Taehyung baru pulang langsung mencari bibi.
"Bibi"
"Iya Tuan"
"Bereskan baju-baju Victor dan masukan ke dalam koper" ucap Taehyung membuat Bibi bingung.
Tapi Dia tetap pergi ke kamar Victor dan anak itu sudah bersiap untuk tidur di temani Arin dan ada Tzuyu juga.
"Maaf Nona, Saya di suruh Tuan Taehyung untuk mengemasi baju Victor" ucapnya sambil mengeluarkan koper membuat Arin dan Tzuyu mengerutkan keningnya.
Tzuyu langsung bergegas keluar dari kamar Victor.
"Bi temenin Victor dulu ya" Arin keluar sebelum menitipkan Victor yang baru saja memejamkan matanya.
Arin melihat Taehyun dan Tzuyu seperti sedang berdebat.
"Dia bukan putraku!" Ucap Taehyung melemparkan kertas ke arah Tzuyu.
"Kakak tega?" Tzuyu.
"Apa menurutmu aku harus membiarkannya terus berada di rumah ini?"
Kertas terbang mendekati kaki Arin membuat Arin mengambilnya.
"Apa ini?" Ucap Arin membaca isi kertas itu.
Kertas hasil tes DNA kalo Victor bukan anak Taehyung. Kedua tidak cocok.
Arin membulatkan matanya lalu menatap Taehyung.
"Aku akan mengirim Victor pada Jaehyun" ucap Taehyung sebelum pergi ke arah kamarnya.
"Kakak gak bisa gitu dong" Tzuyu tidak setuju. Dia sudah terlalu menyayangi Victor dan bagaimana bisa Kakaknya itu begitu tega padahal Tzuyu tau kalo Taehyung amat sangat menyayangi Victor.
Arin menyusul Taehyung ke kamar mereka.
"Mas, kamu gak serius mau ngirim Victor ke Jaehyun?" Tanya Arin yang baru masuk.
"Jaehyun memang memintanya dan untuk apa Aku mengurus anak yang bahkan bukan darah dagingku" ucap Taehyung.
"Victor gak akan mau"
"Aku tidak perduli"
"Mas"
"Stop Arin! Kenapa kamu sangat membela Victor? Dia bahkan bukan putramu dan bukan juga putraku! Dia anak hasil perselingkuhan Irene dan pria lain!"
"Apa jangan-jangan anak yang kamu kandung juga bukan anakku!" Ucap Taehyung membuat Arin membeku bagaimana bisa Taehyung berfikir seperti itu.
"Apa Mas? Kamu ngomong apa tadi?"
"Bisa saja anak dalam kandungan mu itu bukan anakku terlebih di dalam tubuhmu itu ada salah satu organ dari Irene" ucap Taehyung.
"Apa maksud Mas?"
"Jangan pura-pura bodoh Arin, Hatimu itu adalah milik Irene bukan? Apa jangan-jangan kamu memang sengaja mendekatiku atas perintah Jaehyun karena Irene memberikan hati nya untuk mu?"
"Kamu benar-benar menuduh ku seperti itu? Terserah apa yang kamu fikirkan tentang ku. Kalau kamu tidak mau mengakui tentang anak ini terserah. Aku akan pergi dari rumah ini dan membawa Victor jika kamu sudah tidak menginginkannya" Arin yang sudah kecewa dan marah dia bahkan hanya mengusap air mata yang menetes di pipinya sebelum akhirnya berjalan keluar dari kamar.
Arin berjalan ke kamar Victor lalu mengangkat Victor yang sudah tertidur kedalam gendongannya.
"Mom" ucap Victor yang terganggu karena Arin mengangkat tubuhnya paksa.
"Tidur lagi yah" ucap Arin mengusap-usap punggung Victor supaya anak itu tidur kembali.
"Bi, bawa koper Victor ke bawah" ucap Arin.
"Kamu mau membawa Victor kemana?" Tanya Tzuyu saat melihat Arin menuruni tangga dengan Victor di gendongannya dan Bibi di belakang mereka yang membawa koper Victor.
"Aku akan pergi dengan Victor, lagipula Mas Taehyung sudah tidak menginginkan kami" ucap Arin tetap berjalan keluar.
"Enggak, Kalian harus tetap di sini" Tzuyu mengejar keduanya.
Arin akhirnya membawa Victor pergi dengan Taxi, Saat Anak buah Taehyung menawarkan diri untuk mengantar tapi Arin menolak.
Taehyung dari arah kamarnya yang pintunya tidak di tutup mendengar suara Tzuyu yang mencoba menghentikan Arin dan Victor.
Taehyung membanting pintu kamarnya, Dia merasa marah kecewa dan benar-benar seperti orang bodoh karena Irene membohonginya selama ini. Victor anak yang sangat Ia sayangi ternyat bukan putranya.
Bagaimana Irene bisa setega itu padanya. Pantas saja Ibunya sejak awal tidak menyukai Irene dan menentang pernikahan Taehyung dan Irene bahkan Ibunya itu tidak pernah mau mengakui jika Victor adalah putranya.
Tapi bagaimana dengan Arin, Apa Arin juga ternyata tidak hamil anaknya dan hanya mendekatinya atas perintah Jaehyun.
Victor langsung dekat dengan Arin dan memanggil Arin Mommy, apa Dia merasakan jika organ Hati di dalam tubuh Arin adalah milik Irene, Mommynya.
Pikiran Taehyung benar-benar kacau sekarang, Dia bahkan sudah tidak memperdulikan kemana Arin dan Victor pergi.
.
.
Arin di dalam taxi mengusap kepala Victor yang tertidur di pangkuannya. Dia hanya menangis dalam diam dan berulang kali menghapus Airmata yang membasahi pipinya.
Dia masih tidak mengira kalo Taehyung akan berkata seperti itu. Apa Arin terlihat semurah itu di mata Taehyung.
Dan lagi soal hati yang berada di dalam tubuhnya. Arin tidak tau jika itu milik Irene. Arin hanya tau kalo Jaehyun yang membantunya mendapatkan donor hati saat Ia kecelakaan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ PAIN
FanfictionRasa sakit yang selalu dia pendam membuatnya menjadi seseorang yang dingin pada siapapun, Seperti ada dinding Es yang menyelimuti hatinya. Sampai ada seseorang yang meruntuhkan Dinding Es itu.