19. Zerian's Hug

357 30 0
                                    

Happy reading, Raaders ✨🦋💙

***

19. Zerian's Hug

Rasanya terasa ada yang beda di dalam perasaan keduanya.

Perasaan sedih yang sangat menyesakkan tadi rasanya terangkat sedikit. Mengosongkan rasa sesak yang tidak semestinya terus hinggap di setiap sudut hati yang tersisa ruang.

Rasanya nano-nano, begitulah jika di tanya bagaimana penjabaran untuk keadaan perasaan Zerian saat ini.

Tidak ada yang bisa menebak bagaimana perasaan Zerian pagi ini. Bahkan gadis di sampingnya pun tidak menyadari jika Zerian sudah berkali-kali salah tingkah. Terbukti saat Zerian berulang kali menggaruk tengkuk atau bahkan terkadang kepalanya. Padahal tidak ada yang salah dengan sikap Rira, hanya saja Zerian sendiri yang tidak bisa mengendalikan dirinya karena terlalu senang.

Apalagi setelah mereka saling bicara satu sama lain. Lebih tepatnya Rira yang membuka pembicaraan di tengah acara mereka makan.

Rira merasa dirinya sedikit demi sedikit lebih baikkan dari sebelumnya. Padahal pembicaraan mereka berdua tidak ada topik yang lucu atau bahkan guyonan dari keduanya sehingga membuat Rira terhibur.

Entah, suasana kantin yang sedikit sepi mendukung Rira membuka suara. Mengeluarkan rasa terima kasihnya karena cowok itu mengajak sarapan ke kantin Budhe, yang sebelumnya tak pernah Rira coba makan di sana saat istirahat, apalagi es Mas Kata yang super ramai.

Melihat senyum kecil yang tercetak jelas di depannya tanpa terasa Zerian pun ikut tersenyum. Setidaknya gadis di depannya bisa melupakan sesaat masalah yang terjadi pada dirinya itu.

"Gue seneng liat lo senyum kaya gini Ra. Gue mau liat senyum lo terus. Jangan sedih lagi kaya tadi ya?"

"Huum," gumamnya kecil sembari menunduk menatap piring mereka berdua yang kosong dengan anggukan kepala.

"Gue sih maunya lo banyak bicara kalo sama gue, kaya tadi Ra." Zerian mengutarakan keinginannya itu terhadap sikap Rira sembari mengusap surai Rira tiba-tiba.

Rira masih dengan ekpresi sedikit tegang karena lagi-lagi perlakuan Zerian yang selalu tiba-tiba tanpa aba-aba apa pun berhasil mengunci rapat bibirnya.

"Sarapan berdua sama lo gini aja gue udah seneng banget." Rira merasakan senyum yang tercetak di depannya begitu terasa.

Rira dengan perlahan mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk kantin. Sebagai pengalihan.

Hingga tidak lama itu Rira melihat seseorang yang dikenalnya masuk ke kantin.

Tanpa Rira sadari jika Zerian sedari tadi menahan tangannya yang selalu tertahan di ambang udara untuk menggenggam sebelah tangan mungil itu di atas meja.

Melihat gadis di depannya memandang ke arah sana rasanya membuat sebelah tangan Zerian yang tertahan di bawah meja kembali ia simpan di atas meja, menyeret maju sebelah tangannya itu untuk menggenggam tangan mungil yang sangat ingin ia genggam kembali itu.

"Astaga Ra, lo dicariin tau sama anak kelas!"

Suara seseorang yang hadir diantara mereka berdua membuat Zerian kembali menyeret sebelah tangannya yang hendak menggenggam tangan mungil itu.

Zerian dan Rira [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang