14. Jerico Marah

382 31 16
                                    

Happy reading, Raaders ✨🦋💙

***

14. Jerico Marah

Zerian sudah sampai lebih dulu di gudang kosong sekolah sebelah. Ia turun dari atas motornya sembari menyimpan helmnya di atas motor.

Bahkan handphone-nya saja Zerian lupa membawanya dan ia benar-benar tidak mengabari ketiga sahabatnya itu. Jika ia sudah sampai lebih dulu di tempat yang dimaksud akun tanpa nama itu.

Beberapa menit berlalu cowok itu menunggu. Zerian menghela napas, ia sudah tidak sabar untuk menyelesaikan masalah yang diperbuatnya.

Cowok yang memakai topi hitamnya itu segera bangun dari posisi duduknya di depan gudang kosong itu, menunggu sahabatnya yang belum terlihat kehadirannya sampai saat ini.

Zerian tidak masalah sahabatnya tidak datang. Bukannya ia sok pemberani. Tapi ia hanya ingin menyelesaikan semuanya sendiri tanpa melibatkan ketiga sahabatnya.

Tapi tanpa terduga suara motor yang melaju dari arah kiri jalan yang sudah sangat sepi ini karena jam juga sudah lewat jam dua belas malam ketiga sahabatnya itu terlihat datang.

"Jangan nekat," ujar Jerico dengan nada dinginnya setelah cowok itu melepaskan helm-nya.

Karena mereka bertiga melihat Zerian hampir saja memasuki gudang kosong itu seorang sendiri.

"Gue bisa sendiri," ujarnya dengan dingin.

"Yaudah? Tunggu apa lagi? Selesain hari ini juga 'kan?" tanya Jeffery dengan mata yang sedikit berat. Jeffery tidak tahu permasalahan apa yang terjadi, menjadikan nada bicara cowok itu tampak ingin segera menyelesaikan masalah yang terjadi hari ini.

"Kalian bertiga balik aja, gue juga nggak mau bawa kalian bertiga sama masalah ini." Tapi perkataan Zerian itu langsung diabaikan oleh Jerico yang dengan sikap dinginnya masuk ke dalam gudang kosong yang memang sudah lama itu.

Rumornya, gudang kosong yang letaknya tidak jauh dari sekolah sebelah itu sudah lama dijadikan tempat khusus nongkrong oleh anak-anak sekolah sebelah.

Baru Jerico masuk dan dua langkah dari daun pintu, cowok itu tiba-tiba langsung mendapat serangan tiba-tiba dari ruangan gelap itu.

Dan sial!

Zerian langsung masuk ke dalam tanpa memperdulikan serangan dari tujuh orang yang menunggu di dalam sana.

***

Sudut bibir mereka berdarah. Zerian dan ketiga sahabatnya kalah banding melawan delapan orang sekaligus.

Perkelahian tersebut berhenti saat salah satu cowok dari anak sekolah sebelah itu dan Zerian saling baku hantam dan mengumpat.

"Lo yang mulai duluan sialan!" Cowok itu berteriak tepat di depan wajah Zerian yang memar di beberapa sudut wajahnya akibat pukulan yang mereka layangkan masing-masing sangat kuat.

"Kalo lo nggak goda cewek gue pas pagi tadi, mungkin lo nggak bakal gue pukul bangsat!" Muka Zerian memerah, gigi cowok itu bergemeletuk dengan suara yang terdengar amat marah.

Ketiga sahabat Zerian yang membiarkan Zerian menyelesaikan masalah dengan cowok yang mengetag mereka di twitter itu kini mematung. Mencerna perkataan Zerian barusan.

Saat Jarell ingin membuka suara pada dua sahabatnya yang berada di sampingnya, tapi terhenti ketika Jerico menyuruhnya diam dengan sikapnya yang sangat amat dingin. Lebih dingin dari seorang Jerico sebelumnya.

Zerian dan Rira [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang