13 : Friendzone

290 47 21
                                    


Jay yang merasa dilema dan bingung dengan perasaannya, memutuskan lebih baik adanya dia menghindar saja dari Chaeyoung. Chaeyoung juga suka pada Sunghoon dan menjalin hubungan dengannya, mana mungkin ia benar jatuh hati pada Chaeyoung yang sebelumnya membuat ia sangat tak betah? Jujur, Jay adalah tipikal yang tidak kemakan dengan ucapannya sendiri.

Termasuk, Chaeyoung merasa bingung tatkala Jay menghindari kontak mata dengannya. Chaeyoung sendiri menganggap Jay tak lebih sebagai mungkin teman dan saudaranya, meski kadang kala insiden tak diinginkan pun pernah terjadi termasuk pernah berciuman dengan Jay bahkan pernah melihat aset pribadinya, sempat Chaeyoung rutuki. Dan ia menganggap itu murni kecelakaan, tak ada takdir antara ia dan Jay. Mereka hanya murni teman yang menjadi dekat karena satu sekolah dan satu kelas dan naasnya satu atap. Ampuni Chaeyoung karena kebiasaannya yang suka memeluk orang lain disaat ia kegirangan, ini memang diluar nalar. Tapi nyata adanya, namun syukur sekarang kebiasaan ini tak terjadi hanya terakhir itupun Jay, dan Chaeyoung tak pernah melakukan interaksi berlebih dengan Jay, karena sewajarnya meraka adalah teman dan ia juga sudah punya pacar, Sunghoon.

Jay fokus bermain handphone sembari menjawab Chaeyoung tanpa melihatnya, ia melewatkan sarapan guna menghindari Chaeyoung.

"Lama kelamaan, dia semakin aneh. Begitulah, dia membahas ia ingin bekerja dan aku juga.. lebih baik juga menemukan tempat tinggal baru, sejujurnya aku juga merasa tak nyaman..." gumam Chaeyoung

Semua menotice sikap aneh Jay pada Chaeyoung, biasanya Jay suka menjahili Chaeyoung atau mengerjainya berubah jadi diam.
Bahkan ia meminta teman dibelakang kursi untuk pindah sebentar, karena ia berdalih ingin bermain game karena Chaeyoung memang sedang belajar mandiri. Benarnya, Jay lagi merenung akan dirinya sendiri.

Kala itu hujan turun dengan deras, Jay pun sempat berhenti di halte karena hujan, tapi netra matanya menangkap Sunghoon dan Chaeyoung yang berlari menerobos hujan. Dan itu membuatnya menjadi kesal. Matanya hanya melihat mereka dengan tatapan yang tak bisa diartikan, bahkan ia tak menanggapi tatkala Sunoo menghampirinya untuk menawari payung yang ia dapatkan dari perpustakaan, tapi Jay sudah keburu emosi dan berjalan membiarkan dirinya terkena hujan.
Sunoo hanya menggeleng melihat Jay yang cemburu tapi ia sendiri yang kebingungan.

"Rumit juga.. kalau suka tapi tidak sadar juga" gumam Sunoo

——————————————————————-
Lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again

Jay sampai diapartemen dengan basah kuyup, ia melempar tasnya ke sembarang arah. Ia tak melihat tanda Chaeyoung sudah pulang, ia menjadi gusar.. kenapa dirinya begini? Apa yang membuatnya merasa sensitif dan kesal padahal Chaeyoung tak melakukan kesalahan apapun? Ia hanya merutuki dirinya tanpa henti..

Beberapa jam kemudian, sebenarnya Jay sudah selesai mandi dan memakai baju hangat karena ia merasakan badannya sedikit tak enak selepas mandi, mungkin ia masuk angin karena kehujanan.

Dan itu sepertinya benar terjadi. Jay seketika merasa lemas dan tak berdaya, kepalanya sedikit pusing, tak pikir panjang ia tidur diranjang besar dan menarik selimut menutupi dirinya bahkan ia lupa menyalakan lampu kamar.

Sejam kemudian kira-kira, Chaeyoung pulang. Ia berpikir Jay belum pulang, tapi melihat tas Jay yang berada disisi sebelah sofa membuat ia berpikir sepertinya pria itu sudah pulang. Chaeyoung mencoba memanggil nama Jay tapi tak ada sahutan, ia berpikir apa pria itu pingsan kelaparan atau bagaimana? Pasalnya mereka satu apartemen dan segalanya, tapi jarang berbicara satu sama lain. Terutama Jay yang pertama kali melakukan jarak.

Karena ia takut menyukai Chaeyoung.

"Jay. Hei, kamu di—-mana? Kenapa lampunya dimatikan?" ucap Chaeyoung, terhenti setelah ia menyalakan lampu dan melihat wajah Jay pucat dan berkeringat. Ia menggigil.

Stuck With You (JAY X ISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang