29: Third Person

144 23 5
                                    

Mengetahui ulangtahun Jay sudah lewat hampir tiga hari lalu, baik temannya dan juga adik kelas kesayangannya, Sunoo dan Jungwon merayakan secara kecil perayaan ulangtahun Jay.

Jay sendiri sampai terharu saat ulangtahunnya dirayakan bersama dengan lainnya. Yang awalnya begitu gengsi, perlahan bisa terbuka kepada orang disekitarnya. Jay tak sungkan mengajak temannya untuk makan di apartemen ia dan Chaeyoung, khusus yang tahu insiden tersebut. Tapi, Jay dan Chaeyoung sudah merapikan sebaik mungkin apartemen mereka dan seolah memperlihatkan keduanya tidak satu ranjang. Teman keduanya hanya melongo, dengan dinding apartemen tersebut dengan foto keduanya yang begitu manis. Jelas saja teman yang datang merasa dibuat cemburu dengan betapa manisnya pasangan ini. Jay secara khusus membeli makanan yang cukup fantasis harganya dan semua orang terkejut ternyata ayahnya adalah seorang yang memiliki perusahaan besar secara global baik di pasar Amerika dan Korea.

Jay pun mantap menceritakan semuanya setelah mendapat keyakinan dari sang kekasih, Chaeyoung. Sumin dan Yeeun beralih ke kamar milik Chaeyoung, untuk menginterogasi Chaeyoung yang beberapa lalu terlihat begitu pucat.

"Chaeyoung. Kami ingin bertanya secara serius" ucap Yeeun
"Bertanya apa?" tanya Chaeyoung
"Kita sebentar lagi sudah akan memasuki usia yang legal, walau bisa diartikan sekarang pun sudah. Tapi benar kamu dan Jay tidak tidur satu ranjang?" tutur Sumin

Chaeyoung mengangguk, walau bohong.
"Iya— iya. Aku tidur di ranjang, dia diluar" bohong Chaeyoung
"Tapi.. kenapa, beberapa hari yang lalu cara jalanmu sungguh tidak biasa dan pucat.. kamu dan Jay...." bisik Yeeun

Sunghoon, Jake, Ni-ki, Jungwon dan Sunoo tengah asyik bermain kartu remi. Sedangkan, Heeseung membantu Jay membereskan sampah. Tapi, mata Heeseung otomatis melotot setelah melihat sesuatu.. ia mundur sejenak dan mendorong pelan siku Jay untuk mendengarkannya. Jay menurut.

"Kenapa?" tanya Jay

Heeseung tarik nafas dalam sebelum bertanya mengenai hal ini.

"Itu... sudah dirobek kemasannya, itu... serius kamu dan Chaeyoung sudah melakukannya?" tanya Heeseung, sambil menunjukkan kemasan benda tersebut.

Jay sontak memasang wajah poker. Kali ini, ia ceroboh tidak langsung membuangnya ke tempat sampah pusat. Bisa bahaya kalau lainnya tahu!

"Jay. Tinggal dijawab, apa susahnya? Kamu jangan membuatku mati penasaran. Kau tahu, aku memberi kepadamu hanya iseng" bisik Heeseung

Jay berbicara pelan pada Heeseung.
"Sudah kau lihat.. itu kemasannya sudah dibuka. Menurutmu apa?!" frontal Jay

Heeseung menutup mulutnya tak percaya. Sialan, ia iseng tapi Jay malah serius. Tunggu, tapi Heeseung lihat dengan seksama kemasannya berbeda dari yang ia beli. Ia semakin merinding dibuatnya.
Ia mengumpulkan niat untuk kembali bertanya.

"Tapi serius.. aku harus bertanya ini lagi. Aku ingat jelas kemasannya bukan seperti itu! Katakan padaku serius, kau sudah berapa kali? Jangan bilang kamu beli lagi?" bisik Heeseung

"Dua kali aja sih" jawab Jay enteng

"Dua kali? Tapi kok bisa hampir semua kemasannya terbuka?" gumam Heeseung, mendadak loading.

"Ya dua kali. Tapi aku pakai semua dalam sehari" jawab Jay frontal

"Shibal. Apa? Kau gila?" terisk Heeseung

Teriakan Heeseung membuat mereka langsung menoleh kepada Jay dan Heeseung. Heeseung menyadari hal itu terutama Sumin dan Yeeun hingga Chaeyoung keluar dari kamar. Heeseung hanya tersenyum polos disertai tatapan tajam Jay kepada Heeseung.

"Tidak! Jay.. ingin mengajak kita bermain game, kebetulan dia punya semuanya. Kalau dia kalah, kita bakal di traktir lagi" celetuk Heeseung

Jay skakmat. Kenapa malah ia harus traktir berlipat ganda? Melihat temannya ini maniak game online, Jay tak ada pilihan lain dibandingkan ketahuan.

Stuck With You (JAY X ISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang