"Kim Taehyung sialan, apa kamu tega pada putramu sendiri!" Yoongi yang menerobos masuk ke dalam kamar Taehyung.
Yoongi geram setelah mendapat telfon dari Tzuyu jika Victor drop lagi dan tidak mau mendapat perawatan, Victor selalu memberontak bahkan sampai beberapa kali menarik selang infus yang tertempel di tangannya membuat tangan Victor bengkak.
Semua itu karena Victor mencari Daddynya.
"Kamu benar-benar ingin membunuh Victor rupanya" ucap Yoongi yang melihat Taehyung seolah tidak perduli dengan keadaan Victor.
"Yang salah di sini Irene, tapi jika kamu juga melampiaskan pada anak yang selama ini kamu anggap putra silakan. Kamu yang selama ini selalu menjaganya merawatnya supaya anak itu tetap hidup tapi akhirnya Ia akan mati karena mu"
"Selamat bertemu kembali di pemakaman Victor" ucap Yoongi lalu pergi meninggalkan Taehyung.
Mendengar ucapan Yoongi membuat dada Taehyung bergemuruh dan terasa sesak.
.
.
Arin sudah tertidur setelah Victor akhirnya tertidur karena di beri obat oleh dokter.
Arin yang sedang hamil harus ikut membantu menenangkan Victor, membujuknya supaya tidak terus mencari sang Daddy yang bahkan sudah tidak memperdulikannya.
Mama Jungkook hanya khawatir dengan keadaan Arin dan takut membahayakan kandungannya jika terlalu banyak pikiran.
"Apa Taehyung benar-benar tidak bisa sebentar saja datang kesini?" Tanya Papa Jungkook pada Tzuyu yang sedang duduk di samping ranjang Victor sambil mengusap-usap punggung tangan Victor.
"Tzuyu sudah meminta bantuan Kak Yoongi untuk berbicara dengan Kak Taehyung" ucap Tzuyu.
"Apa ada cara lain supaya jantung Victor sembuh?" Mama.
"Ada Tante dan itu operasi transplantasi namun kita belum mendapatkan jantung yang cocok untuk Victor"
"Kak Taehyung dan para dokter juga sudah mengusahakannya. Sebenernya dokter memberitahu jika pendonor sudah ada namun salah satu dari pihak keluarga belum mau melepaskannya" lanjut Tzuyu.
"Maksudnya?" Jungkook.
"Calon pendonor mengalami mati otak dan kemungkinan kecil bahkan tidak mungkin untuk bangun kembali"
Helaan nafas terdengar dari mereka "Situsnya sangat sulit, jika kita ingin Victor cepat di operasi sama saja kita mengharapkan orangtua kehilangan anaknya tapi jika Victor tidak cepat-cepat di operasi juga membahayakan Victor" Papah.
"Jungkook akan membantu berbicara dengan keluarga pasien" ucap Jungkook.
"Kak Jungkook yakin?" Tanya Tzuyu karena Ia dan Taehyung sudah pernah membujuk dan yah berakhir makian karena sama saja Taehyung mengharapkan kematian putra mereka.
Tzuyu hanya berharap kalau Victor bisa bertahan sampai operasi itu tiba.
.
.
Arin merasa begitu sangat lelah. Entah mengapa perutnya terasa nyeri. Awalnya Ia hanya merasa nyeri sedikit namun semakin kesini semakin sakit.
"Mommy okay?" Tanya Victor melihat Mommynya memegangi perut besarnya dengan raut wajah menahan sakit.
"Arin kamu gak papa?" Tanya Mama karena di ruangan itu hanya ada Mama Arin dan Victor.
"Ma, sakit" ucap Arin.
"Mama, panggil dokter" ucap Mama mendudukan Arin di sofa lalu Ia menakan tombol yang ada di dekat ranjang Victor.
"Oma, Mommy kenapa?" Tanya Victor.
"Mommy gak papa sayang" ucap Oma menghampiri Arin kembali.
"Vi-victor jangan na-nangis" ucap Arin melihat Victor sudah menangis.
Pintu terbuka, mereka pikir itu Dokter atau suster namun ternyata itu Taehyung.
"Daddy" ucap Victor membuat Taehyung yang masih berdiri di pintu terdiam menatap sang putra yang sedang menangis.
"Mommy Dad" ucap Victor membuat tatapan Taehyung beralih pada Arin yang duduk di sofa namun terhalang Mamanya Jungkook.
Taehyung akhirnya berjalan masuk, melihat Arin yang merintih kesakitan memegangi perutnya.
Taehyung dengan sigap mengangkat Arin membawanya keluar dari ruang rawat Victor. Di depan kamar ternyata Taehyung berpapasan dengan Jungkook dan Tzuyu.
"Kakak" Tzuyu terkejut melihat Taehyung terlebih Arin di dalam gendonganan Taehyung.
Taehyung meninggalkan Jungkook dan Tzuyu.
"Victor" ucap Tzuyu masuk kedalam ruang rawat Victor sedangkan Jungkook menyusul Taehyung dan Arin.
Tzuyu melihat Mama Jungkook sedang menengkan Victor yang menangis.
"Aunty, Mommy...."
"Mommy gak kenapa-kenapa sayang. Udah ada ada Daddy pasti Mommy gak akan kenapa-kenapa" ucap Tzuyu menangkan keponakannya itu.
Taehyung berpapasan dengan suster dan dokter yang akan menuju kamar Victor.
"Pak Taehyung, Victor-"
"Victor gak kenapa-kenapa tapi istri saya" ucap Taehyung membuat suster mengambil berakar dan Taehyung membaringkan Arin di sana. Mereka membawa Arin untuk di periksa.
Taehyung dan Jungkook sekarang sedang duduk di luar ruangan keduanya hanya diam saja sampai dokter keluar.
"Maaf suami pasien?" Tanya dokter.
"Saya"
"Maaf pak, ibu Arin harus melahirkan secara prematur sekarang" ucap Dokter lalu menjelaskan kenapa Arin harus lahir prematur salah satu alasannya adalah terlalu banyak pikiran.
"Lakukan dok, selamatkan anak dan adek saya" ucap Jungkook membuat Taehyung melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ PAIN
FanfictionRasa sakit yang selalu dia pendam membuatnya menjadi seseorang yang dingin pada siapapun, Seperti ada dinding Es yang menyelimuti hatinya. Sampai ada seseorang yang meruntuhkan Dinding Es itu.