38

501 75 14
                                    

"Apa yang terjadi?"

Sana panik. Nona kecil yang dimaksud suruhan dahyun adalah lia. Tubuh sana bergetar hebat. Dia mencengkeram lengannya kuat.

"Nona kecil tadi muntah. Tuan kim dan Tuan son langsung membawanya ke rumah sakit..."

Cetarr

Bak disambar petir di siang hari. Tubuh sana hampir ambruk.

"Dimana rumah sakitnya? Segera antar aku kesana..."

.
.

Beberapa menit sebelumnya

Ruang rapat intern tampak tenang. Rapat yang hanya dihadiri oleh beberapa orang penting saja. Chaeyoung sedang memaparkan materi rapat. Rapat ini berkaitan dengan konser beberapa artis dan debut para trainer JAIWEPI Entertainment.

Tentunya lia tidak diajak karena pentingnya rapat ini. Lia yang aktif akan memecah konsentrasi rapat. Ada banyak hal yang harus diputuskan.

Dahyun menitipkan lia pada yuri, asistennya, dan beberapa staff perempuan lainnya. Karena Nona yuri telah memiliki pengalaman mengurus anaknya, dahyun menjadi percaya.

Namun baru satu jam rapat berlangsung ketukan tergesa-gesa dari pintu ruangan terdengar. Sontak saja yang ada di dalam menoleh pada sumber suara.

"Tuan maaf... Nona kecil muntah dan tidak mau berhenti menangis..."

Semua orang terpaku pada dahyun. Tak banyak yang tahu tentang lia. Mereka yang belum tahu menatap dahyun dengan rasa penasaran, siapa nona kecil?

Dahyun tak peduli. Dia langsung bangkit dan meninggalkan ruangan rapat.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa begini?"

Staff yang membawa kabar tadi menjadi pucat pasih. Tubuhnya menciut.

"Apa yang terjadi pada lia?"

Suara Chaeyoung terdengar dari luar. Segera dia membubarkan rapat dan menyusul dahyun.

"Belum tahu. Katanya lia muntah..."

"Nona kecil muntah setelah makan ice cream dan beberapa cake coklat..."

Dahyun melebarkan langkahnya menuju ruangannya. Semakin mendekat, suara tangisan lia semakin keras terdengar.

Brakk

Dahyun membuka pintu dengan kasarnya.

Pemandangan pertama membuatnya hatinya teriris. Mata lia merah karena menangis, tubuhnya lemah, kepalanya terkulai di dalam pelukan asisten yuri.

"Chaeyoung antar aku ke rumah sakit sekarang... dan tolong minta pada sopir untuk menjemput sana di rumah yoo jeongyeon. Sekarang..."

Dahyun mengambil tubuh lia dan mencoba menenangkannya. Dahyun mengelus punggung lia pelan agar tangisannya mereda. Tubuh lia penuh keringat dingin. Tangisannya tak kunjung mereda, suaranya hingga serak.

Dahyun kehilangan akal sehatnya. Melihat lia tak baik-baik saja menusuk hatinya.

"Sayang... tenanglah... apa yang sakit..."

Dahyun menurunkan tubuh lia dari pundaknya untuk melihat keadaanya. Tangis lia belum mereda. Tubuh kecil itu sangat lemah. Dia kembali muntah dan menodai jas yang digunakan dahyun

"Chaeyoung cepat!" Suara dahyun meninggi.

"Oke kita berangkat sekarang... aku sudah menyuruh seseorang untuk menjemput sana..."

Dahyun dan Chaeyoung tergesa-gesa menuju rumah sakit.

.
.

Sana setengah berlari mendekati IGD. Dia terus menerobos kerumuman orang di sekitar lorong rumah sakit menuju IGD.

[END] My boyfriend is a superstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang