14

5.4K 413 32
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.


Di Korea, seorang dominant sedan fokus pada berkas di tangannya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya

Itu keseharian Johnny yang dia lakukan, sibuk bekerja. Dengan itu dia bisa melupakan Ten secara perlahan

Johnny marah, sangat marah kepada submisive itu. Meninggalkannya tanpa alasan

Ceklek

"Sudah jam istirahat tuan seo, anda ingin saya membelikan apa?" Tanya sekretaris Johnny, Joy

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu Joy, dimana sopan santun mu" ucapnya datar

"A-ah.. maafkan saya tuan seo"

"Keluar, aku tak lapar" ucapnya

Joy mengangguk kaku dan segera menutup pintunya, Johnny menghembuskan nafasnya pelan. Sikapnya kembali ke dulu saat dia sering menindas orang yang lebih lemah

Johnny melanjutkan kerjaan nya tanpa memperdulikan perutnya yang terus berbunyi.









.



Macau, 10.35

Ten dengan telaten mengantarkan minuman minuman dengan cepat, cara kerja Ten sangat di kagumi disini

Hendery bermain di luar, anaknya itu tidak mempunyai teman sebenarnya. Dia hanya bermain dengan kucing kucing jalanan tentu saja Ten selalu mengawasinya dari jauh

Ten menatap hendery dari dalam cafe dengan tatapan sendu, hendery tidak pernah menunjukkan kesedihannya dia benar benar anak yang ceria dan Ten sangat bersyukur dengan itu



.


"Macau, kau gila John.. itu negara yang bukan main main, kau tau kan bagaimana macau itu tempat protitusi terbesar di dunia

"Aku tau, maka dari itu aku tak mungkin mengirim sekretaris ku sendiri kesana, aku harus menemaninya"

Yuta terdiam sebentar "kau menyukai Joy"

Brushh

Johnny menyemburkan wine yang baru saja dia minum "kau gila!"

"Aku rasa kau menyukainya, itu terlihat"

"Terlihat dari pantatmu! Ini masalah kerjaan hentai tidak ada maksud apa apa" elaknya cepat

"Kau masih mencarinya?" Jaehyun membuka suara

"Tidak, tapi aku akan menunggunya, dia berjanji akan kembali"

Yuta dan jaehyun terdiam. Mereka tak tau jika kepergian Ten sangat merubah pribadi Johnny




.


"Kau tidak mau menikah Jhon"

Johnny sangat muak sebenarnya dengan pertanyaan ayahnya itu, dia baru saja pulang dan sudah di suguhi pertanyaan memuakkan itu

"Aku menunggu kekasihku pulang" jawabnya tanpa melihat sang ayah

"Mau sampai kapan? Lelaki itu tidak akan pernah kembali"

"Ten berjanji untuk kembali! Itu artinya dia akan kembali, kenapa tak kau suruh anakmu yang lain yang menikah duluan" ucapnya

"Jangan kau pikir aku tak tau kau memiliki anak dari simpananmu yang lain"

Gong yo terdiam melihat anaknya berlalu tanpa meliriknya , anaknya tau semuanya bagaimana bisa, selama ini dia menyimpan rapat rapat rahasia itu




.




Hari ini Johnny memijakkan kakinya di Macau, negara yang indah menurutnya tidak jauh beda dengan negara kelahirannya

"Pertemuannya di lakukan besok tuan seo" ucap joy

"Aku akan berkeliling, kau tetap di hotel jika tak mau terjadi apa apa dengan mu" ucapnya kemudian meninggalkan Joy disana

Pipi Joy memerah mendengar ucapan itu dari mulut Johnny

"Ohh tuhan...apa yang terjadi dengan jantungku" ucapnya memegang dadanya

Joy memang selama ini menaruh rasa pada Johnny namun dia tak tau kenapa Johnny enggan untuk meliriknya padahal dia cantik, sangat cantik!









.







Johnny berjalan kaki di sekitar hotel, melihat kondisi negara ini banyak orang yang berlalu lalang tentu saja dia berada di kota besarnya sekarang

Matanya menyandar pada seorang anak kecil yang berbicara dengan seekor kucing

Johnny tersenyum melihatnya, anak itu sangat lucu menurut Johnny

"Hei kau sedang apa?" Tanya nya pada anak itu

Anak itu menoleh ke arah Johnny, benar anak yang di tegur Johnny adalah hendery

"Bermain dengan kucing" jawabnya, hendery sebenarnya takut untuk menjawab

"Kenapa bicara dengan kucing? Dimana ibumu?"

Hendery menunjuk ke arah cafe yang sangat ramai

"Ibumu bekerja disana?"

Hendery mengangguk, Johnny tersenyum melihatnya "kau mau menemani paman? Paman baru datang dari Korea"

Hendery mendongak menatap Johnny "kolea itu dimana?" Tanya nya dengan polos

"Jauh, sangat jauh dari sini"

"Jauh.. apa Daddy dely juga disana?" Tanya nya menatap Johnny

Johnny menggaruk lehernya yang tidak gatal "iya mungkin, paman tidak tau" jawabnya

"Apa paman pelnah beltemu Daddy?"

Johnny menggeleng "tidak pernah, paman tidak tau bagaimana wajah Daddymu"

"Kata Mae wajahnya tampan hidung nya mancung Daddy dely juga tinggi paman apa paman pelnah beltemu?" Tanya nya dengan semangat

"B-belum... Nanti paman akan bantu Carikan sekarang temani paman dulu disini" ucapnya menepuk kursi di sebelahnya

Hendery mengangguk berjalan ke arah Johnny dengan menggendong anak kucing di tangannya





TBC

tenang (Johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang