12. Kelas Zerian

511 40 15
                                    

Happy reading, Raaders ✨🦋💙

***

12. Kelas Zerian

Hari ini hari dimana semua siswa-siswi akan menyelesaikan ulangan mereka, hari terakhir ulangan. Di saat semua siswa-siswi tengah mengerjakan soal sebuah pengumuman melalui speaker yang terpasang di setiap kelas memberitahukan jika siswa-siswi diharapkan untuk kumpul terlebih dahulu di lapangan utama sebelum pulang.

Rira mendengar dari beberapa siswa-siswi lain, katanya akan ada kegiatan setelah selesai ulangan dan tentunya sambil menunggu hasil rapot kenaikan kelas juga. Tapi untuk kegiatan itu sendiri Rira tidak tahu kegiatan apa yang akan dilaksanakan oleh semua siswa-siswi nanti.

Saat ini langkah Rira membawanya menuruni anak tangga bersama teman seangkatan dan adik kelasnya. Setelah sampai dilantai satu Rira segera menghampiri kelima sahabatnya yang sudah menunggu di depan ruangan aula.

Diantara mereka berenam, hanya Rira yang berada di ruangan atas, sedangkan kelima sahabatnya berada di ruangan bawah.

Selama hari ulangan berjalan Rira tidak banyak ikut bergabung bersama kelima sahabatnya, selain capek bulak-balik naik turun tangga, gadis itu pun memilih diam dikelasnya sambil belajar.

Selain belajar, Rira pun memiliki satu alasan kuat yang membuat sahabatnya mengerti dan memaklumi ketika Rira tidak ikut istirahat bersama mereka.

Hanya satu alasan Rira.

Cowok itu. Zerian. Ya, Zerian.

Di hari ulangan pertama, saat Rira mengambil buku paketnya yang diambil cowok itu dan cowok itu mengatakan jika ia cemburu kepadanya dan Sagala yang bahkan Zerian saja tidak tahu sama sekali bagaimana dengan sosok Sagala sebelumnya.

Rira diam saja, kikuk, dan bahkan tidak mampu mengatakan apa pun ketika mendengar Zerian mengatakan rasa cemburunya itu kepadanya.

"Maaf ya lama." Kalimat itu yang pertama kali Rira ucapkan kepada lima sahabatnya saat mereka sudah berjalan bersama siswa-siswi lainnya untuk menuju ke lapangan.

"Santai aja Ra, lagian gue juga sambil liat cogan lewat," ucap Kinara sambil tertawa yang dibalas oleh Rira juga.

"Yeeeuuu, hobi lo itu mah Kin." Bris yang berjalan di depan menyahut ucapan Kinara yang memang berjalan disamping Rira.

Jadi posisinya itu Rira di tengah, sedangkan di kanan dan kirinya itu sahabat kembarnya. Rikana dan Kinara.

"Gimana MTK-nya susah nggak Ra?" Rikana yang berjalan di samping kanan Rira membuka pembicaraan.

Diantara mereka berenam, hanya Rira dan Yuri yang berada di kelas IPS, sedangkan keempat sahabat Rira yang lain berada di kelas IPA. Rikana dan Kinara pun beda kelas, sahabat kembarnya itu berbeda kelas, Rikana yang berada di kelas IPA 7, sedangkan Kinara di IPA 2.

"Susah banget Kana." Rira berubah memelas mengingat bagaimana ia mengerjakan soal Matematika tadi, membuat Rikana hanya terkekeh di samping Rira.

Rikana dan semuanya tahu jika Rira suka kesulitan dalam pelajaran Matematika. Sejujurnya, Rira tidak menyukai pelajaran berbau angka itu, bahkan sejak gadis itu mulai duduk di bangku sekolah menengah pertama.

"Tadi gue nggak sempat ngingetin rumus gara-gara si cowok itu," ucap Rira tanpa sengaja mengatakan keluhan yang dirasakannya saat ulangan Matematika belum mulai.

"Siapa Ra?" tanya Yuri tiba-tiba menatap ke arah belakang. Alhasil Bris dan Jesslyn pun ikut menatap Rira.

Belum saja Rira membuka suara gadis itu dan bersama kelima sahabatnya dikejutkan dengan kehadiran Zerian bersama ketiga temannya yang melewati mereka dengan penampilan mereka yang seperti biasanya yang sangat menonjol itu.

Zerian dan Rira [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang