95. MEMASTIKAN

4.1K 332 240
                                    














                Hello everyone ✨🌈

     Hope you like & happy reading


































Selesai meeting Rey keluar dari ruang rapat dengan terburu-buru menuju ruangannya, tidak peduli tatapan bingung dari para karyawan dan juga George. Sebab tidak biasanya bos mereka pergi begitu saja tanpa ucapan apapun.

Rey buru-buru melepaskan jas nya, dan berlari menuju wastafel yang ada di toilet. Rasa mual yang sedari tadi bergejolak dalam dirinya sudah tidak bisa ia tahan lagi.

Setelah memuntahkan isi perutnya, Rey langsung membersihkan mulut dan wastafel. Ia tidak paham apa yang terjadi pada dirinya.

Sudah seminggu ini Rey suka mual dan muntah, ia juga tidak bisa mencium sesuatu yang menyengat, di tambah beberapa kali lelaki itu memakan buah yang asam dan kecut, seperti mangga muda.

Alesha tentunya bertanya-tanya, apa yang terjadi, karena lelaki itu sama sekali tidak suka buah yang asam dan kecut. Namun kali ini Rey sendiri yang mau memakan nya.

Rasa mual nya kini sudah mereda, dan tergantikan oleh rasa pening di kepalanya. Dengan langkah lemas ia beranjak menuju kursi kebesaran nya.

Rey mendudukkan dirinya seraya menghembuskan nafas panjang. Ia memijat keningnya pelan, seperti nya tidak ada cara lain selain bertanya pada orang yang lebih paham soal ini.

Lelaki itu mengambil ponselnya, dan menghubungi Arga. Karena cowok itu kini seorang dokter, pasti ia lebih paham tentang kondisi nya. Cukup lama terdengar nada sambung, akhirnya panggilan nya di angkat.

" Ada apa?". Tanya Arga datar.

" Lo dimana?". Tanya nya balik

" Rumah sakit".

" Sibuk?".

" Ngga juga, kenapa?" .

" Bisa kantor gue, sekarang".

" Kayak nya ngga bisa sekarang, gue masih ada satu pasien yang harus di periksa, emang nya ada apa?".

Rey menghembuskan nafasnya. " Gue mual banget".

" Mual? Lo udah sarapan?".

" Udah, tapi baru gue muntahin, sekarang malah pusing. Gue bingung banget kenapa sama diri gue, udah seminggu gue begini". Jelas Rey.

" Terus? Ada keluhan yang lain lagi?"

" Oh iya, gue juga jadi suka makanan yang asem-asem, padahal kan lo tau gue ngga suka, terus juga gue ngga bisa cium mau yang terlalu menyengat, gue pasti langsung mual".

Terdengar kekehan di seberang sana.
" Lo kena morning sickness, kali".

" Bego!". Refleks Rey ketika mendengar ucapan ngaco sahabat nya itu. " Lo pikir gue hamil? Aneh-aneh aja".

" Sekarang gue tanya, kapan terkahir lo berhubungan sama Alesha".

" Harus banget gue jawab? Itu privasi".

" Kita lagi ngomong sebagai dokter dan pasien nya, tentunya lo harus jawab". Balas Arga.

Rey mendengus. " Kalau ngga salah waktu lagi honeymoon di paris".

" Hemm, lo ngerasa ada perubahan yang aneh ngga sama Alesha?".

Rey mengkerutkan keningnya, mencoba mengingat-ingat. " Ngga sih, dia kayak biasa nya aja, cuma emang lebih bawel terus akhir-akhir ini dia juga suka ngemil tengah malam".

REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang