17. Mengikuti

7.7K 628 14
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa al-kahfinya ya!

'barang siapa yang membaca surah al-kahfi pada hari Jum'at, ia akan di sinari cahaya pada dua Jum'at .'

(Shahih, al-baihaqi : 6470)

🖤🖤

Jangan lupa tandain typo!

Votement nya jangan lupa!

Happy reading!

.
.
.

Assalamualaikum Syifaku!! Hei, kamu kemana saja? Kenapa tidak membalas surat ku? Sudah mempunyai ponsel? Tapi kenapa tidak menghubungi ku? Kamu tau? Kemarin aku ke danau, melihat senja sendirian. Bagaimana bisa kamu membiarkan aku melihat senja sendirian? Kamu yang membuat aku menyukai senja, tapi kamu tidak menemani ku melihat senja. Aku marah!

Aku sangat ingin ke rumah mu, lagi pula aku sudah tau di mana rumah mu. Apa aku boleh bertamu? Kamu tenang saja, aku akan menunggu balasan surat ini baru akan bertamu ke rumah mu. Aku takut mengganggu.

Syifa, aku curiga dengan pernikahan mu. Kamu baik-baik saja? Kamu tahu? Beberapa hari ini aku memikirkan kamu. Syifa, jika kamu menyembunyikan sesuatu lagi seperti dulu, aku tidak akan memaafkan kamu. Aku ingin kamu berbagi segalanya dengan ku. Aku sedih karena tidak mendapatkan surat balasan dari kamu. Mari melihat senja bersama lagi! Aku menunggumu sore ini.

                                       Penuh cinta

                                          Bilqis Khumaira

Arga memasukan surat itu ke laci meja nya. Ia mengetuk-ngetuk meja tersebut menggunakan jarinya. Arga kembali mendapatkan surat dari bodyguardnya. Surat dari Bilqis Khumaira, seseorang yang mereka yakini memiliki hubungan khusus dengan Syifa. Kenapa mereka hanya mendapatkan surat dari sahabat Syifa tersebut? Bukan keluarganya?

"Ngapain lo nyuruh gue ke sini?"

Suara itu mengalihkan lamunan Arga. Reyhan berdecak lalu mendudukan dirinya di depan abangnya. Dia lagi ada jadwal kencan bersama Gladis, dan sang Abang malah menyuruhnya agar segera datang ke kantor. Ck, menyebalkan.

"Sore nanti lo ke danau," Reyhan mengernyitkan alisnya. Kenapa harus ke danau? Melakukan apa?

"Ngapain ke sana? Danau yang mana? Lo pikir di Indonesia ini, danau cuman satu?" tanyanya beruntun. Arga menghela napasnya, kenapa ia tidak kepikiran sampai sana? Baiklah, ia akan memberikan surat ini kepada wanita itu nanti.

"Lo temanin gue mata-matain Syifa sore ini," Reyhan hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kamu ke ruangan saya, ambil lagi surat ini lalu berikan pada art cacat itu." Arga langsung menutup teleponnya, lalu berdiri menghadap ke arah padatnya ibu kota yang tertutup kaca transparan.

"Gue ngerasa ada yang aneh." Reyhan mendekati Arga yang enggan menanggapi pernyataanya.

"Lo ngerasa aneh nggak? Setelah apa yang di jelasin Papa kemarin, gue bingung banget. Dia sebenarnya siapa?"

"Tidak usah mengada-ngada Rey! Dia putri Raka. Gue yakin. Mereka hanya mendramatisir keadaan saja," ucapnya, mengindahkan perkataan Reyhan.

Reyhan menghela napas mendengarnya, ia tidak yakin dengan perspektif abangnya ini. Jika sang Ayah saja sudah curiga, lalu kenapa abangnya masih pada pendiriannya? Keras kepala sekali.

Senja Terakhir [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang