.
.
.
.
.
.
.
.Johnny menatap tajam pada Ten, dia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan pemuda mungil itu
"Jelaskan padaku Ten!" Tegasnya
Ten menatap dominant di depannya dengan taku "a-ayahmu yang menyuruhku... D-dia tau soal kehamilanku saat itu..."
"Dia mengatakan akan membunuh anakku john.. aku takut.. aku seorang ibu John... Aku harap kau mengerti dengan keadaan ku" ucapnya terdengar melemah
"Kenapa kau tak mengatakan padaku!"
"Aku ingin... Aku ingin mengatakan padamu tapi pagi itu ayahmu datang ke apart mu saat kau tertidur.. dia sempat memegang perutku dengan rematan.. aku tak bisa melakukan apapun kecuali menjauh darimu John.."
Johnny tak menjawab dia menatap submisive di depannya, Ten lelaki mungil itu kini menunduk
Johnny menghembuskan nafasnya pelan melihat Ten, dia tak tau sekarang harus bagaimana
Johnny berdiri dan duduk di samping Ten, mengangkat wajah mungil itu dengan tangan kekarnya
"Dengar aku.. kau tak perlu takut sekarang... Ada aku disini.. kita bisa membesarkan anak kita bersama sama Ten.." ucapnya lembut
"T-tapi ayahmu.."
"Jangan pedulikan pria itu, kau dan anakku prioritasku sekarang, katakan padaku jika ada yang mengancammu mengerti? Kau sangat menyakitiku saat kau menghilang dulu"
Entah kenapa ucapan Johnny langsung membuat Ten tenang, Ten langsung memeluk ayah dari anaknya dan menyembunyikan wajah nya di dalam dada bidang Johnny
Dapat Johnny dengar Ten terisak dalam pelukannya. mulai saat ini Johnny berjanji akan melindungi Ten dan anaknya dari siapapun termasuk keluarganya
.
'serius John!!'
Johnny menjauhkan ponselnya saat suara taeyong terdengar sangat kuat
'babe.. kecilkan suaramu'
'diam Jung aku sedang bicara dengan johnny'
Johnny hanya terkekeh saat melihat kedua pasangan itu bertengkar, jaehyun dan taeyong memang sudah menjalin hubungan sejak 2 tahun lalu. Namun itu semua tidak merubah sikap taeyong yang terkesan bar bar pada jaehyun
"Hm.. dia sekarang bersama ku disini"
'kau harus membawanya pulang ke sini John.. aku merindukannya'
"Ya. Pasti aku akan membawanya tenang saja, dia kembali aku matikan"
Dengan sepihak Johnny mematikan teleponnya saat melihat Ten berjalan ke arahnya
"Sudah jangan menangis lagi.."
Ten mengangguk patuh "jadi nama anakku hendery?"
Ten mengangguk "marganya?"
"S-seo.." ucap Ten pelan, "ahh kau menggunakan margaku ya.. aku pikir kau menggunakan margamu di anakku"
Ten menggeleng "tidak... Bagaimana pun juga kau ayahnya John.."
Johnny mengangguk "jadi dimana anakku?"
"Di rumah"
"Kau meninggalkan nya sendiri?"
"I-iya... Dery dia menolak untuk ikut denganku tadi.."
"Baiklah, ayo kita kerumahmu."
"J-john.. rumahku sangat kumuh.."
"Lalu kenapa? Itu tidak masalah.. ayo"
Ten berdiri dan menerima uluran tangan Johnny, tiba tiba dia mengingat masa lalunya saat Johnny datang ke rumahnya tengah malam. Dan Malam itu dia menjadi dekat dengan dominant ini
.
Hendery tersenyum cerah saat melihat sang ibu turun dari mobil bersama seorang pria yang tidak asing baginya
Dia segera membuka pintu dan berlari ke arah ibunya dengan merentangkan tangannya
"Mae..."
Happ
"Jangan berlari, sudah berapa kali Mae katakan"
"Heheh maaf Mae.., eohh halo paman.." hendery melambaikan tangannya pada Johnny
Johnny tersenyum mengusak Rambung sang anak "sudah makan?" Tanya nya pada anaknya
Hendery mengangguk "sudah.. Mae memasak telul tadi pagi, lasanya enak" ucapnya
"John... Ayo masuk" ajak sang submisive
Johnny pun mengangguk, Johnny masuk ke dalam rumah Ten yang sederhana. matanya mengedar ke semua sisi rumah itu
Tak
Ten meletakkan teh hangat di atas meja "maaf aku hanya ada ini"
"Tidak apa apa ini sudah enak" ucapnya kemudian mengambil teh nya dan meminumnya
Sesekali melirik hendery yang bermain dengan dia kucingnya disana
"Aku akan membawamu dan hendery kembali ke Korea"
Ten terdiam setelah mendengar ucapan itu keluar dari mulut Johnny
"Aku akan kembali ke Korea, tidak mungkin aku meninggalkan mu dengan anak kita disini Ten"
"John..."
"Kau takut? Aku akan menjaga kalian disana, aku merasa tidak aman kau dan hendery berada di negara ini"
"Ayolah Ten..."
Ten sekilas melirik hendery
"Kau berjanji akan menjagaku disana?"
"Aku janji sayang..." Suara Johnny terdengar lebih lembut dari biasanya
"Kapan?"
Mendengar ucapan itu Johnny lantas langsung tersenyum cerah
"Dua hari lagi, aku akan menyelesaikan urusanku disini kemudian kita kembali ke sana bersama. Aku, kau dan anak kita"
TBC
Kalian mau konflik lagi ga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
tenang (Johnten)
Fanfictionpemuda itu harusnya bersenang senang di usianya yang sekarang, namun takdir berkata lain dia memendam semuanya sendiri disaat dia ingin bercerita dia Ten lee