Chapter VII

192 27 4
                                    

Krist terkejut saat Singto membawa nya pada sebuah pesta yang meriah dan lebih terkejut nya ia saat mengetahui bahwa yang menjadi tuan rumah nya adalah Real. Singto membawa nya ke acara ulang tahun Real.

"Ku rasa aku lebih baik pulang saja." Krist memutar tubuh nya untuk melangkah kembali menjauh, namun tangan Singto justru melingkar di belakang tubuh nya dan menyeretnya masuk kedalam.

Krist hanya bisa tertunduk saat semua orang menatap nya, oh tidak, bukan ia yang mereka tatap, tapi sosok pria yang bersama nya ini. Siapa lagi kalau bukan tuan Singto Prachaya Ruangroj yang terhormat.

"Singto? Benar ini kau? Astaga kau tidak berubah, masih sangat tampan."

Singto hanya menanggapi pujian dari sosok pria yang tak lain adalah teman nya dulu, Godt, dengan sedikit tersenyum.

Pandangan Godt teralihkan kearah Krist yang menunduk di sebelah Singto. "Siapa dia?"

Singto melirik Krist sekilas. Tak di duga ternyata Krist juga melirik nya. "Kekasih ku."

Krist langsung mendongak saat mendengar jawaban yang di berikan Singto pada pria di depan nya itu.

"Wow! Ini gila! Kau berkencan dengan seorang pria? Mengejutkan sekali. Tapi apa yang membuat mu berkencan dengan nya?" tanya Godt.

"Karena itu dia."

Krist tidak tau apakah dia harus marah pada ucapan Singto yang seenaknya saja itu atau justru bahagia karena mendengar nya. Krist tidak ingin menggiring sebuah opini yang nanti nya akan merugikan dirinya sendiri.

"Singto? Itu kau?"

Singto, Krist, dan Godt langsung menoleh bersama saat seorang wanita cantik yang menjadi bintang pada malam ini datang menghampiri mereka.

"Aku merindukan."

Tanpa di duga Reah langsung memeluk Singto dan tak memperdulikan kehadiran Krist yang berdiri tepat di samping pria itu.

Godt pamit untuk kembali berbaur dengan yang lainnya, membiarkan Singto dan Reah saling mengobrol dengan melupakan fakta jika masih ada Krist di sana. Sialan bukan.

"Mari ku kenal kan dengan yang lainnya." Reah menarik Singto, membawa pria itu untuk menemui teman-teman model nya dan meninggalkan Krist sendirian seperti anak yang tersesat.

Tak mau ambil pusing, Krist memilih berjalan mendekati hidangan yang tersedia di sana. Kapan lagi makan enak? Setidak nya itu yang di pikir kan Krist saat ini ketika perut nya terasa lapar.

"Harus nya dia tak perlu mengajak ku jika ingin menghabiskan waktu bersama wanita itu. Menyebalkan sekali." dumel Krist dengan mulut yang terus menikmati sajian nya.

Saat sedang asik menikmati makanan nya dengan tenang, Krist di hampiri oleh seseorang yang teryata adalah pria yang tadi mengobrol dengan Singto. Godt.

"Sedang apa kau di sini? Dimana kekasih mu itu?" tanya Godt.

Entah reflek atau tidak sadar, Krist menunjuk pada sosok pria yang sedang di tarik oleh wanita untuk di kenal kan pada semua tamu di sini.

"Cih," Godt berdecih pelan melihat Reah yang asik menarik Singto ke sana kemari tanpa keberatan sedikit pun.

"Kau kekasih nya tapi kau tidak kesal melihat kekasih mu itu bersama mantan nya huh?"

Krist mendongak menatap Godt dengan wajah polosnya. "Siapa? Aku?"

"Memang nya aku terlihat sedang membicarakan orang lain?"

"Aku bukan kekasih nya, aku hanya sekretaris nya."

Godt menatap Krist penuh selidik.

"Kau berpura-pura menjadi kekasih nya?"

Heartbeat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang