𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐𝟕❀.・゜゜・

122 58 0
                                    

Happy reading guys🌞

-

-

-

Hari ini hari terakhir Bianca ujian nasional. Ia menarik nafasnya panjang karena rasa pusing tiba-tiba menyerangnya. Bianca memutuskan untuk duduk sebentar lalu mengatur nafasnya

Supir yang bekerja di rumahnya panik tatkala netranya menangkap Bianca yang tengah mengatur nafasnya sembari berbaring lesu di sofa ruang tamu. Ia dengan cepat lagi ke arah dapur, membawa segelas air putih kemudian memberikannya pada Bianca yang masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal

"Non... Non engga papa? "

Bianca menggeleng pelan sebagai jawaban, ia menerima air tersebut, meneguknya sedikit kemudian menyuruh supirnya untuk segera mengeluarkan mobil karena sebentar lagi dia akan terlambat

Hingga tiba-tiba semuanya menjadi sangat buram dimata Bianca, kepalanya serasa ingin meledak saat itu juga. Bianca dengan cepat merogoh tas nya kemudian meminum obat pereda rasa sakitnya

Hingga beberapa menit kemudian sakitnya berangsur-angsur menghilang, untung saja obat itu cepat bereaksi

Bianca berjalan ke halaman rumahnya, ia masuk ke mobil kemudian menyuruh sopirnya untuk segera jalan

Sesampainya disana, Bianca disambut dengan pertanyaan yang sangat memusingkan dari para sahabatnya

"Sumpah gue cuma kedinginan" Kekeh Bianca tatkala sahabatnya itu menatapnya curiga

"Tapi lo pucet banget asli, gue sampe merinding" Manda bergidik ngeri melihat bibir Bianca yang biasanya terlihat pink cerah sekarang malah kering dan pucat seakan tak bernyawa

Bianca terkekeh pelan, setidaknya kali ini dia bisa melihat temannya khawatir tentang dirinya

Bel masuk berbunyi, Bianca dan yang lainnya masuk ke ruangan ujian. Namun pada pertengahan ujian, Bianca tak henti-hentinya memijat pangkal kepalanya

"Obatnya engga berfungsi dengan baik? " Batin Bianca

Hingga di menit terakhir setelah Bianca mengirim jawabannya, sesuatu

𝐁𝐈𝐀𝐍𝐂𝐀 (TERBIT)  tahap revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang