بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum.
Happy reading!
'tidak bisakah aku di anggap ada? Aku hanya ingin merasakan di cintai dengan tulus, walaupun hanya satu hari.'
Assyifa Anatasya.
.
.
.Pagi-pagi sekali Syifa mulai bergulat dengan pekerjaannya. Yah, semua art sudah tidak ada di rumah besar ini. Hari ini hari weekend, dan Arga malah membuat acara dadakan di rumahnya ini. Hal itu, membuat Syifa agak kewalahan. Sedari tadi Syifa mondar mandir membuatkan ini dan itu. Kakinya sangat sakit rasanya.
Arga membawa banyak temannya sewaktu SMA. Ia sangat kelelahan dengan hal ini.
Syifa mengusap keringat yang membasahi dahinya dengan ujung jilbabnya. Ia mulai berjalan dengan tertatih membawakan pudding yang baru saja ia buat. Syifa Agak kesusahan dengan hal ini, karena tangan satunya ia gunakan untuk memegang tongkatnya.
Ia berjongkok dengan susah didepan tamu sang suami yang sedari tadi menatap dirinya dengan tatapan meremehkan.
"Bisa-bisanya lo liburin semua pembantu lo, dan cuman ninggalin pembantu cacat lo." ucap salah satu teman wanita dari suaminya.
"Dari pada dia gak guna," Reyhan berujar dengan sangat ringan.
"Lo mending di sini aja! Jadi, kalau kita butuh sesuatu, gak perlu manggil lo yang budek karena ketutupan sama penutup kepala lo itu!" sarkas Roy.
Seluruh ruang tamu di penuhi dengan gelak tawa. Namun, yang menjadi objek tawanya hanya menampilkan senyumnya.
"Lo berdiri aja disana! Secarakan lo juga kalau duduk ataupun berdiri sama aja. Lo gak mungkin merasakan penat, soalnya kaki lo juga cuman satu." Reyhan menambahi.
Syifa tersenyum semakin lebar lalu mengangguk, ia berjalan menuju tempat yang di tunjuk Reyhan. Syifa sengaja melebarkan senyumnya agar bibirnya tidak bergetar menahan tangis. Ia Memperhatikan suaminya yang nampaknya tidak peduli dengan hinaan yang terlontar untuk dirinya. Ah, Syifa terlalu berharap.
Tanpa di sadari, salah satu dari mereka sedang mati-matian menahan agar amarahnya tidak meledak disaat ini.
"Hai, kalian semua sudah dari tadi?"
Mereka semua langsung melihat ke asal suara. Di sana nampak seorang wanita dengan rambut sepinggangnya. Wanita dengan dress selutut itu menampilkan senyumnya yang menambah kesan cantiknya.
"Cinta!!!" mereka berujar heboh.
Wanita yang di panggil Cinta tersebut langsung berlalu mendudukkan dirinya disamping Arga. Arga menatap tajam wanita tersebut, Cinta tersenyum lalu mengecup pipi Arga sekilas. Syifa membulatkan matanya, ia mencengkram kuat tongkatnya. Siapa wanita itu?
"I Miss youuu!!" ungkapnya pada Arga.
Arga kembali menajamkan tatapannya, ia menatap Syifa yang terlihat menahan sesuatu. Senyum smirk terbit di wajahnya.
"Me too." balasnya seraya membalas mencium ringan pipi wanita tersebut.
Semua yang ada di sana melongo tak percaya. Apa itu Arga?
"Si Arga! Main uwu-uwuan aja. Gue kira lo bakalan marah njir!"
"Udah jadian lo berdua?"
"Harus pj ini mah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Terakhir [End]
Spiritual"Kakak kenapa suka senja? padahal pelangi juga cantik. Tapi kenapa ya mereka hanya datang sebentar?" "Senja itu cantik, tapi hanya sesaat. sama halnya seperti pelangi. Nah untuk pertanyaan, kenapa mereka datang cuman sebentar, karena Allah ingin men...