24

6.1K 348 22
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ten menerjabkan matanya. Matahari sudah sangat tinggi. Dia yakin sekarang sudah siang, mereka melewatkan sarapan mereka

Ten memandangi Johnny yang tidur di sampingnya. Johnny terlihat sangat sexy sekarang, mereka bahkan belum mengenakan baju setelah menghabiskan malam panas mereka tadi malam

Tangan Ten mengelus perut Johnny yang berbentuk. Ten menggigit bibirnya, ohh tidak kenapa dia sangat bernafsu sekarang

Ten tidak perduli dia bangkit menyibak selimut yang menutupi bagian bawah pada Johnny

Penis itu sedang tertidur, tangan Ten beralih memegang penis besar itu dan mengocoknya sehingga setengah menegang

Ten tersenyum melihat nya. Dia bangkit menimpa Johnny yang tertidur memposisikan penis sang suami tepat di bawah holenya

"Ahhh"

Desahnya saat penis itu masuk ke dalamnya, terasa sangat penuh di dalam. Perlahan Ten menaik turunkan tubuhnya sehingga suara kulit dan desahan nya beradu

Kening Johnny menyingit merasakan sesuatu pada dirinya. Mata Johnny terpaksa terbuka padahal dirinya masih sangat mengantuk

Pandangannya melihat Ten yang membelakanginya dengan menaik turunkan dirinya

"Ekhemm.."

Ten menghentikan gerakannya setelah mendengar deheman dari suaminya. Ten berbalik dan terseyum melihat sang suami

"Morning Daddy!" Ucapnya

"Apa yang kau lakukan hmm.. ini bahkan masih pagi sayang"

Ten menggeleng "ini sudah siang, dan aku sedang memakan makan siangku" ucapnya kemudian kembali menggerakkan tubuhnya

Johnny menggeram saat merasa hole Ten mengetat, entah sudah berapa lama istrinya melakukan ini. Dia hanya membiarkan sang istri melakukan apapun padanya



.



Jaehyun berbaring di paha sang kekasih wajahnya berhadapan langsung pada perut rata taeyong yang terlapis kaos

Tangannya memegang perut itu dan mengelusnya perlahan "apa di dalam ini seorang princess?" Tanya pada taeyong

Taeyong tersenyum mengelus rambut hitam sang dominant "entah lah aku tak tau"

"Apa kau sangat menginginkan anak perempuan"

Jaehyun mengangguk "sangat, aku harap bayiku perempuan"

"Bagaimana jika laki laki?"

"Tidak apa apa, kita bisa membuatnya sampai mendapatkan perempuan" jawabnya

"Bagaimana jika tak ada perempuan jaehyun.."

Jaehyun menatap sang kekasih "jika begitu salah satu anakku harus ada yang manis sepertimu" ucapnya pada kekasihnya

Taeyong tersenyum tipis "aku akan menikahi mu secepatnya"

Pandangan taeyong beradu pada jaehyun "t-tapi orang tuamu.."

"Jangan pedulikan mereka. Ini pernikahan kita, hanya kau dan aku yang terlibat di dalamnya" ucapnya

Taeyong tersenyum kecil mendengar apa yang dikatakan kekasihnya. Mungkin ini memang jalan mereka untuk memulai kehidupan yang baru.


.



Sedangkan di kediaman winwin, yuta dari tadi memasang wajah datarnya melihat sang kekasih asik bermain dengan anak kecil bernama hendery itu. Bahkan yuta sudah 3 jam berada di kediaman winwin namun winwin malah mendiaminya

"Winnie..." Panggil yuta, jujur dia muak dengan Johnny kenapa malah menitipkan anak nya pada kekasihnya. Itu sangat merugikannya

"Hmm.." terdengar deheman dari winwin


"Winnie.. jangan mendiami ku"

Winwin langsung menoleh ke arah yuta setelah mendengar ucapan sang kekasih

"Aku tidak mendiamimu, sini bermain dengan ku dan hendery anak Ten sangat lucu"

"Cih lucu apanya, anak itu hanya mencari muka denganmu" Ucapnya pelan


"Kau mengatakan sesuatu?"

"Tidak" ucap yuta kemudian mendekat ke arah keduanya

"Hei bocah kau tidak mau pulang?" Tanya nya menyenggol lengan hendery

"Tidak! Dely mau belsama aunty winwin saja. Selu disini dely menjadi punya teman!!" Ucap anak itu semangat

Yuta menghembuskan nafasnya pelan "kau tidak merindukan maemu? Aku yakin maemu sedang menangis disana karna kau tidak mau pulang" Ucapnya memanas manasi hendery


Anak kecil itu terdiam memandang wajah yuta, winwin mencubit perut yuta dengan pelan

"Jangan bicara seperti itu"

"Aku hanya mengatakan hal yang sesungguhnya"







.









"Ahhh daddyhhh..!! Eugh..."


Ten terus memompa tubuhnya menikmati bagaimana penis Johnny menyentuh titik nikmat prostat nya di dalam sana


Sedangkan sang dominant tersenyum menikmati pemandangan di depannya dengan menyenderkan tangannya kebelakang kepala sebagai bantalan nya



"Eghh... Tennie... Lelah..!! Hah..! Hah..!!"


Sang submisive jatuh diatas tubuh kekar sang dominant


"Boleh aku membantumu?" Ucap Johnny lembut

Mendengar Johnny bersuara Ten pun mendongak menatap nya kemudian menggeleng

"Biarkan tennie.. eughh...!! Ahh..!!"

Ten kembali menggerakkan bokongnya naik turun sementara wajahnya tetap mendekap pada dada bidang sang dominant

Johnny memegang pinggang sang submisive membantunya secara perlahan










TBC



tenang (Johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang