~Chapter 9~

580 40 1
                                    

Matahari sudah menunjukkan Diri nya, terlihat Para elementel Brothers yang sudah terbangun dari tidur  mereka  yang sangat lelap

Mereka semua sekarang sedang sarapan pagi bersama  kecuali ice .. Ia sekarang sedang menyuapi Blaze

Sejak kemarin ice lah yang terus merawat dan menjaga Blaze sampai ia tidak memperdulikan dirinya sendiri, ia sampai melewati sarapannya demi menjaga Blaze dan tentu saja membuat ketiga abang tertuanya  Khawatir

"Ice.. Makanlah dulu, biar abang yang menyuapi blaze " kata Taupan kepada ice

"Tidak abang upan, biar Ice saja.. " kata Ice sambil menggelengkan kepalanya

"Ice.. Kau makan lah dulu, setelah itu kau baru merawat Blaze ya... " bujuk Gempa sambil mengelus surai Ice

"Hahh.. Baiklah.. " kata Ice yang menyerahkan nampan berisi makanan blaze kepada Gempa dan langsung pergi kemeja makan

Taupan dan Gempa tersenyum karna berhasil memujuk Ice untuk makan

"Abang taupan.. Gempa mau menyuapi blaze makan dulu ya " kata Gempa yang langsung menduduki dirinya dikursi sebelah ranjang blaze dan menyuapi nya Makanan

" Baiklah...Gem, abang mau ke Abang Hali dulu ya" kata Taupan yang langsung pergi dari situ dan menuju ke Halilintar yang sedang berbicara diluar bersama dokter yang merawat Blaze

Gempa Hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya melihat Abang Nya pergi menuju Abang tertuanya, ia langsung melanjutkan menyuapi blaze yang sempat tertunda beberapa detik

//𝙳𝚒𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚖𝚊𝚛 𝚛𝚊𝚠𝚊𝚝 𝙱𝚕𝚊𝚣𝚎//

"Jadi seperti itu yah.. Makasih Atas informasinya Dokter" kata Halilintar kepada Dokter

"Sama sama.. Jagalah Adik mu dan saya pasti kalian bisa melalui semua ini" kata Dokter itu sambil memegang bahu Halilintar sedangkan Halilintar hanya menganggukkan kepalanya

Dokter yang melihat itu hanya tersenyum, ia senang melihat bertapa kuatnya ikatan persaudaraan mereka

"Baiklah kalo bergitu saya undur diri, ada pasien yang harus saya periksa " kata Dokter itu dan langsung undur diri untuk pergi dari situ sedangkan Halilintar hanya mengganggukan kepala nya kepada dokter tersebut

Selang beberapa detik dokter itu pergi, Halilintar merasa ada tangan yang menyentuh bahu , saat halilintar menoleh kepala nya untuk melihat siapa yang memegang bahunya

Itu ternyata adalah Taupan, adik pertama halilintar... ia datang setelah Dokter itu pergi, taupan memegang bahu halilintar sambil menunjukkan senyuman jahilnya

"Ada apa Taupan.. " kata Halilintar yang memutarkan semua badannya kearah taupan

"Hehehe.. Tidak ada, oiya omong omong apa yang dokter itu katakan " Tanya Taupan kepada Abang Sulungnya itu

"Hah... Dokter itu mengatakan jika kondisi metal Blaze belum menunjukkan kemajuan, tapi kalo luka luka Fisiknya sudah membaik dan blaze hari ini bisa pulang kerumah.. " kata halilintar sambil menyenderkan dirinya dinding samping kamar rawat blaze

Taupan hanya mengangguk kepalanya tanda bahwa ia mengerti maksud dari halilintar, ia langsung menuju ke Halilintar dan memberikan nya sebuah senyuman cerianya kearah Halilintar

"Tidak apa, saat blaze pulang kerumah, kita semua bisa membantu untuk memulihkan ingatan dan Emosinya kan" kata Taupan sambil menunjukkan senyuman Khasnya

Halilintar yang melihat itu tersenyum tipis, "bagaimana keadaan blaze didalam sana" tanya halilintar kepada Taupan

"Keadaan nya baik baik saja, walaupun tadi ice bersikeras ingin terus menyuapi Blaze, tapi aku dan Gempa berhasil menyuruhnya untuk makan dan sekarang gempa lah yang menyuapi blaze"jelas Taupan kepada Halilintar sedangkan Halilintar hanya menganggukkan kepala tanda ia mengerti

Lost Emotions AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang