01 : First Day in Seoul

978 82 47
                                    

Pesawat dari Amerika baru saja mendarat tepat pukul 11 pagi di Incheon International Airport, seorang pria dengan kacamata hitamnya, tampak membawa kopernya dengan gayanya yang maskulin. Ia tampaknya mencari seseorang sebelum akhirnya bertemu dengan orang yang ia cari, ia adalah tangan kanan sang ayah, Kim Hansoo yang berusia sekitar 40 tahun, ia mengabdi pada ayah dari pria bernama Jay Park itu, yang kini tinggal di Amerika.

Ia mengurusi cabang perusahaan di Korea Selatan dan semuanya berjalan dengan baik.
Pria bernama Jay itu masuk ke mobilnya, lalu melepaskan kacamata hitam miliknya.

"Tuan muda, anda semakin tampan saja sejak terakhir saya melihat anda" kata Hansoo
"Tidak bisakah berhenti memujiku? Dan antar aku ke hotel, aku sudah jetlag sedari tadi, aku ingin mandi dan berkunjung ke makam ibuku" tutur Jay
"Baik, tuan muda. Kita siap berangkat!" balas Hansoo

Mereka telah sampai di hotel ternama dan berbintang lima, Jay atau kerap kali disebut sebagai Park Jong-seong sebagai nama koreanya adalah anak dari keluarga kaya raya yang kini tinggal menetap di Amerika. Ia merubah namanya menjadi Jay, karena ia sudah punya kewarganegaraan Amerika. Ia kembali ke Korea untuk menenangkan dirinya setelah sang ayah menikah lagi dengan ibu tirinya, ia tampaknya ingin tinggal jauh dari ayahnya dan ingin kembali menata hidup dengan baik di tempat yang seharusnya ia berada. Jay membasuh dirinya menggunakan air, semenjak kepergian ibunya, ia tak pernah menginjakkan kaki di Korea lagi. Maka dari itu, ia ingin mengubah semuanya menjadi lebih baik lagi, ia tak ingin mengurusi kehidupan sang ayah dan ibu tirinya lagi. Berada jauh dari mereka, sudah membuat itu lebih dari cukup. Jay pun selesai mandi, ia masih menggunakan bathrobe dan langsung meminta Hansoo membawakan motor untuknya.

Tak langsung beberapa lama, Jay pun keluar dari hotel dengan penampilan maskulinnya dan ketampanannya yang mempesona kemana-mana, disana sudah ada motor yang ia minta.

Tanpa menunggu lama, Jay langsung menaiki motor itu dan pergi ke suatu tempat.


Seorang gadis dengan mini dress pendek selutut berjalan dengan senang menuju halte bus, ia sebenarnya ingin menemui seseorang hari ini. Seseorang yang ia kagum sejak lama, dan akan segera bertemu hari ini. Gadis berambut panjang itu Lee Chaeyoung, karena tadi sempat hujan deras, jadi Chaeyoung harus menunggu hujan reda. Ia sedang menunggu bus untuk tiba, Namun sebuah motor yang datang dari sisi berbeda dan tentunya itu Jay mengemudi dengan kecepatan tinggi, padahal sudah jelas diperingatkan untuk tidak mengenderai motor dengan kecepatan tinggi saat sedang musim hujan, terutama jalan licin dan banyaknya genangan air.


Entah lagi, sedang sial. Dress putih Chaeyoung yang baru ia beli, jadi ikut kotor terciprat air genangan karena Jay tidak pelan-pelan saat berkendara. Chaeyoung kesal setengah mati, ia baru saja beli dress ini menggunakan tabungannya. Kebetulan, motor tersebut berhenti karena lampu merah. Dengan cepat, Chaeyoung menghampiri sang pengendara.

Chaeyoung dengan wajah kesalnya memukul helm yang digunakan Jay selaku pengendara. Jay menyadari hal tersebut dan berbalik, segera melepaskan helmnya dan memperlihatkan wajahnya.

"Kamu punya masalah apa?" tanya Jay

"Masalah? Hei, kamu apa sebenarnya buta? Lihat, sudah ada peringatan untuk tak membawa motor dengan laju tinggi. Kendaraan lain sudah mengurangi kelajuannya, tapi.. kamu? Lihatlah karena kamu, baju yang aku beli jadi kotor karena kamu. Aish, kamu baru di Korea atau bagaimana? Bahkan peraturan tentang laju kendaraan sudah ada sejak bertahun yang lalu" jawab Chaeyoung ketus

Semua orang yang sedang menunggu lampu merah, hanya menatap kedua remaja yang ribut ditengah jalan ini. Jay sadar dan merasa tidak nyaman dengan sosok gadis didepannya ini.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk ribut denganmu, aku punya keperluan lain. Kamu ingin ganti rugi berapa? Akan ku ganti, tapi jangan buat keributan, bisa tidak? Hais, menganggu sekali. Butuh berapa? 500 ribu won? Atau lebih? Tapi sepertinya baju mu tidak sering aku lihat di brand ternama" ucap Jay

Sialan, brengsek. Sudah salah, kenapa jadi malah merendahkan seperti ini? Dia pikir hanya dia saja yang bisa? Berbicara soal brand, sombong sekali. Batin Chaeyoung

Chaeyoung masih melihat Jay dengan wajah kesal, sedangkan sebentar lagi lampu lalu lintas akan segera hijau.

