21. A Bar of Almond Chocolate for Rira

216 27 3
                                    

Hai, untuk kamu yang membaca cerita Zerian dan Rira ini jangan lupa untuk vote dan komentarnya ya, entah di chapter ini ataupun di setiap chapter, biar aku tambah semangat lagi nulisnya :) terima kasih (。'▽'。)♡

Happy reading, Raaders ✨🦋💙

***

21. A Bar of Almond Chocolate for Rira

Setelah event kemarin selesai, seluruh siswa-siswi One Bright Star mulai kembali beraktivitas seperti biasanya di sekolah.

Mungkin, untuk beberapa anggota ekskul dan juga ketua dari setiap ekskul mulai disibukkan dengan kumpulan-kumpulan karena untuk mempersiapkan demos yang akan segera dilaksanakan setelah penerimaan siswa-siswi baru selesai.

Keadaan di sekolah sejak sebelum event memang sudah ramai karena siswa-siswi angkatan baru datang ke sekolah bersama orang tua mereka sambil membawa berkas yang diperlukan untuk pendaftaran siswa-siswi baru. Dan sekarang juga semua siswa-siswi kelas sepuluh dan juga sebelas di imbau untuk tak berkeliaran kemana saja selain keperluan tugas dan juga kegiatan lainnya, agar tidak mengganggu pendaftaran yang tengah berlangsung.

Sedangkan keadaan ruangan aula One Bright Star sudah terdapat ketua ekskul dan juga anggota ekskul Club English One Bright Star setiap devisi. Rira pun ikut berkumpul karena ia merupakan bagian dari Divisi Poster.

Setelah beberapa jam menyiapkan segala bagian akan apa yang dilakukan setiap divisi nanti selesai, terakhir sebelum menutup kumpulan hari ini ketua ekskul pun memutuskan untuk dress code yang digunakan mereka saat demo ekskul nanti yaitu outfit office seperti yang sudah dikatakan oleh pembina.

Rapat hari ini pun selesai setelah melewatkan dua mata pelajaran dan bel istirahat berbunyi. Rira segera keluar dari ruangan aula bersama anak-anak divisi lain. Ruangan aula dan kelas Rira jaraknya memang tak jauh, bersebrangan, saat kaki itu berpijak di area luar aula, kaki itu berhenti sebelum melangkah.

"Kinar!" panggil Rira di depan aula sana.

Berhasil membuat sosok yang dipanggil namanya itu berhenti melangkah dan berusaha tidak peduli dengan panggilan Rira barusan, bahkan di dalam hati gadis itu terbesit tidak akan jadi pergi menuju kantin saat mengetahui jika ia berpapasan dengan Rira yang baru saja keluar dari ruangan aula.

Rira tanpa langkah yang ragu ia menghampiri Kinara yang berhenti di depan taman One Bright Star sebelum sahabatnya itu pergi menghindarinya lagi seperti kemarin malam saat Rira sudah datang ke rumah sahabat kembarnya itu, Kinara tidak ingin bicara sama sekali, jadi, Rira ke sana hanya menemui Tante Ara dan Om Dewa.

"Lo udah selesai rapat PMR-nya?" tanya Rira yang sudah berdiri di depan Kinara yang memasang wajah cuek. "Gue mau bicara berdua sama lo, tentang kemarin," ucap Rira.

"Cerita di sini aja," ucap Kinara cepat. Rira menghela napas sebelum mengutarakan keinginannya itu yang ingin bicara di taman saja.

"Soal yang kemarin, maaf, gue nggak bermaksud gitu sama lo." Rira meremat kedua tangannya sambil terus memperhatikan ekspresi sahabatnya di depannya. "Kin, kalo lo merasa nggak dikasih kepercayaan, maafin gue."

Wajah sahabatnya terlihat samar di mata Rira. Rira menahan tangisnya agar tidak jatuh. Rira begitu sensitive jika masalah itu sudah menyangkut tentang sahabat. Rira yang saat ini merasa bergetar kecil akibat masa lalunya kembali tergambar jelas diingatannya membuat Rira merasa ia tidak berdaya jika dalam keadaan seperti ini.

Zerian dan Rira [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang