.
.
.
.
.
.
.
.
.Ten menerjabkan matanya. Matahari sudah sangat tinggi. Dia yakin sekarang sudah siang, mereka melewatkan sarapan mereka
Ten memandangi Johnny yang tidur di sampingnya. Johnny terlihat sangat sexy sekarang, mereka bahkan belum mengenakan baju setelah menghabiskan malam panas mereka tadi malam
Tangan Ten mengelus perut Johnny yang berbentuk. Ten menggigit bibirnya, ohh tidak kenapa dia sangat bernafsu sekarang
Ten tidak perduli dia bangkit menyibak selimut yang menutupi bagian bawah pada Johnny
Penis itu sedang tertidur, tangan Ten beralih memegang penis besar itu dan mengocoknya sehingga setengah menegang
Ten tersenyum melihat nya. Dia bangkit menimpa Johnny yang tertidur memposisikan penis sang suami tepat di bawah holenya
"Ahhh"
Desahnya saat penis itu masuk ke dalamnya, terasa sangat penuh di dalam. Perlahan Ten menaik turunkan tubuhnya sehingga suara kulit dan desahan nya beradu
Kening Johnny menyingit merasakan sesuatu pada dirinya. Mata Johnny terpaksa terbuka padahal dirinya masih sangat mengantuk
Pandangannya melihat Ten yang membelakanginya dengan menaik turunkan dirinya
"Ekhemm.."
Ten menghentikan gerakannya setelah mendengar deheman dari suaminya. Ten berbalik dan terseyum melihat sang suami
"Morning Daddy!" Ucapnya
"Apa yang kau lakukan hmm.. ini bahkan masih pagi sayang"
Ten menggeleng "ini sudah siang, dan aku sedang memakan makan siangku" ucapnya kemudian kembali menggerakkan tubuhnya
Johnny menggeram saat merasa hole Ten mengetat, entah sudah berapa lama istrinya melakukan ini. Dia hanya membiarkan sang istri melakukan apapun padanya
.
Jaehyun berbaring di paha sang kekasih wajahnya berhadapan langsung pada perut rata taeyong yang terlapis kaos
Tangannya memegang perut itu dan mengelusnya perlahan "apa di dalam ini seorang princess?" Tanya pada taeyong
Taeyong tersenyum mengelus rambut hitam sang dominant "entah lah aku tak tau"
"Apa kau sangat menginginkan anak perempuan"
Jaehyun mengangguk "sangat, aku harap bayiku perempuan"
"Bagaimana jika laki laki?"
"Tidak apa apa, kita bisa membuatnya sampai mendapatkan perempuan" jawabnya
"Bagaimana jika tak ada perempuan jaehyun.."
Jaehyun menatap sang kekasih "jika begitu salah satu anakku harus ada yang manis sepertimu" ucapnya pada kekasihnya
Taeyong tersenyum tipis "aku akan menikahi mu secepatnya"
Pandangan taeyong beradu pada jaehyun "t-tapi orang tuamu.."
"Jangan pedulikan mereka. Ini pernikahan kita, hanya kau dan aku yang terlibat di dalamnya" ucapnya
Taeyong tersenyum kecil mendengar apa yang dikatakan kekasihnya. Mungkin ini memang jalan mereka untuk memulai kehidupan yang baru.
.
Sedangkan di kediaman winwin, yuta dari tadi memasang wajah datarnya melihat sang kekasih asik bermain dengan anak kecil bernama hendery itu. Bahkan yuta sudah 3 jam berada di kediaman winwin namun winwin malah mendiaminya
"Winnie..." Panggil yuta, jujur dia muak dengan Johnny kenapa malah menitipkan anak nya pada kekasihnya. Itu sangat merugikannya
"Hmm.." terdengar deheman dari winwin
"Winnie.. jangan mendiami ku"
Winwin langsung menoleh ke arah yuta setelah mendengar ucapan sang kekasih
"Aku tidak mendiamimu, sini bermain dengan ku dan hendery anak Ten sangat lucu"
"Cih lucu apanya, anak itu hanya mencari muka denganmu" Ucapnya pelan
"Kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak" ucap yuta kemudian mendekat ke arah keduanya
"Hei bocah kau tidak mau pulang?" Tanya nya menyenggol lengan hendery
"Tidak! Dely mau belsama aunty winwin saja. Selu disini dely menjadi punya teman!!" Ucap anak itu semangat
Yuta menghembuskan nafasnya pelan "kau tidak merindukan maemu? Aku yakin maemu sedang menangis disana karna kau tidak mau pulang" Ucapnya memanas manasi hendery
Anak kecil itu terdiam memandang wajah yuta, winwin mencubit perut yuta dengan pelan
"Jangan bicara seperti itu"
"Aku hanya mengatakan hal yang sesungguhnya"
.
"Ahhh daddyhhh..!! Eugh..."
Ten terus memompa tubuhnya menikmati bagaimana penis Johnny menyentuh titik nikmat prostat nya di dalam sana
Sedangkan sang dominant tersenyum menikmati pemandangan di depannya dengan menyenderkan tangannya kebelakang kepala sebagai bantalan nya
"Eghh... Tennie... Lelah..!! Hah..! Hah..!!"
Sang submisive jatuh diatas tubuh kekar sang dominant
"Boleh aku membantumu?" Ucap Johnny lembut
Mendengar Johnny bersuara Ten pun mendongak menatap nya kemudian menggeleng
"Biarkan tennie.. eughh...!! Ahh..!!"
Ten kembali menggerakkan bokongnya naik turun sementara wajahnya tetap mendekap pada dada bidang sang dominant
Johnny memegang pinggang sang submisive membantunya secara perlahan
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
tenang (Johnten)
Fanficpemuda itu harusnya bersenang senang di usianya yang sekarang, namun takdir berkata lain dia memendam semuanya sendiri disaat dia ingin bercerita dia Ten lee