Always Enjoy
Happy Reading
___________________________
Suara gemerisik dari tetesan air yang menghantam lantai berhasil membuat mata yang terpejam nyaman itu terbuka sempurna, memperlihatkan dua bola manik bewarna emerland terang, yang tajam tentunya.
Tubuh itu langsung terduduk tegak, mengamati sekelilingnya dengan seksama.
Masih sama.
Alice, gadis itu berpikir jika semalam hanyalah mimpi. Tapi sekarang ia baru sadar jika semuanya nyata. Dia sudah melangkah jauh dari dunianya.
"Udah bangun?"
Manik emerland miliknya bertatap langsung dengan manik cokelat gelap. Ah lelaki itu, dia yang telah memberinya tumpangan untuk hidup di dunia asing ini. Siapa namanya? Ah ia... Dia Athala.
Alice masih diam, menatap setiap pergerakan lelaki itu, yang melangkah menuju lemari di samping ranjang. Dari penampilanya saja, Alice dapat menyimpulkan jika Athala baru saja membersihkan diri, dilihat dari rambutnya yang basah.
"Lo nggak mau keluar?, gue mau tuker baju", ujar Athala yang masih sibuk mengobrak-abrik lemari itu.
Hap
Athala melotot saat melihat pergerakan Alice dari balik cermin. Lelaki itu berbalik, lalu menatap tak percaya pada gadis itu, yang kini berjalan keluar setelah melompat dan mendarat dengan sempurna di atas lantai, meninggalkan Athala sendirian.
"Apakah semua alien seperti itu? Bar-bar", gumam Athala, rupanya lelaki itu masih meyakini jika Alice adalah salah satu penghuni planet.
Sedangkan Alice di luar sedang menelisik seluruh ruangan dengan seksama. Semalam ia kurang memperhatikan dengan teliti, hingga baru sadar jika tempat ini terlihat berantakan.
Alice terlonjat kaget saat mendengar sebuah bunyi aneh tak jauh dari tempatnya berdiri. Gadis itu mendekat dengan waspada, menatap beda pipih berbentuk persegi yang kini bergetar dan mengeluarkan suara.
"Apa ini?", gumam Alice.
Saat tangannya hampir saja bersentuhan dengan benda itu, sebuah tangan lebih dulu cepat mengambilnya.
Athala menatap Alice sebentar, sebelum bergegas menjauh ke dapur sambil berbicara sendirian?
Gadis itu kebingungan, mengapa lelaki itu bicara sendirian? Tapi... Ia mendengar suara samar-samar entah milik siapa. Padahal mereka hanya berdua di sini.
Setelah satu menitan asik dengan hidupnya sendiri, Athala langsung mematikan ponselnya, meletakannya ke saku seragamnya. Mengambil beberapa biskuit dari dalam kulkas, meletakannya ke atas meja makan.
Lelaki itu menatap ke arah Alice yang menatapnya juga dari ruang tamu, dengan bingung.
"Kemari", ujar Athala, membuat Alice mendekat.
"Duduk dan makan. Gue mau berangkat. Lo nggak boleh keluar rumah ngerti? Tunggu gue balik dan jangan sentuh apapun barang-barang di sini", ujar Athala, gadis itu mengangguk.
"Lo mau kemana? ", ujar Alice.
"Sekolah", ujar singkat Athala yang langsung menyambar tasnya dia atas meja, lalu berlari cepat ke luar rumah, menyalakan motor lalu memacunya dengan kecepatan penuh.
Di balik tirai, Alice menatap punggu berbalut jaket kulit Athala, hingga hilang dari pandangannya.
Gadis itu berbalik pergi, namun berhenti saat kakinya menabrak sesuatu. Alice mengambil benda di kakinya itu dengan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unique Couple [END]
FantasiaAlice seorang pemimpin pemberontak di dunia kuno tiba-tiba memasuki portal dunia modern, lalu hidup sebagai seorang figuran dalam sebuah novel. Tak hanya itu, Alice juga hidup menumpang seatap dengan antagonis pria.