35 🔸Official

24.1K 3.2K 81
                                    

Stay Enjoy
Happy Reading
_____________________________



Alice mendudukan tubuhnya di kursi belajar. Gadis itu terdiam sesaat namun detik selanjutnya gadis itu meraih kalender yang berdiri di atas meja. Tangannya yang satu meraih bolpoin di tempat pensil, membuka tutupnya menggunakan giginya. Ia lalu menggunakannya untuk mengkolom tanggal 12, tepatnya 12 agustus.

Setelah puas dengan goresannya, ia kembali meletakan kalender tersebut ke atas meja. Matanya kini beralih pada telapak tangannya yang akhir-akhir ini selalu dingin tanpa sebab. Bahkan di siang hari yang terik pun, telapak tangannya tidak pernah mengikuti suhu.


"Sebenarnya gue siapa?", gumam monolog gadis itu sambil menopang dagunya, dengan jemari tangan kanannya ia ketuk di atas meja dengan berirama.


Tempat yang ia injak sekarang sangat sepi. Bukan tempat kos kecil Athala, tetapi sebuah apartemen minimalis yang cukup mewah.

Flashback off

"Begini Nak, tante bukan nggak mau kamu tinggal bersama Athala, tapi tante takut jika kalian kelepasan melakukan hal-hal yang tidak dinginkan. Lagipun kalian masih muda untuk hal itu. Tante punya apartemen, kalau bisa kamu berpisah tempat dari Athala", ujar Mariam.

Flashback end

Bunyi ketukan pintu dari luar apartemen membuat Alice mau tidak mau beranjak dari sana. Gadis itu membuka pintu dan langsung disuguhkan dengan wajah Athala yang sedang berdiri tegak.

"Apa?", tanya Alice.

"Gue mau ajak lo jalan, bisa?", ujar Athala dengan mantap.

"Hm, gue ganti baju dulu", celetuk Alice kemudian kembali menutup pintu, meninggalkan Athala yang baru saja ingin masuk.

Setelah beberapa menit, gadis itu keluar dengan oufit simpel. Athala segera menarik tangan Alice menuju basement sambil sesekali bersiul.

"Tumbenan pake mobil", ujar Alice saat Athala membuka pintu untuk gadis itu.

"Biar pesona gue makin badas", jawab percaya diri Athala.

Alice merotasikan mata sebelum masuk ke dalam mobil. Athala berlari memutar, dan segera ikut masuk bergabung dengan gadis itu.

"Mau kemana?", tanya gadis itu.

"Ke hati gue", balas Athala yang sudah jauh melenceng dari perkataan Alice.

"Serah lo", dengus Alice.

Athala melajukan mobil tersebut membelah langit malam. Sesekali mata lelaki itu mencuri pandang lewat spion. Sebenarnya Alice akui ia tahu segara gerak-gerik Athala, walaupun matanya tidak berada di sana. Tapi apalah daya, lebih baik seperti ini dari pada jantungnya tidak bisa diam. Mana pesona lelaki itu malam ini sangat berbahaya. Kan nggak lucu kalau dirinya mengapa-apain Athala.

Mobil mereka akhirnya berhenti di parkiran sebuah gedung besar yang bertuliskan 'Lincoln Group'.

"Ngapain kita ke sini?", tanya heran Alice, padahal tadi Athala bilang akan membawanya jalan-jalan. Athala tak menjawab, ia segera menarik lembut tangan Alice masuk ke dalam. Oke, gedung berlapis kaca ini terlihat gelap di malam hari dan itu terlihat sedikit berbahaya.

Unique Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang