"Mereka memilih untuk diam rupanya... usaha yang cerdik..."
"..."
"Apa pendapatmu?"
"..."
"Bagaimana kalau kita ungkap identitas gadis itu?"
"..."
Hening sejenak.
"Ok ide bagus..."
Irene menutup telpon sepihak. Senyum misterius tersungging di bibirnya.
Irene kecewa. Reaksi yang dia harapkan tidak tercapai. Sepertinya dia harus menunjukkan aksinya.
.
Dahyun mengantar sana pulang ke apartemen malam harinya. Awalnya dahyun tak ingin mengantar sana pulang, dia ingin berada di dekat sana terus kalau bisa. Namun rumah Chaeyoung saat ini berisi para lelaki dan sana adalah satu-satunya perempuan.
Dia tak ingin mata para lelaki itu mengawasi sana. Sana miliknya. Tak ada yang boleh melihatnya selain dia. Tak ada seorangpun.
"Berani sendirian dirumah?" Tanya dahyun enggan melepas sana pergi.
Sana mengangguk. Sejujurnya dia takut. Meskipun identitasnya belum diketahui, tak menutup kemungkinan ada yang mencari tahu lebih gigih dari lainnya.
"Masalah ini akan segera selesai. Kata Chaeyoung menyembunyikan identitasmu adalah langkah yang tepat sebelum kita bisa tahu siapa pelaku penyebar foto itu dan apa motifnya..." Jelas dahyun
"Tidak apa-apa kan? Aku sebenarnya juga ingin mengumumkan hubungan kita tapi Chaeyoung bilang itu terlalu berbahaya untukmu karena berita sudah terlanjur menjadi besar..." Dahyun mendengus kesal.
"Aku baik-baik saja hyunie. Itu pasti langkah yang sudah dipikirkan banyak orang. Mari coba kita lakukan..." sana mencoba menyemangati dahyun padahal sendirinya butuh disemangati.
"gomawo..." Dahyun memegang tangan sana kemudian menciumnya.
Hati dahyun telah menjadi milik sana seutuhnya, sudah sejak lama. Entah apa yang akan terjadi pada dirinya jika dia tak bisa lagi melihat sana. Dahyun cepat-cepat menyingkirkan pikiran jelak itu.
Sana turun dari mobil. Dia masih berdiri ditempat melihat mobil dahyun berjalan pelan meninggalkannya. Dia tegar, ini hanya masalah kecil. Dahyun akan selalu ada untuknya.
Dahyun masih memperhatikan sana dari spion mobilnya. Kekasih hatinya, kali ini hatinya sakit meninggalkan sana pergi. Tidak seperti biasa.
Bayangan sana masih terlihat di kaca mobilnya hingga suara dentumn keras membuat matanya kabur. Kakinya segera menginjak rem.
Brakk!!!
Tubuh sana terpelanting menghantam lantai parkiran apartementnya. Tergeletak tak berdaya. Tubuhnya telungkup dengan kepala membentur lantai juga.
"Sana!"
Dahyun berlari mendekati sana. Tangannya segera meraih tubuh sana dan mengguncangnya. Mata sana tertutup. Darah mengalir dari dahinya.
"sayang... Sana bangun..." Dahyun terus mengguncang tubuh sana.
"Aku mohon bangun... Sana..."
Dunia dahyun runtuh. Beberapa detik yang lalu dia melihat senyum sana yang menyemangatinya. Lalu detik ini mata sana terpejam dengan tubuh tak berdaya.
Dengan sekali gerakan dahyun mengangkat tubuh sana ke dalam mobilnya. Tak ada siapa-siapa disana selain mobil hitam yang sudah melarikan diri setelah menabrak sana. Rahang dahyun mengeras. Pikirannya kacau. Dadanya sesak, nafasnya terengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] My boyfriend is a superstar
RomanceJadi pacar idol? Siapa takut!!! Maksud hati ke Korea untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka sana bertemu dengan Dahyun, idol yang sedang naik daun. Hubungan mereka harus ditutupi dari semua orang demi keselamatan sana. #1 sana [101222] #1 kimsan...