.
.
.
.
.
.
.
."Demikian presentasi dari kami, sesi pertanyaan kami buka"
Ucap salah satu kelompok siswa yang presentasi di depan
1
2
3
Tangan Ten terangkat, semua menatap ke arahnya. Pasalnya yang presentasi kali ini adalah kelompok yang paling pintar di kelas mereka
"Iya.. di persilahkan"
Ten menggeleng "b-bukan.. saem saya izin ke toilet" ucapnya sambil menahan sesuatu dalam dirinya
"Ya silahkan" ucap guru Jang, Ten lantas langsung berlari meninggalkan teman temannya yang lain
.
Hoekk.. hoekk...
"Euhhh.." Ten langsung mengelap bibirnya dan berkaca menatap dirinya
"Ada apa dengan mu Ten" tanya nya pada diri sendiri
Ten memuntahkan cairan bening sejak dari kemarin, dia pikir dia hanya masuk angin namun mualnya ini terjadi terus menerus
"Tidak mungkin jika..."
Tangan Ten terarah untuk memegang perut datarnya, dia kemudian menggeleng "tidak mungkin Ten, kau tenang saja" ucapnya menenangkan dirinya sendiri
Ten segera mencuci mulutnya dan tangannya kemudian kembali ke kelasnya.
.
Ten menghampiri Johnny yang sedang berkumpul dengan teman temannya
Johnny tersenyum melihat kekasihnya berjalan mendekat "ada apa sayang?"
"J-john.. kau masih lama? Aku.. aku ada urusan sebentar, nanti aku kembali lagi.." ucapnya pada Johnny
"Kau mau kemana? Biar aku antar"
Ten menggeleng "tidak usah.. aku bisa sendiri.. nanti aku akan kembali lagi kesini" ucapnya
Johnny terdiam sejenak, "baiklah, jika ada apa apa telfon aku.." ucap Johnny di balas anggukan oleh Ten
Pasalnya Johnny sudah mempunyai janji dengan teman temannya selepas pulang sekolah, tidak mungkin Ten mengganggunya
.
Dokter dengan teliti membaca hasil test yang di lakukan Ten 30 menit yang lalu, sementara Ten duduk dengan gelisah sambil memilin baju seragam nya
"Ten Lee, mohon maaf sebelumnya anda pernah melakukan hubungan badan dengan seseorang?"
Deg
Dia perlahan menganggukan kepalanya dengan pelan
"Dengan kekasihmu?"
Ten kembali mengangguk, dokter itu tersenyum kecil "bicarakan dengannya soal kehamilanmu, aku akan memberikan vitamin untuk menguatkan rahimmu" ucapnya kemudian lanjut menulis nama vitamin pada kertas kecil dan memberinya pada Ten
.
Ten kembali ke sekolah, duduk di kursi dekat parkiran motor Johnny. Tangannya memegang perut datanya
"Kau... Kau memang ada ya..?"
"Kau anakku dan Johnny?"
"Ayahmu... Ayahmu.. mau menerimamu tidak ya..?"
"Aku takut bilang kepadanya.."
"Kita tunggu waktu yang tepat ya baby.."
Ten kembali termenung menatap kosong ke arah depan
"Sayang.."
Johnny datang dari arah samping, Ten berdiri dan tersenyum melihat Johnny
"Sudah selesai?" Tanya Ten
Johnny mengangguk "ayo pulang" ajaknya, Ten mengangguk kemudian naik ke motor Johnny
.
Hannie menceritakan kejadian yang terjadi di apartement Johnny beberapa hari yang lalu, saat dia melihat Ten disana
"Kita harus memisahkan mereka" gong yo bicara dengan menatap sang istri
Hannie mengangguk "aku tak mau anakku hidup ke jalan yang salah, kau harus mulai bertindak yeobo" ucapnya
Gong yo mengangguk
Seperti ini lah kehidupan dalam keluarga seo yang membuat Johnny muak, orang tuanya terlihat masih sangat labil. Keduanya sama sama berselingkuh namun tak ingin berpisah membuat Johnny yang menjadi korban keegoisan keduanya
.
01.46
Ten bergerak dengan gelisah, sementara Johnny sudah terlelap di sampingnya dengan dengkurannya yang begitu besar
Ten melirik ke arah sang kekasih, dia sangat ingin menonton film saat ini. Mungkin ini bawaan dari bayinya
Ten menyentuh pipi sang kekasih "Johnn.." ucapnya, dominant itu tak merespon
"Johnny..." Panggilnya dengan menggoyangkan lengan Johnny, tetap nihil
Ten bangkit, menyibak selimut tebal itu dari badan sang kekasih, kemudian duduk disela sela kaki Johnny dan membuka kancing celana dominant nya
"Woahh.."
Ten mengeluarkan penis besar yang masih tertidur itu, tangan mungil nya mengurut benda itu agar mengeras berharap Johnny bangun setelah ini
"Aagrrhh.." Johnny mendesah dalam tidurnya, Ten tersenyum aksinya berhasil
"Johnny..." Panggil Ten, "ahh masih kurang ya?" Ucapnya pada diri sendiri, kemudian mempercepat tempo kosokannya
"Ergghh... Aghh..." Mata Johnny terbuka, dengan cepat dia langsung melirik ke arah bawah nya
"Ten!!"
Ten tersenyum melihat Johnny yang terbangun, kemudian melepaskan tangannya dari penis Johnny yang mengeras
"Johnny.. aku ingin menonton film.. ayo nonton"
Johnny terdiam melirik ke arah jam "sekarang sudah jam 2 malam kau yakin?"
Ten mengangguk lucu, kau nonton sendiri saja Ten, aku mengantuk
Ten menggeleng "tidak mau.. aku mau nonton denganmu.."
"Sayang..."
"Jhon.. eung.." ahh sial Ten mengeluarkan jurusnya sekarang
"Baiklah baiklah, selesaikan dulu ini setelah itu aku menemanimu" ucapnya
Ten dengan semangat, melanjutkan kegiatan nya pada penis Johnny sampai Johnny keluar
.
Ten menangis tersendu sedu di atas sofa dengan memeluk Johnny, Johnny sebenarnya Heran, tidak ada yang sedih dalam film tangled. Ayolah itu film anak anak asal kalian tau
Adegan dimana sang laki laki di bawa oleh para prajurit kerajaan untuk di penjara. Ohh ayolah ada apa dengan ten sebenarnya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
tenang (Johnten)
Fanficpemuda itu harusnya bersenang senang di usianya yang sekarang, namun takdir berkata lain dia memendam semuanya sendiri disaat dia ingin bercerita dia Ten lee