[Denting yang berbunyi dari dinding kamarku
Sadarkan diriku dari lamunan panjang
Tak terasa malam kini semakin larut
Ku masih terjaga
Sayang kau dimana aku ingin bersama
Aku butuh semua untuk tepiskan rindu
Mungkinkah kau di sana merasa yang sama
Seperti diriku di malam ini]
🎶
Lagu Denting dari Melly Goeslaw terdengar nyaring diperdengarkan sepanjang perjalanan pulang menuju rumah kediaman keluarga Wijaya. Lirik lagu itu seolah bercerita tentang perasaan yang membuncah di dalam hati Cyrilla.
Di luar hujan masih saja mengguyur, setiap butir yang menerpa membasahi kaca jendela mobil terlihat indah saat terkena pantulan cahaya lampu-lampu kendaraan yang ada di depannya.
Cyrilla mencoba menghubungi nomor telepon yang tadi diberikan oleh Mama Jayden kepadanya. Menurut beliau, Jayden diminta oleh ayahnya untuk mengganti nomor saat ponsel miliknya disita, alasannya agar Jayden tidak lagi terlibat dengan orang-orang yang harus ia tinggalkan selama dirinya di sana.
Sambungan Cyrilla dijawab. Awalnya Cyrilla tidak mau berkata apapun karena takut Jayden akan memutus panggilannya. Tapi akhirnya gadis itu memutuskan untuk berkata kepada Jayden tentang perasaannya.
"Halo. Maaf ini siapa ya?"
Cyrilla masih bungkam, sekali lagi suara Jayden terdengar dari seberang telepon.
"Halo?" ulang Jayden.
"Kalau memang nggak ada perlu denganku, nggak usah telepon. Aku sibuk, nggak ada waktu untuk bercanda, atau main telepon maaf salah sambung seperti ini," ucapnya menahan jengkel. "Jadi, maaf kalau panggilan kamu, aku matikan," tambahnya.
"Tunggu, tunggu!" segah Cyrilla Cepat. "Jayden, ini aku, Cyrilla." Buru-buru Cyrilla berkata.
Gadis itu takut Jayden tidak akan mengangkat telepon darinya lagi kalau sampai panggilan yang sekarang diputus. Bisa-bisa nomornya diblokir oleh Jayden.
"Tolong jangan dimatikan, Jay. Ada yang ingin aku sampaikan," lirih Cyrilla.
Tidak ada jawaban dari seberang telepon, tetapi panggilan masih berjalan.
Cyrilla mengembuskan napas sebelum ia kembali melanjutkan kalimatnya. "Jayden, maaf, karena sampai akhir aku hanya jadi cewek pengecut yang memilih untuk menutupi perasaanku sendiri. Sebatas memendam rasa suka dalam hati."
"Maaf, karena kamu harus dengar semua ini saat kamu sudah ada di sana, berada jauh dariku. Aku bahkan ragu akan ada hari dimana kita bisa bertemu lagi, nanti."
"Jayden, kamu adalah cowok pertama yang berhasil curi hati aku. Aku suka sama kamu, Jay ...." Cyrilla mengigit bibir bawahnya, menahan tangis yang sebentar lagi mungkin akan pecah.
Gadis itu tahu, apa yang ia katakan sebenarnya adalah hal yang akan menyakiti Heavy, kekasihnya. Tetapi, Cyrilla hanya tidak ingin terus-menerus bungkam lagi mengenai perasaannya kepada Jayden.
Cyrilla takut kalau laki-laki itu tidak akan pernah kembali lagi ke Bandung. Dia hanya teringat ucapan mamanya Jayden yang berkata kalau kemungkinannya kecil jika harus bertaruh tentang kedatangannya, mengingat mamanya sudah punya keluarga baru.
Heavy yang berada satu mobil dengannya duduk di bangku belakang bersama dengan Sesy. Ada rasa sakit tepat di dadanya yang ia rasakan saat mendengar pengakuan Cyrilla. Tapi, Heavy bisa apa selain duduk mendengarkan semua kata yang terucap dari mulut kekasihnya. Setiap kata yang penuh dengan perasaan dan kesungguhan gadis itu, bukan untuknya, melainkan untuk laki-laki lain.
"Aku nggak pernah tahu kalau perpisahan akan datang secepat ini, Jay ...."
"Aku pikir kita akan menjalani tiga tahun kita di sekolah yang sama sampai kita lulus nanti. Tapi nyatanya, kamu pergi," ungkap Cyrilla sambail menatap lurus ke depan melihat jalanan yang penuh dengan kendaraan yang berasal dari luar kota. Saat suasana masih libur seperti ini, Bandung selalu menjadi pilihan yang tidak luput dari daftar kota yang harus dikunjungi saat libur.
"Aku nggak akan tahu kalau, setelah kamu jauh, aku merasa ada hal yang hilang di sini," tuturnya seraya menunjuk dadanya, sebuah hal yang percuma yang ia lakukan karena toh Jayden tidak bisa melihat apapun hanya sebatas suara.
((BAB TIDAK LENGKAP, SUDAH DIHAPUS, OUR STORY SUDAH TERBIT 🤗))
"Aku minta maaf karena terus-terusan menyakiti perasaan Kakak, ya, Kak," ungkap Cyrilla seraya menghapus jejak basah di pipinya.
"Aku nggak tahu setelah Kakak dengar pengakuan aku ke Jayden, Kak Heavy akan meminta kita putus atau nggak. Tapi setelah tahu bagaimana rasa sakitnya, aku kembalikan keputusan kepada Kak Heavy."
Terdengar suara mendengkus dari arah belakang Cyrilla. Gadsi itu terlalu takut melihat air wajah Heavy.
"Kau kamu pikir aku akan melepaskan kamu setelah semua rasa sakit ini, kamu salah, Cyrilla ... karena aku sudah bertekad kalau aku akan membuat kamu jatuh hati kepadaku, melupakan dia."
"Lagi pula, kamu mau jujur tentang perasaan kamu, itu hal yang baik kok. Dan kamu nggak berusaha untuk menutupinya dariku, itu juga hal baik yang memang terasa menyakitkan, tapi itu lebih baik daripada aku tahu kalau kekasihku masih suka laki-laki lain, menjadikannya suka dalam hati, kan?"
((BAB TIDAK LENGKAP, SUDAH DIHAPUS, OUR STORY SUDAH TERBIT 🤗))
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story ✔️(TERBIT)
Teen Fiction🚨 PEMESANAN NOVEL bisa melalui penulis dan penerbit prospecmedia ya teman 🙏🚨 🎖️ Katagori Editor's Choice pada Event Author Got Talent 2022 Cyrilla Meera Wijaya, Seorang gadis SMA yang tidak pernah menyangka kalau dalam kehidupan asmara di masa...