Malamnya, keduanya sama sekali tidak bisa tidur. Chaeyoung merutuki mengapa Jay yang mencuri ciuman pertama bahkan keduanya, mengapa bukan Sunghoon?
Jay juga dibuat tidak bisa tidur karena Chaeyoung yang terus menghela nafas karena gelisah. Jay yang berada di kasur bawah pun bersuara.
"Maaf soal kejadian tadi jika itu salahku. Aku tadi bermaksud menolongmu, bukan mencuri ciuman darimu" kata Jay
Chaeyoung langsung berbalik mengarah ke Jay.
"Bukan maksudku untuk marah atau menyalahkanmu... huaa, hanya sama saja aku pernah cium denganmu" ucap Chaeyoung
"Tapi.. itu terhitung sebagai insiden dan tidak disengaja. Menurutku itu tak bisa disebut atau dihitung dalam arti ciuman. Bisa disebut sebagai berciuman kalau memang kedua pihak sama-sama ingin" kata Jay
"Entahlah, rasanya ingin gila saja.. tapi ehm, apa kamu pernah berciuman?" tanya ChaeyoungJay merinding saat Chaeyoung bertanya hal seperti itu.
"Haruskah aku menjawabnya? Tidakkah itu semacam privasi?" tutur Jay
"Ya, bukan begitu. Hanya saja bukankah ciuman pertama disimpan untuk pacar. Mungkin kamu sudah pernah melakukannya?" tanya Chaeyoung
"Tentu saja rahasia.. kamu memangnya sudah pernah juga?" Jay balik bertanyaChaeyoung menggeleng.
"Sudah aku sebut ciuman pertama. Ya berarti belum pernah. Huft" keluh Chaeyoung
"Oh iya, benar juga. Wah apa bisa ku sebut ini sebagai keberuntungan karena menjadi yang pertama untuk ciuman seseorang dalam hidupnya?" goda JayJay jahil dan sedikit menggoda Chaeyoung agar tidak begitu kaku, Chaeyoung pun sampai melempar bantal ke arah Jay.
"Iya.. iya, aku bercanda saja" kekeh Jay
Namun sepersekian menit, ia diam sejenak seperti berpikir sesuatu.
"Anak laki-laki itu, yang menyapamu saat kamu mengajakku keliling sekolah. Kamu menyukainya ya?" tanya Jay
"Maksudmu Park Sunghoon?" tanya Chaeyoung balikJay mengangguk.
"Mungkin, aku tidak tahu siapa juga namanya"Chaeyoung mendadak jadi salting, ia mengangguk.
"Iya aku menyukainya sih.. apa terlihat jelas?" ucap Chaeyoung
"Iya terlihat jelas. Kamu menyukainya sejak lama? Tapi kalian juga dekat satu sama lain.. apa dia sudah menyatakan perasaan?" tanya JayChaeyoung akhirnya malah jadi curhat dengan teman sharing apartemennya, Jay. Berakhir ia dan Jay saling duduk bercerita satu sama lain.
"Aku pikir bisa semudah itu. Tapi masalahnya, hubungan kami bahkan tidak berkembang hingga saat ini, aku tidak tahu Sunghoon menyukaiku atau tidak" jawab Chaeyoung
Chaeyoung melanjutkan cerita awalnya bertemu dan bisa jatuh hati pada Sunghoon kepada Jay.
"Kala itu, tahun pertama sekolah, di masa orientasi, aku belum mengenal temanku sama sekali. Aku masih kebingungan dan aku bertemu dengannya, ia memperkenalkan dirinya dan membantuku selama disekolah. Selanjutnya, aku tidak tahu kalau ternyata ia berada dikelas yang lain, ia adalah kapten tim basket disekolah. Kami menjadi dekat dan sering menyapa satu sama lain, jadi hanya aku yang menyukainya, aku tidak tahu Sunghoon menganggapku sebagai sahabat atau lebih dari itu" kata Chaeyoung
"Kalau ia menganggapmu lebih, ia seharusnya berani mengungkapkannya padamu" kata Jay
"Kira-kira.. menurutmu aku harus bagaimana dari sudut pandang sebagai cowok? Sebentar lagi tahun kedua akan berakhir.. sampai kapan aku harus berdiam diri?" tanya Chaeyoung
"Ungkapkan saja perasaanmu padanya. Mengapa sulit ?" jawab Jay simpel, singkat dan jelas.
"Memangnya sekarang masih ada cewek yang nembak cowok?" ucap Chaeyoung meminta saran
"Kalau kamu berdiam diri terus, dia takkan tahu perasaanmu.. entah dibalas atau tidak, setidaknya kamu tak perlu memendam lama dan lega bisa mengungkapkannya.. jadi tak perlu seperti bermain teka teki dengan perasaan sendiri" kata Jay
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You (JAY X ISA)
Fanfic"Dari benci menjadi cinta, itulah yang dirasakan Lee Chaeyoung yang bertemu dengan Jay Park yang bukan hanya jadi teman sekelasnya tapi menjadi teman serumahnya karena suatu insiden yang tak diduga. Dan kini, sepertinya mereka terjebak satu sama la...