22.Bunuh Saya, Tuan!

12.6K 728 67
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Marhabba👋

Tandain typo!

Sebelum baca, siapin stok istighfar banyak-banyak!

Sebelum baca jangan lupa votement, jangan siders ih! Yang siders semoga di beri kesadaran diri🥲

Happy reading!

🖤🖤🖤

'menyerah di perbolehkan bukan?'

Syifa--senja terakhir

.
.
.


"Hai, gue Reyhan." Reyhan mengulurkan tangannya ke arah gadis berjilbab tosca yang sedang memakan baksonya.

Gadis tersebut mengerutkan alisnya. Ada angin apa? Mengapa tiba-tiba lelaki ini memberi tahu namanya? Memangnya ada yang bertanya? Sok akrab sekali!

Melihat tangannya yang hanya mengambang di udara membuat Reyhan mendengus sebal. Lantas, ia langsung menarik kembali tangannya.

"Udahlah Rey! Cari mangsa lain aja," balas salah satu temannya yang ada di kursi samping gadis berjilbab tersebut. Reyhan langsung memberikan tatapan tajamnya.

Gadis itu menghela napas, lalu berdiri ingin pergi.

"Mau kemana?" gadis itu kembali mengerutkan alisnya. Berbicara dengan dirinya kah? Siapa sebenarnya lelaki ini? Memangnya apa urusannya jika ia ingin pergi?

"Kamu ngomong sama aku?" balas Bilqis.

Gadis itu adalah Bilqis Khumaira. Sahabat dari Syifa.

"Nggak! Sama makhluk halus."

"Oh," Bilqis langsung berjalan menjauhi Reyhan. Membuat Reyhan berdecak sebal. Kenapa gadis ini sok jual mahal? Padahal banyak gadis yang mengantre ingin digombali oleh dirinya. Tapi, kenapa gadis ini sangat berbeda? Jika saja bukan perintah dari ayahnya untuk mendekati gadis ini, maka ia tidak akan mau.

"Yahahah, di tinggal dia! Sabar ya Rey! Cinta tak selamnya indah." terdengar gelak tawa dari meja teman-temannya makan. Membuat Reyhan semakin tertantang. Reyhan mendengus, tanpa memperdulikan ejekan teman-temannya, ia langsung mengikuti Bilqis.

"Nama lo Bilqis, kan?" tanya Reyhan setelah sampai di samping gadis yang masih berjalan tanpa memperhatikan Reyhan yang berjalan mengikutinya.

"Kamu sebenarnya mau apa?!" sentaknya. Ia benar-benar risih di ikuti oleh lelaki yang bukan mahram bagi dirinya ini.

"Yaelah, galak amat neng. Gue cuman mau---"

"Rey, kamu ngapain?"

"Mampus!" Reyhan berujar pelan ketika mendengar suara sang kekasih.

*****

Bruk!

Atensi Syifa dan Alfi langsung teralihkan ke arah orang yang baru saja membuka pintu ruangan dengan kasar. Suster yang di dalam juga mengerutkan alisnya. Ia tahu, bahwa pria ini adalah sahabat dari Alfi. Tapi, kenapa Sahabat dari Alfi ini terlihat emosi?

"Ck, main kalian berdua kurang rapi. Gak nyangka aja, sahabat gue sendiri ngekhianatin gue," Syifa meremas kuat tongkatnya ketika mendengar nada bicara Arga tersebut.

Senja Terakhir [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang