بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum.
Silakan jika ingin menyampaikan kritik dan saran🖤
Part awal agak anu
Happy reading!
Jangan lupa tandain typo ya!
.
.
."Kenapa harus Syifa, Ayah?" ucap seorang gadis dengan lirih.
"Maksud mu apa, anak sialan?!"
"Syifa belum genap delapan belas tahun, Syifa masih mau kuliah Ayah. Kenapa tidak Kak Sasa saja?"
"Maksud lo apa?!" gadis dengan rambut sebahu menatap nyalang Adiknya yang baru saja melontarkan kata tersebut.
"Kamu ingin kuliah dengan uang apa anak sialan?! Perusahaan kita di ambang kehancuran! Kamu harus setuju menikah dengan putra Abimanyu itu, hutang keluarga ini sangat banyak kepada perusahaanya. Saya tidak ingin masuk penjara!"
"Ayah..."
"Tidak ada penolakan! Kamu fikir, kami akan memberikan anak kami Sasa, untuk jadi penebus hutang?!"
Syifa mengangkat kepalanya, menatap wanita yang baru saja melontarkan kata tersebut. Selalu begini, mereka hanya menganggap Kakaknya Sasa, sebagai putri mereka. Apa karena dirinya memiliki kekurangan, maka dari itu keluarganya tidak menganggap dirinya?
"Ibu, Syifa--"
"Harusnya kamu sadar diri Syifa! Kamu itu hanya gadis cacat, syukur keluarga Abimanyu mau mengambil putri dari keluarga ini."
"Ibu, itu alasan kenapa Syi gak mau, Bu. Syi takut mereka tidak menerima kekurangan Syi. Mereka keluarga terhormat, Syi---"
"Kami tidak menerima alasan apapun!" tegas Raka, Ayah dari Syifa.
"Terima aja dong! Lagi pula gue gak mau di jadiin alat balas dendam."
Raka serta Aini menatap tajam putrinya yang baru saja keceplosan. Sedangkan Sasa meringis, ia lupa.
"Balas dendam?"
.
.
.Sampai sini dulu ya. Gaje ya? Sorry hahaha.
Jangan lupa vote ya. Hargai karya seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Terakhir [End]
Духовные"Kakak kenapa suka senja? padahal pelangi juga cantik. Tapi kenapa ya mereka hanya datang sebentar?" "Senja itu cantik, tapi hanya sesaat. sama halnya seperti pelangi. Nah untuk pertanyaan, kenapa mereka datang cuman sebentar, karena Allah ingin men...