"Hei, bagaimana? Kenapa diam saja? Kamu pikir waktuku hanya mengurusi bajumu itu? Aku punya waktu lain yang lebih berharga dibanding ini" kata Jay

Chaeyoung menghela nafas.

"Sialan" umpat Chaeyoung

Jay memiringkan kepalanya, mendengar gumaman sekaligus umpatan Chaeyoung.

"Apa? Sialan katamu?" tanya Jay

Chaeyoung merasa tersinggung dengan ucapan Jay, melemparkan notes kecil di wajah Jay hingga mengenai tepat hidung Jay.

"Hei. Cowok sombong, aku sama sekali tidak butuh uangmu, ya. Aku hanya memperingatkanmu, tapi kamu malah merendahkanku. Jadi ini notes untukmu, agar kau bisa lihat dirimu dan menulisnya disini. Aish, seumur hidupku baru bertemu orang sepertimu. Jangan harap aku bertemu denganmu lagi, pengecut" kata Chaeyoung

Jay terkejut, ia baru tiba di Seoul setelah sekian lama. Hari pertama, tapi sudah ada yang mengumpatinya dan mengatakannya pengecut. Jay berteriak emosi ketika Chaeyoung memutuskan untuk pergi, dan membuat pengendara lain menjadi marah karena lampu lalu lintas sudah hijau dan Jay yang berada paling depan, membuat mereka kerepotan dengan masalah keduanya yang tidak jelas. Jay juga kesal dan memegang ujung hidungnya terkena notes itu, ia langsung membuang notes itu di jalan dan langsung melanjutkan perjalanannya dengan perasaan kesal.

Chaeyoung melihat ia sudah terlambat sekitar 15 menit, ia berpikir apa perlu ia beritahu kepada sosok yang ia temui untuk menunggunya sebentar karena ia akan membeli baju baru karena baju ini sangat kotor. Ia harus menemui dengan keadaan yang layak namun ia kembali melihat isi dompetnya, aduh sepertinya tak cukup kalau beli yang baru. Tak apa, anggap saja buang sial karena ulah cowok tadi. Ini harus jadi hari baiknya, baru saja melangkahkan kakinya untuk pergi, Chaeyoung mendapat sebuah pesan. Dari, Park Sunghoon, sosok yang akan ia temui.

Park Sunghoon
Chaeyoung? Maaf, sepertinya hari ini aku tak bisa menemuimu. Aku sudah menunggu untuk bertemu, namun sesuatu hal mendesak terjadi. Aku minta maaf.

Chaeyoung menghela nafas ternyata Sunghoon sudah lama menunggunya sekitar 15 atau 17 menit dari kesepakatan, tapi karena pria bernama Jay itu mengagalkan kencan pertama miliknya karena ternyata waktu menjadi tersita karena hanya aksi menegur satu sama lain diantara keduanya.

Chaeyoung menjadi tidak semangat, ia sudah menantikan hari ini, namun gagal. Chaeyoung pulang dengan perasaan sedih dan terus mengumpat sosok Jay sepanjang jalan pulang.


Jay telah sampai di pemakaman ibunya, setelah sempat singgah membeli bunga lily kesukaan sang ibu. Meski, hari ini menjadi hari yang membuatnya kesal karena seorang Chaeyoung. Namun, Jay dengan cepat mengubah raut wajahnya, jangan sampai ia hanya membuat ibunya dari atas sana menjadi sedih. Ia menaruhnya di nisan milik ibunya dan mengusap nisan itu perlahan.

"Maafkan, Jong-seong karena baru bisa datang sekarang. Aku akan menetap di Korea mulai sekarang, aku tidak akan jauh dari ibu lagi. Ibu, tahu, kalau aku sangat merindukan ibu untuk berada disampingku saat ini? Aku sangat rindu pada ibu dan aku kesepian" kata Jay

Diluar ia terlihat kuat, namun sebenarnya ia rapuh dan merindukan sosok ibu yang dapat menemaninya. Ia rindu dengan ibunya, karena ia masih belum bisa menerima sosok ibu baru.

Itulah cinta seorang ibu sepanjang masa, dan sangat melekat di hati Jay.





Author Note:

Hai, aku revisi ulang secara garis besar. Sudah aku tulis, awal mulanya chapter ini hanya 700 words, aku nambah dan ubah jadi 1000 kata ya, aku nambah judul chapternya juga supaya jadi runtun dan jelas. Kalian mungkin bisa baca ulang juga, dan karena bakal publish lagi ada beberapa komentar yang merujuk ke naskah sebelum revisi, semoga tidak bingung ya karena cerita ini aku revisi hampir banyak ^^

Aku lagi good mood.. wkwkw karena banyak hal terutama Park Jongseong yang selalu menemani 24/7 hidup aku beberapa waktu ini hehe. Dan sepertinya aku gak boleh berlama-lama simpan ini di draf aku, ini udah aku revisi jadi aku publish aja.

Sekalian juga hari ini birthday nya Chaeyoung, semoga belum berganti hari dan tanggal di Korea ^^

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, yang baik! hehe.. makasih.

Stuck With You (JAY X ISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang