"Kakak mana?" Tanya Tzuyu."Di kamar"
"Mommy, Daddy gak ikut makan malam?"
"Daddy malam ini makan di kamar, sekarang Victor makan"
"Kakak kenapa?" Tanya Tzuyu dan Arin menggelengkan kepalanya sambil berucap 'Gak tau' tanpa suara.
Besoknya Taehyung juga tidak ikut Saparan bersama seperti biasanya. Dia bahkan sudah berangkat lebih dulu.
"Kenapa Daddy udah pergi?" Victor.
"Daddy ada pekerjaan jadi harus berangkat pagi" Arin.
Tzuyu jadi bingung, kenapa sama Kakaknya? Apa soal foto Irene dan pria yang Tzuyu temukan di meja Taehyung kemarin? Tapi memangnya siapa pria itu?.
Tzuyu menyelesaikan sarapannya lalu bergegas ke kantor. Dia jadi penasaran sebenarnya Kakaknya itu kenapa?.
"Yang bener aja dong Kak!" Tzuyu saat Taehyung menyodorkan sebuah surat tes DNA.
"Victor itu pasti anak Kak, kakak percaya itu kan?"
"Kakak jangan diem aja dong. Jaehyun itu udah keterlaluan"
"Kakak gak bisa yakin sebelum ngalakuin tes DNA sendiri"
"Kakk.."
"Jangan ganggu kakak, mending kamu keluar"
Tzuyu akhirnya keluar dari ruangan Taehyung. Dia jadi ikut overthinking, bagaimana jika surat tes DNA itu Asli?.
Taehyung tidak bisa fokus untuk bekerja karena terlalu banyak hal yang memenuhi pikirannya.
Taehyung keluar dari ruangannya dan berjalan ke ruangan Jimin, meminta Dia dan Yoongi untuk menghandle semua pekerjaan Taehyung untuk hari ini. Setelah itu dirinya pergi.
.
.
Setelah bertemu Jimin, Taehyung tidak muncul lagi di kantor. Bahkan saat Tzuyu pulang ternyata Kakaknya itu belum pulang sama sekali.
"Kenapa? Terjadi sesuatu?" Tanya Arin.
"Ah enggak, mungkin Kakak ada urusan lain" ucap Tzuyu lalu meninggalkan Arin dan berjalan ke arah kamarnya.
Tapi Arin yakin jika ada sesuatu yang Tzuyu sembunyikan dan Suaminya juga tidak seperti biasanya.
Arin merasakan sikap dingin Taehyung lagi seperti saat awal pertama bertemu dirinya tapi dulu hanya pada dirinya tidak ke Victor juga seperti saat ini.
Sudah hampir tengah malam dan Taehyung belum pulang, Arin masih menunggunya sejak tadi di kamar. Arin masih duduk menyandarkan tubuhnya di ranjang sampai rasa kantuk menyerangnya.
Dia merasakan jika ada yang mengangkat tubuhnya membuat Arin membuka mata dan itu Taehyung.
Taehyung membaringkan tubuh Arin supaya Arin tidur dengan nyaman.
"Mas" ucap Arin.
"Udah malem, lanjut tidur aja" ucap Taehyung menyelimuti Arin.
Taehyung melepas kancing kemejanya dan berjalan ke kamar mandi lalu menghilang dari pandangan Arin.
Entah kenapa Arin malah tidak jadi mengantuk dan memilih menunggu Taehyung selesai mandi.
Taehyung keluar mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.
"Mas"
"Kenapa belum tidur?" Tanya Taehyung.
"Kamu dari mana?"
"Udah malem, tidur"
"Jawab dulu"
"Udah malem Arin, tidur!" Ucap Taehyung penuh penekanan lalu Dia berjalan untuk mengambil baju meninggalkan Arin.
Arin yang mendapat jawaban seperti itu merasa kesal. Dia menidurkan dirinya membelakangi Taehyung.
Taehyung saat kembali dan melihat posisi tidur Arin pun menghela nafas, lalu Taehyung naik ke atas ranjang menyentuh pundak Arin dan langsung di tepis oleh Arin.
Mendapat respon seperti itu akhirnya Taehyung memeluk Arin dari belakang dan Arin mencoba menyingkirkan tangan Taehyung namun tidak bisa.
"Aku mau tidur" Arin.
"Yaudah tidur" Taehyung.
"Lepas"
Bukannya melepaskan malah dada Taehyung semakin menempel pada punggung Arin.
"Mas" ucap Arin karena Taehyung menaikan bajunya ke atas lalu memegang perut buncitnya.
"Sebentar aja" ucap Taehyung."Mas, kamu sebenarnya kenapa?" Tanya Arin lagi yang masih ingin tau.
"Nanti kalo waktunya tepat Mas ceritain tapi enggak sekarang" ucap Taehyung.
"Kalo gitu soal apa?" Arin menyengkirkan tangan Taehyung dan menurunkan bajunya lagi.
"Soal Victor?"
"Victor kenapa? Soal jantungnya?"
"Bukan"
"Lalu?"
"Udah malem, kamu gak ngantuk. Besok Mas masih kerja loh" ucap Taehyung.
"Yaudah" ucap Arin akhirnya.
Taehyung menarik Arin supaya tidur terlentang lalu mengecup singkat bibir Arin.
"Tidur" Arin.
"Iya ini mau tidur" Taehyung.
"Ya udah" Arin.
"Mas, aku pindah ke kamar Victor nih" ucap Arin karena Taehyung menatapnya terus.
"Iya, ini tidur" Taehyung membaringkan dirinya lalu memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ PAIN
FanfictionRasa sakit yang selalu dia pendam membuatnya menjadi seseorang yang dingin pada siapapun, Seperti ada dinding Es yang menyelimuti hatinya. Sampai ada seseorang yang meruntuhkan Dinding Es itu.