42. See The Sunset with You

187 13 17
                                    

Happy reading, Raaders ✨🦋💙

***

Zerian Aelius

Rira Alula Maziya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rira Alula Maziya

Rira Alula Maziya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

42. See The Sunset with You

Usai awal Maret berlalu, semua anak-anak kelas 12 terlihat tampak happy ketika semua portofolio pelajaran sudah selesai. Mungkin tinggal tersisa satu lagi, yaitu membuat kelompok untuk membuat video senam untuk mata pelajaran olahraga.

Hal itu tidak masalah bagi siswa-siswi kelas 12. Hampir semua siswa-siswi kelas 12 segera mengganti pakaian sekolah mereka dengan seragam olahraga untuk membuat tugas video, dan hampir sebagiannya juga sudah selesai dalam membuat video, mungkin tinggal dalam proses editing.

Demikian dengan Zerian dan Rira, si dua sosok yang kemarin lalu baru saja baikan. Keduanya tampak berjalan bersama menuju lapangan utama. Mereka baru saja dari kantin, tepatnya mereka baru saja selesai sarapan, dan langsung menuju ke lapangan yang diisi oleh beberapa kelompok dari beda-beda kelas.

"Sore nanti aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Tempat yang indah, dan pastinya buat senyum ini terlihat bahagia." Zerian memandang wajah Rira yang berdiri di sampingnya. "Aku nggak mau kamu nolak ya, pokoknya kamu harus ikut aku, dan nggak ada kata penolakan," ucap Zerian tak ingin mendengar Rira menolak.

"Kalau aku nggak mau gimana?" Rira mencoba menggoda cowok di sampingnya.

"Aku bakal paksa kamu supaya mau ikut aku, kalo perlu aku gendong paksa kamu, supaya kamu nggak bisa lari dari aku."

Yeah, nada Zerian terdengar tidak main-main. Rira mengerucut sebal, kala Zerian mulai bertingkah seperti biasa. Tidak ada kata tidak intinya.

"Iya, aku ikut, tapi ... ada syaratnya!" seru Rira. Zerian menatap gadisnya itu lamat-lamat.

"Apa sayaratnya hmm?" Walaupun sedikit was-was, Zerian tetap menunggu permintaan gadisnya itu dengan tatapan lembut.

"Beliin aku es krim rasa cokelat!" Zerian tersenyum lebar mengetahui keinginan gadisnya, tapi, tak lama, rahangnya seakan terjatuh mendengar ucapan selanjut gadisnya yang masih memasang senyuman manis. "Sepuluh bungkus!"

Zerian dan Rira [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang