~Chapter 20~

511 47 9
                                    

Waktu terasa begitu lambat.. Semua Saudara saudara blaze.. Berkumpul disana, menunggu kabar tentang saudara mereka yang masih berada di dalam ruangan UGD tersebut

Perasaan takut, khawatir bercampur menjadi satu.. Perasaan bersalah tiba tiba datang menyerang mereka, Koridor Ruangan UGD terasa Menyeramkan bagi mereka

Sungguh mereka ingin cepat cepat pergi dari tempat ini.. Tapi mempertimbangkan kondisi saudara mereka didalam sana, membuat mereka semua terpaksa harus tetap duduk diam disana

Suasana disana bisa dibilang sangat Sepi.. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingin membuka mulut mereka untuk sekedar berbicara

Tapi itu tidak bertahan lama sampai...

"Mengapa ini bisa terjadi hah?!.. Padahal sebelum aku meninggalkan blaze kepada kalian ia baik baik saja, tapi mengapa ia bisa seperti ini hah?! " ucap Halilintar tanpa sengaja menaikkan volume Suara nya karna rasa khawatir yang terus menyerang nya

Suara Halilintar lantas bergema disana.. Suasana yang tadi sepi kini berubah menjadi bising dikarenakan suara Halilintar

Elemental brothers yang lain mendengar itu lantas terkejut.. Masing masing dari mereka memilih menutup mulut mereka dan membiarkan si Abang tertua melepaskan emosi nya.

"M.. Maaf abang hali" ucap Adik adik Halilintar bersamaan

Mendengar itu Halilintar hanya menghela nafas kasarnya.. Dan segera membalikkan pandangannya dari menatap wajah adik adiknya.. Perasaan bersalah kini hinggap dihati nya lagi karna ia secara tidak sengaja telah membentak adik adiknya, walaupun ia tahu bahwa Ini bukan salah adik adiknya

Tapi mau bagaimana lagi.. Emosi Halilintar sudah ada di puncak.. Dan ia tidak bisa mengontrol nya dengan baik .. Sungguh mungkin ia harus belajar mengendalikan emosinya lain waktu agar kejadian ini tidak terjadi lagi

Suasana Di Koridor tersebut kembali sunyi.. Hanya terdengar suara langkah perawat dan dokter yang sedang melakukan tugas mereka

Lampu di ruangan UGD tersebut masih berwarna merah yang menandakan bahwa operasi belum selesai

"Hiks..hiks.. "

tiba tiba terdengar sebuah isakan tangis yang membuat semua mata Elemental brothers mengarahkan ke sumber suara tersebut

Dapat mereka lihat bahwa seseorang yang mengeluarkan isakkan tangis tersebut adalah Ice.. Ice terus menangis dalam Diam dengan tangan nya yang terus berpegangan dengan erat

"Ini semua salahku.. Ini semua salahku.. Aku memang tidak pantas menjadi adik abang Blaze hiks hiks" guman ice yang masih bisa didengarkan oleh saudara saudara nya

Ice terus mengulang kata kata itu sambil terus mengeluarkan air mata dari kelopak matanya..

Karna tidak tahan melihat adik nya yang sedang menangis itu secara lemah Lembut...Gempa lantas memeluk erat Tubuh adik nya itu dan membiarkan Ice menangis dipundaknya...Gempa tau Dari semua saudara nya.. Ice lah yang paling dekat Blaze

Setiap Hari mereka selalu bermain bersama.. Walaupun itu hanya sebentar.. Blaze selalu menjadi sumber semangat dari ice sedangkan ice selalu menjadi Sumber ketenangan bagi Blaze.. Mereka berdua membutuhkan satu sama lain

Tapi setelah melihat kondisi blaze yang jauh dari kata baik baik saja...sifat dan perilaku Ice lantas berubah drastis.... Ice sekarang sangat suka menunda nunda Waktu makan nya dan memilih untuk terus berada di sisi Blaze dan juga waktu tidur ice yang bisa dibilang cukup Buruk yaitu ia hanya tidur paling lama hanya 10 menit.. Itu pun jika ia tidur

Gempa dan saudara saudara nya selalu melihat bahwa Ice.. Tidak pernah tidur dan selalu melihat kearah wajah Blaze dengan Air mata yang mengalir deras

Walaupun tanpa suara Gempa yakin.. Bahwa ice.. Sedang menyalahkan diri nya atas apa yang terjadi kepada Abang kembarnya itu

Lost Emotions AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang