.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Johnny duduk di meja kantornya dengan menandatangani beberapa proyek yang akan dijalankan di Macau
"Pesan tiga tiket ke Korea besok" ucapnya pada sektretaris nya
"Baik tuan seo, tapi mohon maaf jika saya boleh tau dua tiket lagi untuk siapa ya Tuan?" Tanya Joy
"Anak dan calon istrimu" jawabnya singkat, Joy terdiam mendengarnya kemudian mengangguk "saya akan pesankan tuan" ucapnya kemudian berjalan ke keluar dari ruangan ceo-nya itu
Joy masih memikirkan apa yang dikatakan oleh bosnya 'anak dan calon istri?' bagaimana mungkin? Bukankah selama ini bosnya itu sendiri
Lagi pula anak? Apakah dia janda? Astaga Joy tidak habis pikir. Bagaimana bisa bosnya mau dengan janda astaga
.
Hendery membantu Ten memasukkan baju dan mainannya ke dalam koper, besok! Besok dia akan kembali ke Korea. Dia sangat merindukan Korea
"Mae.. sudah tidak muat lagi" suara hendery memecahkan keheningan di antara keduanya
"Astaga.. seperti ini sayang.. itu tidak akan muat jika dery melakukannya seperti itu" ucapnya kemudian membantu anaknya
"Mae.. kita mau pelgi ke kolea untuk beltemu Daddy ya?" Tanya nya pada ibunya
Ten memang belum memberi tahu hendery pasal ayah kandungnya. Dia takut anaknya kecewa padanya dan Johnny
"Iya.. kita akan menemui Daddy" jawabnya sambil tersenyum
.
09.30
Ten tersenyum cerah melihat Johnny turun dari mobilnya dan berjalan ke arahnya
"Semuanya sudah siap?" Tanya nya
Ten mengangguk "sudah"
"Dimana hendery?"
"Disini paman.." hendery keluar dari dalam rumahnya dengan menyeret kedua kucing nya yang enggan masuk ke dalam pet cargo
"Mae... Louis dan Leon tidak mau masuk ke dalam" ucapnya menunjuk pet cargo di sampingnya
"Hendery mau membawa kucing itu ke Korea?" Tanya Johnny menatap anaknya
Hendery mengangguk "kasihan meleka tidak ada teman disini" jawabnya
Johnny berjongkok menyamakan dirinya dengan hendery "Bawa kemari biar Daddy masukkan" ucapnya, entah sadar atau tidak tapi Johnny menyebut dirinya Daddy pada hendery
"D-daddy?" Ucapnya pelan
Johnny terdiam. Menyadari ucapannya tadi, kemudian melirik ten meminta bantuan kepada sang submisive
Ten pun ikut berjongkok bersama dengan Johnny dan anaknya, Ten memegang tangan kecil hendery kemudian menatap sang putra
"Dery... Paman Johnny... Adalah Daddy Dery"
Anak kecil itu terdiam menatap Ten dan Johnny secara bergantian, entar sadar atau tidak dua kucing yang tadi dia pegang terlepas
"Mae..."
"Iya sayang hmm?"
Hendery menatap Johnny "Mae.. boong.."
Ten menggeleng "maaf kan Mae ya sayang... Tapi sekarang Daddy datang menjemput kita, kita akan kembali pada Daddy.."
Bibir bawah anak kecil itu terlihat mengerucut tanda bahwa anak kecil itu akan menangis
1
2
3
"HUWAAAA.... HIKS.... JAAT..."
Dan benar saja anak kecil itu menangis kencang di depan orang tuanya
"Hiks.. Daddy jaattt kenapa Balu sekalang datangnya hiks... Dely sudah menunggu Dali dulu hiks.."
Johnny langsung membawa anaknya itu ke dalam gendongannya
"Maafkan Daddy.. Daddy lama menemukan kalian.. jangan nangis lagi nak" ucapnya menghapus air mata putranya
Anak kecil itu masih sesegukan, Ten memandang itu dengan senyum kecil di bibirnya. Dia tidak pernah menyangka jika akan bertemu lagi dengan Johnny, bahkan lelaki itu tidak marah padanya
"Hiks.. e-eehhh Mae... Kucing Dely lepas" ucapnya meronta dalam gendongan ayahnya
"Daddy bantu dely tangkap kucing Dely.." ucapnya menarik tangan ayahnya, Johnny hanya mengikuti kemauan sang anak
.
Joy mematung melihat Johnny berjalan ke arahnya dengan menggendong seorang anak kecil pada tangan kanannya, kemudian terlihat tangan kirinya sedang mengandeng lelaki yang kelihatan sangat kecil dibanding dengan Johnny
"Ini sekretaris ku sayang" ucapnya pada Ten, Ten tersenyum pada Joy
Joy tersenyum kaku melihat bosnya dan lelaki itu
"Semuanya sudah kau urus?" Tanya nya dengan datar
"Sudah bos" jawab Joy
"Baiklah" ucapnya kemudian menarik ten dan jalan mendahului Joy
Joy memandang pemandangan itu dengan wajah yang tidak bisa di baca
.
Taeyong, jaehyun, yuta dan winwin berdiri menatap satu persatu orang yang keluar. Mata mereka dengar cepat mencari keberadaan Johnny dan Ten
"Ten!!!" Teriak dua submisive itu saat melihat Johnny keluar dengan menggandeng tangan Ten
Winwin dan taeyong berlari memeluk Ten hingga Ten terhuyung ke belakang
"Dasar bodoh, pergi tidak bilang bilang" Ucap taeyong pada Ten
Winwin mengangguk cepat "kau pergi kemana selama ini?!"
"Kau baik baik saja? Kenapa kau semakin kurus Ten!!"
Ada banyak lagi pertanyaan yang ditanyakan pada Ten, Johnny dan yang lainnya hanya melihat mereka tanpa minat bergabung
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
tenang (Johnten)
Fanfictionpemuda itu harusnya bersenang senang di usianya yang sekarang, namun takdir berkata lain dia memendam semuanya sendiri disaat dia ingin bercerita dia Ten lee