~Chapter 22~

519 42 7
                                    

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 01.15 malam.. Warna lampu yang terdapat di pintu masuk ruangan  UGD pun masih menunjukkan warna merah

Terlihat pula disana ada seorang pemuda yang berusia sekitar 20 tahun sedang duduk  menunggu sendirian disana .. Pemuda tersebut terus saja memperhatikan jam tangan yang dia gunakan sambil menunjukkan raut khawatir namun di tutupi dengan raut wajah dinginya

Setelah menunggu hampir sekitar 30 menit.. Akhirnya lampu yang berada di atas Ruangan tersebut berubah menjadi hijau

Bersamaan dengan itu pula Secara perlahan pintu ruangan UGD tersebut terbuka dan menampilkan seorang  dokter muda yang berusia sekitar 21 yang keluar dari ruangan tersebut dengan masih jubah doctor nya Dan berjalan perlahan menuju  kearah pemuda tersebut yang sedari tadi menunggu disana

Melihat itu.. Tanpa menunggu waktu yang lama.. Pemuda tersebut lantas berdiri dan berjalan mendekat kearah dokter tersebut

Setelah sampai dihadapan dokter tersebut.. Pemuda itupun tanpa menunggu waktu yang lama lantas menanyakan keadaan seseorang yang sedaritadi ia tunggu

"Hah.. B.. Bagaimana k.. Keadaan nya sekarang? " tanya pemuda tersebut dengan nada terbatah batah

Dokter tersebut pun menhelah nafas panjang  Dan kemudian memandang lekat bola mata pemuda tersebut yang kebetulan memiliki warna yang berbeda dari warna mata orang pada umumnya






Rudy merah









Dokter itu pun terus memandang kearah pemuda tersebut sambil menampilkan raut wajah serius. Namun sesaat kemudian.. Dokter tersebut tersenyum kecil sambil memandang lembut wajah pemuda tersebut

"Keadaannya baik baik saja sekarang... Yah.. Walaupun tadi.. Ia mengalami kondisi kristis tapi.. Syukurlah ia bisa melewati nya.. Dan sekarang ia sedang tertidur pulas akibat obat penenang yang ku berikan tadi... Dan akan bangun pada keesokan harinya" ujar dokter tersebut sambil menampilkan senyuman lembutnya ke pemuda tersebut dan salah satu tangannya memegang bahu pemuda tersebut

Mendengar itu pemuda tersebut lantas menhela nafas lega.. Sambil tersenyum kecil

"Syukurlah" batin pemuda tersebut sambil tersenyum kecil

Melihat itu.. Dokter tersebut lantas tersenyum lembut.. Dan matanya memandang sekeliling seolah olah.. Sedang mencari sesuatu yang hilang

"Sepi" batin dokter tersebut sambil ter
memandang sekelilingnya

Seakan tidak melihat apa yang ia cari.. Dokter itu pun memandang kembali kearah pemuda tersebut sambil memasang raut wajah binggung sedangkan pemuda itu hanya menatap datar dokter itu

"Ada apa? " tanya pemuda tersebut sambil menaikkan salah satu alis nya

"Dimana  mereka?, padahal sebelum aku masuk kedalam ruangan, mereka ada disana? " tanya dokter tersebut sambil terus memandang kearah pemuda tersebut

Mendengar pertanyaan tersebut.. Pemuda tadi hanya menganggukkan kepalanya sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh dokter tersebut

"Aku meminta mereka semua untuk pulang dan beristirahat" jawab pemuda tersebut sambil mendudukkan dirinya kembali kursi yang terdapat disana

Mendengar jawaban dari pemuda tersebut sontak membuat Dokter tersebut kaget

Ia kemudian lantas memandang kembali kearah pemuda tersebut sambil terus menunjukkan raut wajah terkejut + khawatir

"Pulang?.. Pulang kau katakan?!.. Apa kau tidak khawatir membiarkan mereka pulang jam segini?" tanya Dokter tersebut.. Dengan nada khawatir

Mendengar hal itu.. Pemuda tersebut hanya menghela nafas panjangnya dan memandang kearah Siling rumah sakit dengan tatapan yang sulit diartikan

Lost Emotions AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang