08 : I'm Sorry

320 52 7
                                    

Pikiran Jay teramat kacau, apa ia harus kembali ke Amerika demi memenuhi permintaan ayahnya yang menginginkan ia menerima pengganti ibunya? Rasanya sulit. Ia tidak mau, ia paham ayahnya menyayangi ibunya dan ayahnya juga membutuhkan seorang yang menemaninya di hari tua, namun Jay masih menyimpan kekecewaan karena sang ayah bahkan tak pernah menanyakan pendapatnya sejak awal atau setidaknya memberi ia waktu.

Jay merenung hingga ia lupa tadi ia sempat membentak Chaeyoung. Jay keluar dari pintu kamar dan tak melihat Chaeyoung, ia berpikir Chaeyoung sedang menghibur diri. Namun ia melihat catatan terletak diatas meja sana.

'Aku begitu menganggu kan? Lebih adilnya seperti ini.. aku yang akan pergi dan kamu tinggal saja disana. Akan aku pikirkan untuk tempat tinggal baruku, aku akan kembali untuk mengambil barangku saat kamu tak ada disana. Dan.. aku ingin pindah tempat duduk dikelas' - Chaeyoung

Jay mengacak rambutnya, kenapa Chaeyoung jadi salah paham seperti ini? Tak perlu menunggu lama, Jay mengambil jaketnya lalu pergi mencari Chaeyoung, karena sudah malam hari. Dan apartemen mereka itu juga biasanya akan sangat sepi di malam hari.

Chaeyoung masih memakan es krim dipinggir jalan dengan terisak-isak, entah mengapa juga perasaannya kian sensitif akhir ini, perihal ia tengah memikirkan banyak hal, beberapa waktu lalu ia dipanggil ke ruangan guru membahas mengenai Chaeyoung sudah memiliki nilai yang mumpuni bagus diatas rata-rata hanya saja nilai Inggrisnya tidak begitu sampai di rata-rata, jadi ia mendapatkan catatan untuk itu, jika tidak.. ia bisa saja gagal masuk di jurusan dan universitas yang ia inginkan sebagaimana ia harapan orangtuanya sebagai anak tunggal dan ayah Chaeyoung baru saja bercerita jika ia ditipu oleh rekan kerjanya meski bukan dalam jumlah yang sangat besar, namun itu termasuk kerugian. Chaeyoung beberapa akhir ini memikirkan banyak hal dan cerita sang ayah 8 jam yang lalu membuat ia menjadi bingung, karena tak dapat bercerita pada siapapun, ia hanya dapat menunjukkan wajah senyumnya dihadapan Jay atau lainnya agar tak ada yang tahu ia sendiri punya masalah atau pikiran yang membebaninya.

Chaeyoung secara tak sadar melihat bungkusan es krim yang sudah ia makan. Jagung.

"Haish. Sialan! Kenapa aku tak sadar malah makan rasa jagung? Itu kesukaan cowok labil itu" keluh Chaeyoung

Yang dimaksudkan dan tak lain adalah Jay. Chaeyoung terkejut melihat isi kulkas dan beberapa stok makanan adalah jagung. Ia sempat bertanya, dan Jay secara bangga menyukai ia adalah pecinta jagung garis keras.

"Huft. Entah kenapa, dia itu menyebalkan dan juga emosian sekali.. aku tak mau bertemu dengannya lagi. Padahal niatku pun juga baik, kenapa dia suka menanggapinya dengan tanggapan yang buruk? Bagaimanapun, aku harus menjauhinya dan pergi dari apartemen itu. Sudah cukup menyulitkan diri sendiri karena orang itu.. dari awal aku sudah menduga bahkan ia itu tak punya hati nurani sekalipun" gumam Chaeyoung

Chaeyoung membasuh air matanya, namun seketika ia merasa merinding ketika mendengar suara pria bertubuh besar yang memang adalah preman atau sedang mabuk.

Chaeyoung gemetar. Saat itu sedang sepi, tak punya pilihan lain, Chaeyoung mengirim pesan pada Sunghoon, selaku gebetan dan crush nya. Tidak mungkin juga kepada Jay.

Lee Chaeyoung sent to Park Sunghoon

(Location sent)
Sunghoon.
Bisakah kamu datang kesini?
Sejujurnya, aku sedang sendirian disini.. dan kondisinya tidak aman. Bisakah kamu datang?

Namun sang penerima pesan, tidak melihat handphonenya, ia tengah sibuk bermain basket dan handphonenya ia letakkan jauh darinya.
Chaeyoung merasa tak aman ingin pergi tanpa diketahui, namun sebuah tangan menahannya.

Chaeyoung langsung berbalik dengan bergidik takut.

"Nona manis. Anda mau kemana?"
"Nona ini cantik sekali. Bagaimana jika bersenang dengan kami? Anda baru saja selesai menangis? Ingin kami hibur?"
"Kami bisa menghibur kesedihan anda, nona"

Stuck With You (JAY X ISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang