Zerian dan Rira [FIN]

03. Zerian Likes To Play Guitar

Happy Reading Raaders ✨🦋💙

***

Zerian Aelius

***

03. Zerian Likes To Play Guitar

Pagi hari ini Rira menjalani kesehariannya seperti hari-hari biasa. Mengawali paginya dengan belajar pelajaran Prakarya yang ada di jam pertama di kelas mereka.

Saat tengah fokus mengisi soal di lembar kerja siswa, teman satu bangkunya itu tiba-tiba meminta diantar ke toilet.

Rira pun segera menutup bukunya, karena Guru yang mengajar di jam pertama ini tidak masuk dan hanya memberikan tugas, keadaan kelas pun menjadi sedikit berisik, dan itu membuat Rira tidak fokus.

Saat sudah sampai di luar kelas, Rira dan teman sebangkunya itu menuju ke rak sepatu yang ada di depan kelas mereka, keduanya pun mengambil sepatu mereka dan lalu mulai memakainya.

Saat di perjalan menuju toilet yang letaknya tak jauh dari laboratorium berada, Rira hanya diam saja dan tetap berjalan di samping teman sebangkunya itu, sesekali ia melihat beberapa anak-anak kelas sepuluh yang tampak keluar kelas juga.

"Rira, gimana, ikut nggak nanti kerja kelompok?"

"Gue harus izin dulu sama Bibi gue, kalo pun nggak diizinin nanti paling gue cari bahan materinya."

"Oke deh. Kalo pun lo bisa kabarin gue aja," katanya sebelum benar-benar masuk ke dalam toilet, Rira mengangguk kecil menanggapinya.

Sambil menunggu teman sebangkunya itu di dalam toilet. Rira menyandarkan punggungnya pada tembok luar toilet. Siswa-siswi yang berlalu lalang dapat terlihat jelas oleh Rira di luar sana, terlebih saat pandangan Rira malah tak sengaja bertabrakan dengan sosok yang seharusnya tidak ia lihat.

Sosok cowok yang membuat kelima sahabatnya itu beralih profesi ingin mencoblangkan cowok itu dengannya.

Saat langkah cowok itu semakin mendekat hendak melewati toilet perempuan, entah kenapa detak jantung Rira bertalu semakin cepat.

Rira berusaha menormalkan detak jantungnya, dengan langkah pelan ia berniat akan ikut masuk saja ke dalam toilet dan menunggu temannya keluar di depan bilik toilet, lebih tepatnya Rira ingin menghindari kontak mata dengan cowok itu.

"Sendiri aja, Ra?" tanya suara berat itu.

Sedetik kemudian Rira yang belum sepenuhnya masuk ke dalam toilet mendadak terdiam kaku.