Stay Enjoy
Happy Reading
__________________________
Motor matic itu menyita perhatian seorang wanita dengan pria yang berjalan tergesa keluar. Sang pengendara motor membuka helmnya, lalu segara menghampiri sepasang suami istri itu, tak lupa menyalim mereka dengan sopan."Ehh nak Riliya kenapa cuman sendiri? Bella sama Ava dimana? Kamu pasti mau ketemu Cesya ya?", tanya Seyra, ibu Cesya.
"Iya tan, kalau Bella sama Ava lagi ada kesibukan. Cesyanya ada kan?", tanya pasti Riliya.
"Ada di kamarnya, kamu langsung masuk aja yaa. Maaf om sama tante nggak bisa lama-lama, ada hal penting soalnya", ujar Seyra.
"Iya nggak apa-apa, kalau begitu Riliya masuk yaa", ujar Riliya langsung masuk ke dalam rumah besar, yang sudah tidak asing lagi baginya.
Gadis itu melewati ruang tamu lalu berbelok ke kiri. Setelah melangkah beberapa langkah, ia langsung sampai di depan sebuah pintu.
Tok tok tok
Riliya mengetuk pintu. Namun sayang tidak ada balasan dari dalam sana, yang langsung mengundang kernyitan heran dari gadis itu.
Tok tok tok
"Ces, lo di dalam kan? Ini gue Riliya, buka dong", ujar Riliya.
Tok tok tok
Masih tidak berhasil. Riliya mencoba mendorong pintu, dan ternyata tidak dikunci.
"Ces, gue masuk yaa", ujar Riliya sebelum masuk ke dalam lalu kembali menutup pintu.Kosong. Kamar bernuansa pink itu kosong melompong tanpa adanya kehidupan. Kamar yang biasanya bersih dan rapi itu sudah berubah menjadi kacau balau. Baju-baju berserahkan dimana-mana, buku-buku sobek, dan ada potongan seragam yang Riliya yakin adalah baju seragam sekolah, yang sudah digunting sekecil-kecilnya.
Gadis itu beralih menatap kamar mandi. Terdengar rintik dari shower menyambut gendang telinganya. Riliya dengan cepat membuka pintu kamar mandi.
"CESYA!"
Riliya menarik tubuh seseorang yang berendam di dalam bathub dengan cepat.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Gadis itu terbatuk-batuk dengan wajah pucatnya. Ia memukul dadanya dengan brutal.
Plak
"LO GILA?! LO MAU BUNUH DIRI?! HA?! OTAK LO KEMANA CES? KALO ADA MASALAH JANGAN NGAMBIL TINDAKAN KEK GINI!", teriak Riliya dengan murka setelah memberikan sebuah tamparan keras di pipi kiri Cesya.
Gadis itu dengan kasar menarik Cesya menuju keluar kamar mandi, mendorong gadis itu hingga jatuh ke atas ranjang. Riliya mengutip baju yang berserahkan di atas lantai, lalu melemparkannya ke arah Cesya.
"Ganti baju lo!", ujar datar Riliya. Gadis itu keluar menuju dapur, membuatkan teh hangat dengan cepat. Setelah itu ia membawa cangkir tersebut masuk kembali ke kamar. Di sana sudah ada Cesya yang sudah berganti pakaian dan duduk di atas ranjang sambil menunduk.
"Nih", ujar Riliya menyodorkan cangkir tersebut, dan langsung diterima oleh Cesya.
"Makasih", lirih Cesya. Gadis itu kembali menunduk, menatap cangkir tehnya dalam diam.
"Lo kenapa ngambil keputusan bego itu?", tanya dingin Riliya.
"G-gue udah kotor Ril, apa yang gue harapkan lagi? Masa depan gue udah nggak ada", ujar pelan Cesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unique Couple [END]
FantasiaAlice seorang pemimpin pemberontak di dunia kuno tiba-tiba memasuki portal dunia modern, lalu hidup sebagai seorang figuran dalam sebuah novel. Tak hanya itu, Alice juga hidup menumpang seatap dengan antagonis pria.