Hai di chapter 10.
Kalian kalau aku tinggal 2 bulanan enggak apa-apa kan? Aku mau semi Hiatus sesaat.
Enggak full dua bulan kok. Janji😚Komen banyak-banyak ya, enggak tahu kenapa seneng aja bacain komen kalian🥰🥰
________________
Aruna berdandan rapi di Minggu pagi ini. Semalam, Abian tiba-tiba menelpon. Mengajak untuk bertemu di apartemen. Katanya, sandiwara sudah dimulai.Jadi, Aruna mau-mau saja. Toh, ia yakin, Abian tidak akan berani macam-macam kepadanya.
Sempat Abian menawarkan diri untuk menjemput, yang tentu Aruna tolak. Ibu bisa curiga karena akhir-akhir ini, keduanya terlalu sering pergi dan bertemu. Meski tentu, Ibu akan senang dengan hal itu, karena sepertinya, Ibu sudah sangat menyukai Abian.
Kali ini, Aruna menggunakan celana jeans seperempat kaki, kaus hitam yang dilapisi outer berwarna hijau muda. Dengan rambut sepinggang yang dibiarkan tergerai, diikat setengah. Nampak sangat manis dan sederhana.
“Kamu mau ke mana lagi?” tanya Ibu saat Aruna melewati ruang tamu sembari menjinjing sepatu loafersnya.
“Mau riset Bu. Sumpek di rumah terus.” Aruna berhenti sesaat, sembari menyalimi tangan Ibu dengan tangan kanannya yang bebas.
“Sama siapa?” Wajah Ibu berseri-seri saat mengatakan, “Abian ya?”
Aruna berdecak, bola matanya berputar malas. “Ah, Ibu, kepo banget sih. Terus kenapa akhir-akhir ini Ibu terus manggil dan nginget-nginget Mas Abian? Ibu suka sama dia? Mau jadiin dia papa Aruna?”
“Hus.” Manisa mengikuti sang anak menuju pintu. “Mau dijadiin mantu. Seneng deh Ibu, nanti bisa pamer ke tetangga-tetangga soalnya jodoh Aruna ganteng banget. Mana kalau senyum manis, matanya kayak bulan sabit.”
“Udah ah, Bu. Aruna males bahas Mas Abian. Berangkat ya!”
🍬🍬🍬
Dan di sinilah Aruna berada, di depan pintu sebuah apartemen di pusat kota Bandung.
Aruna membenahi penampilan sebelum memencet smart bell hingga pintu berwana kayu di depannya terbuka. Abian muncul dari sana, menggunakan outer rajut cokelat dengan dalaman kaos putih. Pun celana kain berwarna hitam melengkapi.
Penampilan rumah ala Abian kok seperti Oppa-Oppa Korea yang sering Aruna lihat di drama?
Maksudnya, drama yang akhir-akhir ini ia tonton. Di mana Park Seo Jun menjadi bintang utama.
“Eh, Na. Masuk-masuk.”
Aruna tersenyum kaku, sembari berusaha melangkahkan kakinya yang terasa berat menuju ke dalam apartemen sepi milik Abian. Hanya mereka berdua yang ada di sana saat ini.
“Mas, ini aku bawa kue-kuean.”
“Eh, kok repot-repot.” Abian membawa Aruna ke arah pantry. Memberikannya piring. “Enggak apa-apakan kalau aku nyuruh kamu mindahin kue-nya ke piring ini?”
Aku?
Telinga Aruna terasa gatal dan aneh kala Abian mengucapkan kata itu. Karenanya, Aruna tak menjawab, ia memilih untuk mulai menata kue di piring sesuai arahan Abian.
“Aku lagi masak, kamu udah sarapan belum?”
Aruna menggaruk dagu sembari tersenyum paksa. Karena terburu-buru pergi ke apartemen Abian dan sempat bingung harus mengenakan apa, jadi tadi, Aruna tak sempat sarapan. Padahal Ibu sudah memanggil-manggilnya beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DEADLINE (END)
Literatura FemininaABIAN adalah lelaki paling nelangsa di dunia. Setidaknya untuk sekarang. Di mana, ia harus menjadi editor si pemalas Aruna. Tak cukup di situ. Seolah semesta sangat membencinya. Abian juga harus menelan pil terpahit di muka bumi saat ia memergoki tu...