"Hanya beberapa hari saja... kenapa kalian heboh begini sih..."
Semua anggota keluarga sana berlomba-lomba menunjukkan perhatian mereka sebelum keberangkatan lia ke Korea. Orang yang paling sibuk diantara yang lain adalah mina. Dia sepenuh hati penunjukkan kasih sayang ke lia.
"Sekarang musim apa ya kak disana? Bulan November itu berarti musim dingin ya... apa aku harus membelikan lia baju musim dingin?"
Celoteh mina di tengah aktivitasnya membantu sana packing baju.
"Baju lia sudah banyak. Kalau butuh sesuatu tinggal beli disana aja. Kakak kan paling cuma tiga atau lima hari min... ga usah heboh gitu ah..."
"Ini kan jalan-jalan lia pertama kak... ya harus heboh lah..."
Fiuh... Sana menghembuskan nafas pelan. Anak yang mau jalan-jalan saja santai gitu. Lihat lia saat ini sedang apa. Ya tidurlah. Lia yang dihebohkan dengan nyenyaknya tidur di ayunan.
"lia belum tahu apa-apa. Anak umur satu tahun bisa apa..." Celetuk sana.
"Kak... kakak dan lia pasti akan pulang kan?"
Tiba-tiba suasana jadi serius. Suara mina juga melembut.
"Ini hanya jalan-jalan... jangan berpikiran aneh..."
"Kami hanya khawatir. Siapa orang itu tahu terus mengambil lia..." Ucap mina blak-blakan.
Hal buruk bisa saja terjadi. Kita tidak bisa memprediksi masa depan dengan akurat. Apalagi di Korea ada ayah lia. Selama ini keluarga mereka telah menyembunyikan lia dengan baik.
Mereka takut jika ayah lia tahu dan mengambil lia. Wajar kan khawatir. Lia adalah malaikat kecil keluarga mereka.
"Tidak mungkin. Aku tidak akan membiarkannya tahu mina... Lia adalah anakku... dia tak ada hubungannya dengan lia..." sana menenangkan mina
Sana sendiri butuh ditenangkan. Bukan hanya mina, dia sendiri juga khawatir. Tapi dia terus meyakinkan diri sendiri. All is well.
Air mata mina tak tertahankan.
"mina lebay deh... kita bukan pergi perang... kakak dan lia pasti akan pulang..."
"Jangan sampai terluka lagi kak hiks... aku jadi ikut sedih huwaaaa..." Isak tangis mina semakin kencang.
"Ya ampun... lembut sekali hati adikku..."
.
.Hari keberangkatan...
"Ibu sudah menyiapkan multivitamin untuk lia. Hati-hati memilih makan untuk lia, bayi rentan dengan cuaca sana... vaksin lia sudah lengkap kan? Perhatikan kebersihan juga..." Jelas ibu sana panjang lebar.
"Iya bu... kalian pulang sana... sebentar lagi aku harus masuk..."
"Kakak yakin tidak perlu membawa storller?" mina buka suara.
"Kakak baik-baik saja. Ibu aku dan lia tak akan lama disana. Kalau acaranya sudah selesai aku akan segera kembali kok..." Ucap sana.
Keluarganya memang selalu heboh jika menyangkut lia. Ibu, mina dan bahkan chan ikut mengantar ke bandara. Jika ayah mereka tidak bekerja mungkin ikut mengantar juga.
"Sampai bertemu lagi sayang..." Ibu sana memberikan lia ke sana.
Bayi montok itu mengoceh tak jelas. Mereka bergantian memberikan ciuman perpisahan untuk lia. Mata bersihnya menenggelamkan hati seseorang. Bayi lucu itu akan pergi. Mereka sedih tak bisa melihat bayi itu untuk beberapa hari ke depan.
"chan hati-hati nyetirnya ya..." sana melambai kepada adik laki-lakinya. Remaja tanggung yang tahun depan masuk kuliah.
Ibu, mina dan chan melambai bersamaan sembari melihat sana dan lia dalam gendongan memasuki pintu keberangkatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] My boyfriend is a superstar
RomanceJadi pacar idol? Siapa takut!!! Maksud hati ke Korea untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka sana bertemu dengan Dahyun, idol yang sedang naik daun. Hubungan mereka harus ditutupi dari semua orang demi keselamatan sana. #1 sana [101222] #1 kimsan...