03

7.7K 543 20
                                    

.
.
.
.
.
.


Suasana hening di meja makan keluarga seo, seo Hannie selaku ibu kandung Johnny sedari tadi hanya melirik anak nya yang makan tanpa bersuara

"Kemarin kau tidur dimana?" Tanya gong yoo tanpa melihat johnny

"Bukan urusanmu"

"Ini urusanku kau anakku, aku ayahmu!" Suara gong Yoo mulai meninggi

"Lalu jika begitu, urus saja wanita simpanan mu itu jangan pedulikan hidupku" ucapnya menatap tajam ayahnya

"Kau!!"

"Yeobo.." hannie mencoba menenangkan suaminya yang berdebat dengan anaknya

"Seperti ini caramu mendidik anakmu Hannie! Kau lihat kelakuannya semakin hari semakin kurang ajar"

"Apa kau tak sadar tuan seo, sifatku menurun darimu" ucapnya kemudian meninggalkan ibu dan ayahnya disana

"Johnny!!" Teriak tuan seo dari dalam, namun Johnny tetap acuh tak memperdulikan teriakan itu

Johnny melajukan motornya kencang ke arah tempat tinggal Ten

Tin  tin

Johnny menyingitkan dahinya, apakah Ten sudah berangkat pikirnya, dia melirik lampu depan rumah itu yang masih hidup, ahh Ten masih di dalam, dia memutuskan untuk menunggu Ten di depan rumahnya

Ceklek

Ten terkejut pandangan pertama yang dia lihat adalah Johnny yang tengah berbaring di atas motor besarnya

Ten mengunci pintu rumahnya dan mendekati Johnny

"John.. kau sedang apa?" Tanya nya melihat johnny memejamkan mata

"Kau sudah siap? Lama sekali" ucapnya

"Naik" pintanya melirik jok belakang motornya

Ten menggeleng "tidak usah, aku naik bus saja"

"Naik Ten!" Gertaknya membuat Ten takut dan memutuskan untuk naik

Johnny melingkarkan tangan Ten di perutnya, Ten hanya diam menerima perlakuan itu

"Peluk yang erat Ten, aku tak menanggung jika kau terjatuh nanti"

Dan benar saja setelah ucapan itu Johnny melajukan motornya dengan kecepatan tinggi yang membuat Ten mau tak mau memeluknya

.
.
.

Johnny dan Ten sampai di parkiran sekolah, semua mata tertuju pada mereka, bagaimana bisa seo Johnny yang sempurna pergi bersama Ten yang hanya sampah di sekolah pikir mereka

"A-aku duluan" ucap Ten pelan, namun Johnny dengan cepat menahannya

"Kenapa? Kau tak mau pergi bersama ku?" Tanya nya dengan datar

Ten menggeleng "aku menjadi bahan omongan disini" cicitnya menunduk

Mendengar itu Johnny langsung melihat segerombol orang yang berada disekitar sana, ya memang Ten menjadi bahan omongan disini Johnny bisa mendengar itu dengan baik

"Yak!! Apa yang kalian bicarakan hah!! Tutup mulut kalian sebelum aku bertindak lebih" ucapnya membuat yang disana diam tak berkutik kemudian menarik Ten pergi dari sana

"A-apa itu tidak berlebihan, mereka ketakutan mendengar suaramu yang meninggi tadi" ucapnya membiarkan Johnny memegang tangan nya

"Tidak, mereka harus tau akibat menganggu kekasihku" jawabnya tanpa melihat Ten

"A-apa aku benar benar kekasihmu? Atau kau hanya melakukan tantangan dari teman temanmu" cicitnya pelan

Johnny menghentikan langkahnya kemudian melihat Ten yang sedang menunduk

"J-jika begitu tidak apa apa.. ayo lakukan tantangan dari teman mu setelah itu jangan menganggu hidupku lagi"

Johnny hanya mendengar nya dan menatap Ten yang hanya menunduk

"Apa seburuk itu aku di matamu?"

Ten mengangguk "kau itu kejam, aku tidak menyukaimu"

"Kau sering memukulku, kau sering menamparku, kau.. hiks.. kau bahkan menendang ku, disini.. disini semuanya sakit.. hiks.." Ten terisak sambil memukul kuat dadanya

Johnny memandang lelaki yang lebih kecil darinya

"Jika kau hanya ingin memanfaatku tidak apa apa.., hiks.. tapi aku mohon menjauh dari hidupku setelah itu, aku hanya ingin hidup tenang..."

Brukkk

Johnny berlutut di depan di manis "tidak, aku ingin bersama mu.. aku sungguh sungguh Ten" ucapnya melihat wajah itu dari bawah

"Aku berjanji.. kumohon.."

Ten menggeleng "sudah banyak luka yang kutanggung, jangan menambahnya lagi John" ucapnya pelan

"Aku akan membantumu menyembuhkan luka itu aku mohon Ten.." ucapnya lembut

Ten menatap dalam dominan yang sedang berlutut di depannya

"Ten.. aku mohon.." ucapnya

Ten menghapus air matanya "jangan buat aku kecewa kali ini John"

Kemudian membantu Johnny untuk kembali berdiri "aku memberimu satu kesempatan saja" lanjutnya

Johnny mengangguk dan membawa Ten memasuki kelas mereka

Jaehyun dan yuta yang dari tadi menyaksikan bagaimana sikap Johnny ke Ten hanya bisa terdiam, Johhny adalah tipikal dominan yang tak gampang menaruh hati pada sub atau perempuan, namun kini Ten lah yang berhasil mematahkan hati batu johnny, Ten orang yang selama ini dia bully




Tbc



Jangan lupa tinggalin jejak chagiya!

tenang (Johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang