34 : Long Distance Relationship

120 23 10
                                    

Sudah beberapa hari, Jay telah berada di Amerika.

Tatkala, ia tiba dirumah sakit, melihat sang ayah sedang terbaring lemas di ranjang rumah sakit. Ayah Jay memang memiliki riwayat penyakit jantung sejak Jay masih kecil, dan sering kali serangan seperti ini sering terjadi secara mendadak.

Jay sendiri merasa selama ini ia merasa tidak cukup dewasa, ia memilih lari dari kenyataan. Saat ini, ia ingin memperbaiki semuanya dari awal.

Mengingat Jay sudah mengikuti ujian hingga akhir, namun ia tidak dapat hadir pada acara kelulusan yang akan datang dan akan diwakili. Jay menunggu waktu yang tepat untuk bisa berbicara kepada ayahnya tentang hubungan asmaranya dengan Chaeyoung.

Menunggu waktu sekitar seminggu, ayah Jay sudah menunjukkan kondisi yang lebih baik. Jay dan ayahnya pun juga saling berbicara satu sama lain sebagai ayah dan anak setelah renggang dan keduanya mengakui apa yang selama ini tidak kedua pahami satu sama lain.

"Ayah.. sudah dengar tentang aku dan Chaeyoung? Chaeyoung.. adalah pacarku, kami sudah 6 bulan berpacaran" ucap Jay pelan

Ayah Jay masih saja terdiam. Antara ia masih belum percaya atau bimbang, termasuk keputusan Jay dan Seeun untuk tidak jadi bertunangan. Ayah Jay tak memberikan jawaban apapun mengenai pertanyaan Jay yang ia yakini meminta restu. Jay bisa memahami, ia akan membicarakan lain kali, Jay menyadari semenjak kepergian ibunya, ayah Jay memang merasa kekosongan yang begitu dalam. Sehingga bertemu kembali dengan ibu tiri Jay saat ini, yang juga dikenal baik oleh Jay. Entah saja, Jay masih merasa begitu asing dengan sosok ibu baru untuknya.

Jay perlahan harus ikut mempelajari kinerja perusahaan yang pernah ia dalami sebelumnya untuk membantu sang ayah yang tengah melakukan perawatan intensif. Setidaknya, Jay lega bahwa hubungannya dengan sang ayah sudah membaik. Mungkin ia harus menerima kehadiran ibu tirinya ini.

"Oppa! Sungguh ini pacarmu? Cantik sekali!" tutur Jane, adik perempuan Jay

Jay mengangguk.
"Ya, tentu saja. Dia akan jadi kakak iparmu" balas Jay
"Aigoo. Kakakku benar sedang dimabuk asmara, tapi ini benar-benar sangat mabuk. Kamu begitu mencintainya?" tanya Jane

Jay tersenyum.
"Sangat mencintainya. Aku merasa dia seorang yang dititipkan oleh ibu untukku" jawab Jay

Jane terharu mendengarnya.
"Aku turut bahagia untukmu, oppa. Ikuti kata hatimu dan lakukan apa yang membuatmu bahagia. Aku yakin ayah pasti akan menerimanya, kamu tahu seperti apa ayah? Dan.. aku harap kamu tidak lagi lari, Bibi Kim itu sangat baik. Walau ia menjadi ibu baru untuk kita, aku juga percaya dia adalah orang yang dititipkan ibu kepada kita.. ayah butuh seorang yang bisa menjaganya di hari tua, nanti" kata Jane

Jay termenung, benar juga ucapan adik perempuannya yang berusia 16 tahun tersebut.

"Adikku sudah pintar ya sekarang. Sudah bisa menasihati kakaknya, seringnya kamu yang akan bertanya padaku" ucap Jay mengacak pelan rambut adiknya.

"Hehe. Aku sudah akan berusia 17 tahun ya. Aku juga ingin bilang.. aku ingin melanjutkan pendidikanku di Skotlandia nanti. Aku juga sudah apply. Aku akan mengejar impianku, kak. Aku ingin menjadi seorang dokter yang hebat" kata Jane

Jay tersenyum mendengar akhirnya sang adik, Jane yang sering bercerita pada dirinya tatkala tak tahu tujuan hidupnya pun menemukan jalannya.

"It's good, you can realize your dream, Jane" titah Jay 

Jay merasa lega, satu persatu perubahan mulai datang dikehidupannya. Jay melangkahkan kaki menuju balkon, dimana saat itu sudah tengah malam. Ia melihat fotonya bersama Chaeyoung, ia sudah mengganti handphonenya. Ia merutuki kebodohannya saat itu, ia harus belajar mengendalikan emosi.

Stuck With You (JAY X ISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang