu tidak ingin pulang-pulang dari sana melakukan kekerasan pada istrinya. Niatnya ke sini hanya untuk menemani teman-temannya tidak lebih. Walaupun jujur ia berbohong pada Cesya kemana ia pergi.
"Gue lagi galau nihh", racau Athala setengah sadar.
"Balik woiii", cetus Leon menendang satu-persatu kaki keempat lelaki yang terkulai lemas di atas sofa.
"Gendong", rengek Zidan merentangkan tangan, yang mengundang raut jijik di wajah Leon.
"Balik masing-masing, gue yang pesen taxi online", ujar Leon sambil membuka ponselnya.
Namun sebelum ia membuka aplikasi yang ingin iya tuju, sebuah panggilan tertera di layar ponselnya. Detik berikutnya Leon menelan ludah saat nama pemanggil adalah Cesya.
"H-halo Ces? Kenapa telpon, aku lagi di rumah Athala", ujar beralibi Leon. Ringisan bodoh disela bibirnya saat lantuman musik menjadi salah satu penghalang kepercayaan Cesya.
"Kamu boong! Sekarang cepet ke sini, aku sama Luna ada di tempat yang sama"
Leon melotot, lelaki itu langsung berlarian menatap semua sudut club dengan hati gelisah. Di ujung saja, matanya dapat melihat dua orang perempuan yang mulai didekati oleh pria-pria mata keranjang. Dengan cepat lelaki itu menarik keduanya ke tempat mereka berkumpul.
"Loh Ces? K-kenapa bisa tahu", gugup Leon.
Mata Cesya menatap keempat lelaki yang sudah teler dengan prihatin, lalu beralih menatap Leon dengan tatapan garangnya, membuat lelaki itu ketar-ketir.
"Kamu boong ya sama aku! Aku nyusul kamu ke rumah Athala karena udah larut malam! Ehh malahan kamu ada di sini. Untung aja ponsel aku bisa lacak tempat kamu! Mana tempat awalnya cuman toko barang antik! Eh tahu-tahunya di dalam ada kumpulan setan!", omel Cesya dengan sinis.
"Duhh maaf yaa, aku cuman nememin mereka. Liat aku nggak minum apa-apa, suer dehh", ujar Leon mengangkat dua jadi untuk Cesya.
"Kita pulang sekarang! Temen-temen kamu gimana?", ujar Cesya.
"Aku pesenin taxi aja", ujar Leon.
Akhirnya setelah melalui drama menunggu taxi, Leon memapah keempat beban malam ini satu-persatu menuju taxi-taxi yang sudah ia pesan.
Leon mendorong tubuh Athala dengan kasar ke dalam mobil. Sial, kenapa tubuh lelaki ini sangat berat. Menyusahkan saja, untung bos.
"Aku masuk ya, aku sama Athala kan satu rumah", ujar Luna dibalas anggukan Cesya.
Akhirnya mobil itu berjalan meninggalkan sepasang pasutri tersebut.
Di dalam mobil, Luna meletakan kepala Athala agar tiduran di atas pahanya. Jari lentiknya mengelus pahatan wajah Athala. Tapi tak lama kemudian, tangan lelaki itu memegang jemari Luna, dengan mata yang perlahan terbuka memperlihatkan manik indah yang sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unique Couple [END]
FantasiAlice seorang pemimpin pemberontak di dunia kuno tiba-tiba memasuki portal dunia modern, lalu hidup sebagai seorang figuran dalam sebuah novel. Tak hanya itu, Alice juga hidup menumpang seatap dengan antagonis pria.