.
.
.
.
.
.Johnny berjalan masuk ke apartemen nya setelah mengantarkan teman temannya turun ke bawah
'hoekk hoekk'
Samar samar Johnny mendengar suara itu dari kamar kecil di sudut apartemen nya
Tok tok
"Ten kau didalam?" Tanya nya, terdengar jawaban dari dalam yang menandakan bahwa Ten ada di dalam sana
"Kau baik baik saja? Ada apa?" Tanya nya lagi, Johnny khawatir dengan lelaki mungil itu.
Ceklek
Pintu terbuka Ten mengelap bibirnya menggunakan tangan
"Perutku sangat tidak enak sekali, rasanya mual" adunya
Johnny mengangkat satu alisnya "kau sakit? Ayo kita periksa ke rumah sakit"
Ten menggeleng "tidak usah, sepertinya salah makan tadi" jawabnya
"Kau yakin?"
Ten mengangguk "lebih baik kita tidur, aku sudah mengantuk Daddy"
"Oho.. kau mulai memanggilku Daddy hmm? Kau memancingku?"
Happ
Ten melompat ke dalam gendongan Johnny dan mengangguk lucu "hmm.. tennie.. mau Daddy sekarang.." ucapnya sambil mengeluskan kepalanya di dada bidang Johnny seperti kucing yang bertemu dengan tuannya
"Hey kita bahkan baru melakukannya kemarin" ucapnya sambil berjalan membawa Ten ke kamar mereka
"Eung.. Daddy tidak mau lagi? Tapi tennie mau.." ucapnya sambil menunjukkan puppy eyes
"Aku letih sayang.."
"Biarkan teniie yang bekerja!! Daddy tidur saja.." ucapnya lucu
"Kau yakin?" Tanya nya kemudian mendudukkan Ten di ranjang mereka
Ten mengangguk cepat, entah kenapa dia sangat ingin Johnny berada dalam tubuhnya sekarang
"Baiklah, lakukan tugasmu" ucap Johnny kemudian membaringkan badannya
Ten tersenyum melihat itu, dia dengan cepat duduk di atas perut kekar johnnya dan menunduk mencium sang dominant
"Eunghhh..."
Didalam sana lidah sang dominant dan submisive sedang beradu, tentu saja di pimpin oleh Johnny, Ten sangat amatir soal ciuman
"Mwahh hah... Ha.. ha.."
Ciuman itu terlepas, Ten dengan cepat mengambil nafasnya banyak banyak
Tangannya turun melepas kemeja yang di kenakan dominant nya, matanya berbinar saat melihat otot perut Johnny
"Tennie suka ini" ucapnya mengelus perut sang dominant
"Dia milikmu sayang" ucap Johnny dengan suara berat, jujur saja Johnny sudah sangat horny sekarang
Ten tersenyum mendengar jawaban sang dominant "kalau ini milik tennie tidak?" Tanya nya, tangan Ten saat ini sedang memegang benda keras yang ada di selangkangan Johnny
"Akhh itu milikmu sayang, keluarkan dia, dia sesak" ucap Johnny
Ten mengangguk cepat dan membuka celana johnny, menatap penis yang sudah menegak
"Woahhh" ucapnya
Johnny sebenarnya bingung ini pertama kalinya kekasihnya seperti ini, tapi dia hanya membiarkan saja toh Ten melakukannya dengan Johnny bukan dengan yang lain
Hupp
"Aghh.."
Ten tanpa aba aba langsung memasukkan penis itu ke dalam mulutnya secara paksa, penis itu tidak muat untuk ukuran mulus Ten yang kecil
"S-sayang aghh..."
Cukup lama Ten melakukan itu namun Johnny tak kunjung keluar
"Mwhhh mulut teniie pegal, Daddy lama sekali keluarnya"
"Langsung ke intinya saja sayang, jangan dipaksakan jika dia tak mau keluar"
Ten mengangguk cepat kemudian memposisikan penis Johnny tepat pada lubangnya
"S-sayang" Johnny memegang pinggang kekasih mungilnya "kau tidak butuh pemanasan? Hole mu akan perih nanti"
Ten menggeleng "tidak perlu tennie kan sudah besar Daddy" ucapnya kemudian
JLEBB
"akhhh sayangh..."
Hole itu sangat menjepit penis gemuk Johnny, dia melirik sang kekasih Ten menunduk
Tangan Johnny mengangkat wajah Ten supaya menatapnya. Ten menangis!
"Sayang.."
"Hiks... Sakit... Daddy Hua... Hiks.."
Mendengar tangisan sang kekasih Johnny lantas duduk membuat penisnya jauh lebih tertanam
"Sayang... Tadi kan sudah aku katakan kalau akan sakit.. cup cup" ucapnya menenangkan sang kekasih
"Tadi tennie pikir tidak sesakit ini hiks... Ini sangat sakit hiks.. Daddy.."
"Kita sudahi saja ya hmm..."
"Tidak mau hiks... Tennie ingin Daddy hiks..."
"Lalu sekarang bagaimana? Kamu kesakitan sayang.."
Ten diam mencoba menetralkan rasa sakitnya, perlahan tubuhnya bergerak naik turun
"T-tenn?"
"Akhhh ini nikmat Daddy ahh"
Ten mendorong Johnny supaya kembali berbaring
"Akhhh Daddy.... Nikmat.. ahhh..."
Johnny menaikkan alisnya bingung menatap sang kekasih, apakah kekasihnya ini memiliki dua kepribadian?
.
02.25
"AKHHHH/AHHH"
Johnny dan Ten keluar secara bersamaan setelah melakukan sex selama 4 jam lebih
Ten sangat jago disini Johnny akui itu, Ten lebih banyak memimpin di Banding Johnny. Lelaki mungil itu akan marah jika Johnny ikut membantunya
"Kau lelah?" Tanya Johnny saat melihat Ten mengatur nafasnya
Ten mengangguk "istirahat sayang" ucapnya menaikkan selimut Ten
Ten melihat Johnny disampingnya kemudian bangkit dan menindih Johnny memasukkan penis itu kembali ke dalam holenya
"T-tenn aghh.."
"Tennie mau seperti ini Daddy.. biarkan seperti ini sampai pagi" ucapnya kemudian merebahkan dirinya di atas tubuh Johnny
Johnny tersenyum melihat sang kekasih yang sudah mulai tertidur, ini aneh kekasihnya gila malam ini. Johnny puas karnanya.
"Aku mencintaimu Ten"
Cup
Johnny tertidur setelah mengecup kening Ten, menyusul sang pujaan hati ke dalam mimpi dengan tangannya yang melingkar di pinggang sang submisive
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
tenang (Johnten)
Fanfictionpemuda itu harusnya bersenang senang di usianya yang sekarang, namun takdir berkata lain dia memendam semuanya sendiri disaat dia ingin bercerita dia Ten lee