"Daddyyyy" Victor menghampiri Taehyung yang sedang sarapan.
Biasanya Taehyung akan menyambut Victor namun kali ini tidak, Taehyung masih fokus menghabiskan sarapannya.
"Daddy, Victor ikut ke kantor yah"
"Tidak bisa"
"Kenapa? Victor gak akan nakal kok Dad"
"Semua orang sibuk bekerja Victor, lebih baik kamu di rumah saja"
"Tapi kan-"
"Victor!"
Victor mendengar bentakan dari Daddynya pun akhirnya memilih diam dan menundukkan kepalanya namun saat melihat Arin menuruni tangga, Victor langsung berlari ke arah Mommynya itu.
"Victor" ucap Arin setelah Victor menubruk tubuhnya.
"Hey sayang" ucap Arin dan Victor mendongakkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kenapa?" Tanya Arin menjauhkan sedikit tubuh Victor untuk melihat lebih jelas wajah Victor karena Dia tidak bisa berjongkok.
Arin melihat ke arah Taehyung yang duduk di meja makan seperti tidak mendengar apapun. Padahal biasanya Taehyung yang akan dengan cepat menghampiri Victor jika anak itu kenapa-kenapa.
"Ya udah, kita ke kamar dulu yah" ajak Arin di angguki Victor.
"Loh Victor kenapa naik lagi? Tadi bilang ke Aunty mau sarapan" tanya Tzuyu tapi tidak mendapat jawaban dari sang keponakan.
"Victor" panggil Tzuyu lalu merendahkan tubuhnya untuk melihat wajah sang keponakan.
"Hey kenapa?" Tzuyu mengusap bawah mata Victor yang mulai basah.
"Da-daddy marah" lirihnya.
"Gak mungkin Daddy marah sama kamu, mungkin saja Daddy emmm sedang banyak kerjaan jadi tidak sengaja memarahi kamu" jelas Tzuyu.
"Nanti Aunty marahin Daddy balik" ucap Tzuyu.
"Jadi mau sarapan?" Ajak Tzuyu.
"Victor mau ke kamar" lirih Victor menarik tangan Arin.
Tzuyu menghampiri Kakaknya yang sudah selesai sarapan.
"Kakak apaan sih?!"
"Kenapa Kakak jadi kaya gini ke Victor? Padahal kita belum tau hasilnya kan?"
"Dia hanya anak kecil yang tidak tau apa-apa, jangan melampiaskan padanya. Dia putramu"
"Dia belum tentu putraku"
"Kakak!"
"Aku tidak ingin berdebat denganmu"
"Kakak keterlaluan gak sih? Kenapa kakak jadi kaya gini?"
Taehyung pergi meninggalkan adeknya yang masih marah.
"Daddy gak sayang sama Victor lagi"
"Gak mungkin sayang, Daddy kan sayang banget sama Victor"
"Victor cuman mau ikut Daddy bekerja, tapi Daddy membentak Victor"
"Tadi Victor dengarkan ucapan Aunty kalo Daddy sedang banyak pekerjaan"
"Apa Daddy gak sayang sama Victor karena akan ada dedek bayi" ucap Victor polos.
"Gak mungkin doang, Daddy ataupun Mommy nanti akan tetep sayang sama Victor meskipun Dedek bayi lahir"
"Mommy gak akan ninggalin Victor kan? Victor takut" Ucap Victor membuat Arin mengusap puncak kepalanya.
Arin jadi semakin penasaran ada apa dengan suaminya itu.
.
.
Taehyung benar-benar muak melihat pria di depannya ini, siapa lagi jika bukan Jaehyun yang entah ada urusan apalagi datang ke kantornya dan menunggu Taehyung.
"Apa!" Taehyung.
"Bagaimana? Bisa Aku membawa Victor?" Ucap Jaehyun membuat Taehyung mengepalkan tangannya.
"Untuk apa Kau tinggal dengan anak yang bukan anakmu sendiri"
"Lebih baik kau pergi"
"Oh iya, Apa aku bisa membawa Arin juga? Sepertinya Dia mengandung anakku" Taehyung menatap tajam Jaehyun.
"Jangan terlalu yakin kalo Arin mengandung anak mu, Kak Irene saja bisa menghianatimu apalagi Arin"
"Jaehyun jaga ucapan mu!"
"Pastikan baik-baik jika itu putramu, jangan sampai Kau mengurus putra orang lain lagi" ucap Jaehyun sambil terkekeh.
"Lo ngapain di sini?" Tanya Jimin yang baru datang.
"Satpam" panggil Jimin membuat dua orang satpam menghampirinya.
"Gua bisa pergi sendiri" Jaehyun ke Jimin.
Namun sebelum pergi Jaehyun menepuk pundak Taehyung terlebih dahulu, lalu membisikan sesuatu membuat Taehyung menengok ke arah Jaehyun yang berjalan menjauh.
"Tu orang ngapain sih?!" Tanya Jimin ke Taehyung.
"Ini bukan tontonan, fokus ke kerjaan kalian" ucap Jimin ke para karyawan yang menatap ke arah Taehyung dan mungkin mendengar ucapan Jaehyun dan Taehyung.
Yoongi masuk ke ruangan Taehyung.
"Maksud ucapan Jaehyun apa?" Tanya Yoongi."Para karyawan mu membicarakan soal Victor yang bukan anak mu Taehyung!"
Yoongi geram karena Taehyung masih diam saja.
"Taehyung!"
"Lalu aku harus bagaimana? Kalau Victor benar bukan anakku, Aku harus apa?!"
"Kau mempercayainya?" Tanya Yoongi dan Taehyung diam.
"Dia putramu Kim"
"Berhenti membahasnya, aku sedang tidak ingin membahas soal Jaehyun Victor ataupun Irene"
"Terserah" ucap Yoongi.
"Aku sedang melakukan tes DNA dengan Victor" ucap Taehyung membuat Yoongi menengok ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ PAIN
FanficRasa sakit yang selalu dia pendam membuatnya menjadi seseorang yang dingin pada siapapun, Seperti ada dinding Es yang menyelimuti hatinya. Sampai ada seseorang yang meruntuhkan Dinding Es itu.