Matahari mulai tenggelam. Ibu dahyun pamit untuk membersihkan diri. Sana pun begitu. Tubuhnya sudah lengket karena aktivitasnya di dapur.
Sebelum ibu dahyun berjalan pergi, dia bertanya kapan dahyun pulang.
"Katanya akan terlambat sampai rumah..." Jawab sana
"Semoga makan malam di rumah..."
Mereka menuju kamar masing-masing.
Seperti biasanya sana diikuti oleh beberapa pelayan di belakangnya. Kali ini dia mulai terbiasa. Untuk mandi sana tak mau dibantu. Tubuhnya adalah hal privasi. Tapi soal berganti pakaian dan menata rambut sana suka bantuan para pelayan. Sentuhan mereka sesuai selera sana. Jika ini mimpi sana rela tak bangun selamanya.
Kali ini dress hitam berblink-blink dengan lengan pendek menjadi pilihan para pelayan sana. Pakaian yang mereka pilih menampilkan lekuk tubuh dan dada sana yang berisi tampak seksi. Rambutnya diikat sedikit dengan sederhana. Make up malam ini sangat tipis.
Sana turun ke bawah setelah semuanya selesai. Nyonya hyekyo , ibu dahyun telah turun terlebih dahulu. Kecantikannya tampak berseri setelah membersihkan diri dan berganti baju.
"Maaf saya terlambat..."
"Tidak perlu formal begitu sana... santai saja... kita kan sudah jadi teman..."
"Ah maaf kalau saya salah mom..."
"Tidak apa-apa... kita kan teman... santai saja oke?"
Sana mengangguk "Apa yang bisa saya bantu?"
"Ambil piring itu dan tata disini. Semoga dahyun segera pulang..."
Beberapa pelayan juga tampak sibuk mempersiapkan meja makan. Sana belum terbiasa dengan situasi ini. Meja makan yang dipenuhi makanan membuatnya berkeringat dingin. Makanan itu bisa untuk menjamu 20 orang. Pengalaman makan siangnya tadi membuat sana bergidik ngeri. Baru kali ini dia muak dengan makanan.
"Apakah dahyun sudah menghubungi? Ini sudah pukul delapan malam..."
"Belum... ponselku tidak bisa digunakan disini mom... Dahyun biasanya menelpon nomor rumah..." Jelas sana dengan tangan yang sibuk menata piring di meja dapur.
Dengan hati-hati sana mengangkatnya tapi tangannya tak mampu menopang beratnya piring keramik tersebut.
Prang prang
Piring ditangannya membentur lantai dan pecah berhamburan. Sana terkejut. Kakinya mundur selangkah namun serpihan piring mengenai betis dan menggoresnya.
"Ahh..." Suara sana terkesiap.
Semua pelayan menoleh pada sana.
"Maaf aku tidak sengaja... ah..." sana berjongkok mencoba memungut pecahan piring dengan tangan kosong. Tangannya tergores tajamnya pecahan piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] My boyfriend is a superstar
RomanceJadi pacar idol? Siapa takut!!! Maksud hati ke Korea untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka sana bertemu dengan Dahyun, idol yang sedang naik daun. Hubungan mereka harus ditutupi dari semua orang demi keselamatan sana. #1 sana [101222] #1 kimsan...